Suara.com - Cara unik dilakukan GudangAda, perusahaan B2B e-commerce, untuk lebih memperkenalkan produk mereka ke publik. Sebagai bagian dari inisiatif #AdaSegudangKelebihan, GudangAda baru saja meluncurkan video 'Berdagang Ayo Berdagang' sebagai ajakan bagi para pedagang tradisional untuk terlibat ke ekosistem digital inklusif milik GudangAda.
Menariknya, 'Berdagang Ayo Berdagang' memilih tema parodi dari lagu 'Begadang' milik legenda dangdut Rhoma Irama dan menampilkan vokalis yang nyaris menyerupai penyanyi aslinya. Video yang diluncurkan pada bulan Agustus 2022 lalu ini telah ditonton lebih dari 20 juta kali melalui akun YouTube resmi GudangAda.
Diunggah sejak Agustus 2022, video ini lahir dari sebuah fenomena yang menunjukkan keengganan sejumlah pedagang tradisional meninggalkan cara konvensional dalam berdagang.
Sebagai bentuk usaha edukasi agar bisa dengan mudah diterima di kalangan pedagang tradisional, GudangAda pun memilih pendekatan kreatif yang berbeda dari yang lain untuk menarik para pedagang menggunakan aplikasi GudangAda dan memanfaatkan sejumlah fiturnya dengan optimal.
Lewat video 'Berdagang Ayo Berdagang' ini juga, GudangAda ingin menunjukkan bentuk nyata inisiatif #AdaSegudangKelebihan yang bertujuan untuk mengedukasi para pedagang tradisional terkait berbagai kelebihan yang dapat dimanfaatkan saat menjalankan bisnis di ekosistem digital GudangAda.
Dengan demikian, para pedagang tradisional yang menonton video ini diharapkan bisa mulai tertarik untuk memanfaatkan solusi bisnis berbasis digital untuk mengembangkan bisnis mereka. GudangAda sendiri menghadirkan berbagai solusi platform online yang terintegrasi hulu ke hilir untuk menghubungkan produsen, distributor, pedagang grosir dan pedagang eceran.
Kenapa dangdut? Karena di Indonesia, genre musik dangdut adalah salah satu yang terpopuler. Dipercaya, genre musik dangdut menyasar berbagai kalangan, terutama kalangan menengah ke bawah dan dapat menjadi instrumen yang tepat untuk mengkomunikasikan pesan yang ingin disampaikan lewat lagu yang sudah legendaris yang sudah familiar di telinga masyarakat.
Rionaldo Sandria, Head Content Marketing & Creative Studio GudangAda, menjelaskan, “Kami berusaha menghadirkan iklan yang tidak membosankan supaya tidak di-skip oleh para penonton kita di Youtube. Dan itu tantangan yang tidak mudah.”
Lebih lanjut Rionaldo menjelaskan bahwa musik video ini mencoba menjelaskan segudang kelebihan yang dimiliki aplikasi GudangAda melalui rangkaian liriknya. Mulai dari kemudahan belanja, keamanan pembayaran, pengiriman tepat waktu, serta kelebihan lainnya yang ada di dalam aplikasi GudangAda.
Baca Juga: Komunitas Warteg, PKL dan Pedagang Pasar Kramat Jati Beri Dukungan untuk Ganjar
"Pemilihan diksi yang relate dengan para pedagang seperti kulakan, belanja ecer dan COD-an menjadi pintu masuk kami untuk mengantar pesan ke dalam telinga pedagang," tutup Rionaldo dalam keterangan tertulisnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Jelang Akhir Tahun Realisasi Penyaluran KUR Tembus Rp240 Triliun
-
Jabar Incar PDRB Rp4.000 Triliun dan Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
-
BRI Insurance Bidik Potensi Pasar yang Belum Tersentuh Asuransi
-
Cara SIG Lindungi Infrastruktur Vital Perusahaan dari Serangan Hacker
-
Dukung Implementasi SEOJK No. 7/SEOJK.05/2025, AdMedika Perkuat Peran Dewan Penasihat Medis
-
Fakta-fakta RPP Demutualisasi BEI yang Disiapkan Kemenkeu
-
Rincian Pajak UMKM dan Penghapusan Batas Waktu Tarif 0,5 Persen
-
Tips Efisiensi Bisnis dengan Switchgear Digital, Tekan OPEX Hingga 30 Persen
-
Indef: Pedagang Thrifting Informal, Lebih Bahaya Kalau Industri Tekstil yang Formal Hancur
-
Permata Bank Targetkan Raup Rp 100 Miliar dari GJAW 2025