Suara.com - Industri rantai pendingin atau cold chain ikut menikmati pertumbuhan kinerja seiring dengan pertumbuhan sektor logistik dan e-commerce pada awal 2022.
Berdasarkan Allied Market Research, pasar rantai pendingin Indonesia bernilai USD4,97 miliar pada 2021, dengan proyeksi pertumbuhan mencapai USD12,59 miliar.
Pasar rantai pendingin di Indonesia ini terdiri dari layanan pendingin, termasuk solusi penyimpanan hingga transportasi berpendingin. Pertumbuhan industri rantai pendingin Indonesia dipengaruhi oleh permintaan e-commerce khususnya belanja kebutuhan sehari-hari secara online.
Sementara gross market value industri e-commerce Indonesia di 2020 bernilai USD30 miliar dan diprediksi menjadi USD83 miliar di 2025.
Hal ini yang dilakukan PT Anson Esindo Lestari dan PT Anson Trading Indonesia (Anson Company) yang menandatangani kerja sama dengan PT Mayekawa Indonesia untuk pembelian 29 unit kompresor pendingin industri beserta 2 miliar suku cadang pendukungnya.
Dennis Rendiwinata, CEO Anson Company pun optimistis bahwa kerjasama ini akan memperluas pasar dan bisnis rantai pendingin Anson Company di Indonesia.
"Ini menjadikan kami sebagai salah satu perusahaan inovatif terdepan dalam industri rantai pendingin di Indonesia," kata Dennis dalam keterangan persnya di Jakarta, Selasa (27/9/2022).
Sementara itu, Yuki Okishio, Presiden Direktur PT Mayekawa Indonesia, mengatakan kerja sama dengan Anson Company akan senantiasa membantu PT Mayekawa Indonesia dalam mengembangkan produk berkualitas dan memberikan nilai lebih bagi para pelanggan dan mitra di Indonesia dalam jangka panjang.
"Kerja sama Anson Company dan Mayekawa ini telah memecahkan rekor pembelian produk dan akan berlangsung hingga Desember 2024," ucap Yuki.
Baca Juga: Siasati Ongkos Kirim dengan Pemilihan Lokasi Gudang
Selain Anson Company, perusahaannya juga melayani klien sejumlah perusahaaan consumer goods, perusahaan logistik rantai dingin, meat processing sampai seafood processing.
Klien-kliennya di Indonesia antara lain Coca Cola, Diamond Ice Cream, Anker Beer, Yakult.
"Industri oil and gas di upsetram dan down stream juga banyak yang menggunakan produk kami seperti Pertamina, ConocoPhilips, BP dan Chevron Indonesia," ungkap Yuki Okishio.
Berita Terkait
Terpopuler
- Sama-sama dari Australia, Apa Perbedaan Ijazah Gibran dengan Anak Dosen IPB?
- Bawa Bukti, Roy Suryo Sambangi Kemendikdasmen: Ijazah Gibran Tak Sah, Jabatan Wapres Bisa Gugur
- Lihat Permainan Rizky Ridho, Bintang Arsenal Jurrien Timber: Dia Bagus!
- Ousmane Dembele Raih Ballon dOr 2025, Siapa Sosok Istri yang Selalu Mendampinginya?
- Jadwal Big 4 Tim ASEAN di Oktober, Timnas Indonesia Beda Sendiri
Pilihan
-
Dokter Tifa Kena Malu, Kepala SMPN 1 Solo Ungkap Fakta Ijazah Gibran
-
Penyebab Rupiah Loyo Hingga ke Level Rp 16.700 per USD
-
Kapan Timnas Indonesia OTW ke Arab Saudi? Catat Jadwalnya
-
Danantara Buka Kartu, Calon Direktur Keuangan Garuda dari Singapore Airlines?
-
Jor-joran Bangun Jalan Tol, Buat Operator Buntung: Pendapatan Seret, Pemeliharaan Terancam
Terkini
-
Harga Emas Antam Sentuh Level Tertinggi Sepanjang Masa, Tembus Rp2,175 Juta Per Gram
-
Pengembang YVE Habitat Soal Proyek Mandek: Kami Ingin Kualitas!
-
Rupiah Loyo, BI Kerahkan Semua Obat Kuat untuk Jaga Nilai Tukar
-
OJK: Rp4,8 Triliun Raib Akibat Love Scamming, Ini Cara Jitu Lindungi Diri dari Penipuan
-
Tak Hanya Penurunan, Menkeu Purbaya Diminta Stop Kenaikan CHT Selama 3 Tahun
-
Prospek Investasi Properti di Utara Jakarta Naik, Kini Jadi Incaran Investor
-
IHSG Runtuh Setelah Cetak Rekor, Volatilitas Pasar Menguji Mental Investor
-
Rupiah Terus Ambruk, Kebijakan Menkeu Purbaya Jadi Biang Kerok?
-
Perusahaan di Indonesia Kian Gencar Terapkan Perbaikan Berkelanjutan untuk Efisiensi dan Inovasi
-
Harga Emas Turun! Cek Rincian Harga Antam, Galeri 24, dan UBS Hari Ini