Suara.com - Produk fesyen ecoprinting dari bahan dasar kulit yang dibuat oleh tangan perajin di Kabupaten Garut, Jawa Barat, baru saja dipamerkan pada Lineapelle Leather Fair 2022 di Milan, Italia, Pada ajang tersebut, produk fesyen kulit tersebut langsung mencuri atensi para pecinta mode dari berbagai negara.
Ecoprinting adalah sebuah teknik cetak dengan pewarnaan alami yang cukup sederhana, namun dapat menghasilkan motif yang unik dan otentik. Prinsip pembuatannya adalah, melalui kontak langsung antara daun, bunga, batang atau bagian lain yang mengandung pigmen warna dengan media tertentu.
Mengutip dari Antara, fesyen kulit ecoprinting produksi Garut yang turut dipamerkan di Italia adalah karya pelaku usaha Thadea Amirah Isaura. Karya-karya perajin kulit dari Garut ini mendapat kesempatan untuk ikut dipamerkan di Kota Milan, Italia, pada 22 September 2022 lalu.
Thadea, perempuan berusia 21 tahun itu mengisahkan pengalaman berharganya ikut dalam pameran Lineapelle Leather Fair 2022 bersama pelaku usaha industri kulit dan fesyen kulit lainnya dari sejumlah negara di dunia.
Dia membawa beragam produk dari bahan dasar kulit seperti jaket, tas, dan sebagainya. Tidak hanya itu, dia membawa juga produk yang menjadi ciri khas Indonesia, yaitu kulit dengan corak batik.
Produk fesyen corak batik itu sengaja dipamerkan agar pengunjung yang datang dari berbagai negara dapat mengetahui bahwa batik merupakan identitas dari Indonesia.
Tidak disangka, produk kulit ecoprinting yang dibuatnya mendapatkan perhatian banyak dari pengunjung karena dinilai produknya berbeda dengan yang dipamerkan oleh perwakilan negara lain.
Fesyen kulit ecoprinting membuat pengunjung pameran di Italia tertarik karena warnanya yang terlihat natural, dan memiliki ciri khas tersendiri.
"Mereka (para pengunjung pameran) begitu melihat, sangat kagum, karena di Indonesia ada sesuatu dari kulit seunik itu. Produk 'eco-friendly'," kata Thadea saat ditemui di toko fesyen kulitnya bernama Tagleather8 Jalan Ahmad Yani, Garut Kota, Selasa (27/9/2022).
Setelah ikut pameran internasional itu, Thadea mendapatkan pesanan dari sejumlah negara melalui KBRI seperti Belanda, Italia, dan beberapa negara Eropa lainnya yang meminta dikirimkan produk jaket kulit dan tas.
Bagi Thadea, pesanan dari luar negeri itu merupakan pertama kali sejak menjalankan bisnis secara resmi melalui KBRI. Sebelumnya dia hanya memenuhi pesanan perorangan atau orang yang dikenalnya di luar negeri.
Pameran fesyen internasional itu rencananya tidak hanya dilaksanakan di Italia. Pada tahun 2023 rencananya pameran serupa akan diselenggarakan di Amerika Serikat.
Berita Terkait
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Babak Baru Industri Kripto, DPR Ungkap Revisi UU P2SK Tegaskan Kewenangan OJK
-
Punya Kekayaan Rp76 M, Ini Pekerjaan Ade Kuswara Sebelum Jabat Bupati Bekasi
-
DPR Sebut Revisi UU P2SK Bisa Lindungi Nasabah Kripto
-
Hotel Amankila Bali Mendadak Viral Usai Diduga Muncul di Epstein Files
-
Ekspansi Agresif PIK2, Ada 'Aksi Strategis' saat PANI Caplok Saham CBDK
-
Tak Ada Jeda Waktu, Pembatasan Truk di Tol Berlaku Non-stop Hingga 4 Januari
-
Akses Terputus, Ribuan Liter BBM Tiba di Takengon Aceh Lewat Udara dan Darat
-
Kepemilikan NPWP Jadi Syarat Mutlak Koperasi Jika Ingin Naik Kelas
-
Kemenkeu Salurkan Rp 268 Miliar ke Korban Bencana Sumatra
-
APVI Ingatkan Risiko Ekonomi dan Produk Ilegal dari Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok