Suara.com - Untuk memudahkan aksesibilitas khusus di daerah 3 TP (Tertinggal, Terpencil, Terluar dan Perbatasan) sekaligus membantu meningkatkan kesejahteraan perekonomian masyarakat maka Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Darat (Hubdat) akan terus mengoptimalkan layanan perintis di daerah. Salah satunya adalah di Provinsi Maluku.
Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah XXIII Provinsi Maluku, Handa Lesmana menjelaskan pihaknya sebagai unit pelaksanaan teknis yang berada di bawah Ditjen Hubdat memiliki tugas untuk memberikan pelayanan yang transportasi darat yang mudah, aman, dan nyaman. Salah satu yang menjadi perhatian dari pihaknya adalah pelayanan perintis kepada masyarakat. Di mana pada Provinsi Maluku layanan yang diberikan subsidi oleh Pemerintah melalui Kemenhub tersebut adalah untuk angkutan bus dan kapal penyeberangan.
“Wilayah Maluku yang merupakan daerah kepulauan memiliki tantangan aksesibilitas yang cukup berat. Untuk itu, Pemerintah memandang perlu memberikan perhatian dalam masalah sarana dan prasarana transporasi khususnya di pada moda darat. Karena Kemenhub memberikan pelayanan perintis kepada masyarakat untuk moda bus dan kapal penyeberangan,” kata Handa.
Ia menambahkan subsidi operasional perintis pada tahun 2022 ini terdiri dari angkutan jalan 18 trayek. Terdiri dari Ambon - Pulau Seram 7 trayek, Pulau Buru 5 trayek, Kabupaten Maluku Tenggara 1 trayek, dan Kabupaten Kepulauan Tanimbar 5 trayek. Untuk angkutan penyeberangan tahun 2022 ini ada 58 trayek di mana 52 trayek dalam provinsi dan 6 trayek antar provinsi.
Dijelaskan juga oleh Handa, untuk bus dilayani oleh Damri dan untuk kapal penyeberangan dilakukan oleh beberapa perusahaan dengan enam kapal yang mendapatkan subsidi yang tersebar cukup merata ke pulau-pulau di Maluku dan sekitarnya.
Yaitu KMP Badaleon dari perusahaan PD. Panca Karya untuk lintasan Namlea - Teluk Bara - Sanana, KMP Tatihu dari perusahaan PD. Panca Karya untuk lintasan Wahai - Waigama - Sorong, KMP Tanjung Sole dari perusahaan PD. Panca Karya untuk lintasan Namlea - Manipa - Buano - Waisala, KMP Egron dari perusahaan Kalwedo Kidabela untuk lintasan Saumlaki - Seira - Wunlah - Larat - Yaru - Momar, KMP Tanjung Kabat perusahaan dari PT. Bipolo Gidin lintasan Galala - Ambalau - Wamsisi - Namrole - Leksula - Tifu - Nanali, dan KMP Lorry Amar dari perusahaan PD. Panca Karya untuk lintasan Tual - Teor - Kesui - Gorom - Geser - Air Nanang - Ambon.
“Ke depannya kita akan usulkan untuk lebih banyak lagi lintasan kapal penyeberangan yang akan mendapatkan subsidi. Dari evaluasi kami, layanan Damri sudah cukup menjangkau daerah-daerah pelosok. Tahun depan kami akan mencoba menambah kepada layanan perintis kapal penyeberangan. Hal ini disebabkan daerah kami merupakan wilayah kepulauan,” katanya.
Pada kesempatan terpisah, masyarakat Maluku mengaku sangat terbantu dengan adanya layanan perintis ini. Hal ini dikarenakan dengan ada subsidi dari Pemerintah tersebut maka mereka dapat melakukan aktivitas perjalanan dan ekonomi dengan harga yang terjangkau. Hal ini diungkapkan oleh Icha (35 tahun), warga Pulau Seram Maluku yang berprofesi sebagai pedagang.
Menurutnya kehadiran transportasi penyeberangan antar pulau yang dilayani oleh KMP Layur ini sangat membantu masyarakat, khususnya dalam hal aksesibilitas dan juga aktivitas perekonomian. Sehingga memberikan dampak untuk peningkatkan kesejahteraan masyarakat di pulau Seram, Maluku.
Baca Juga: Tekan Angka Kecelakaan di Jalan, Kemenhub Gencarkan Program SALUD
“Karenanya saya berharap ke depannya KMP Layur terus dapat melayani masyarakat. Sebab hal ini sangat membantu kami, seperti saya yang biasa berjualan ke Ambon dari Seram. Dengan adanya transportasi sangat membantu kami,” katanya.
Hal yang senanda diutarakan oleh Silaseike (52 tahun) warga Ambon yang berprofesi sebagai guru SMP Numalaka. Dirinya sudah sering menggunakan layanan Damri khsusunya rute Ambon ke Taniwel di Seram Timur. Di mana layanan ini biasa digunakan untuk membeli barang kebutuhan pokok di Ambon yang nantinya akan dijual lagi di Taniwel untuk toko kelontongnya.
“Kami sangat berterima kasih kepada pemerintah dengan memberikan layanan perintis ini karena selain mempermudah juga memberikan harga yang terjangkau bagi kami masyarakat di daerah terpencil. Kami mengharapkan adanya kelancaran dalam pelayanan Damri ini dengan memperhatikan armada yang aman dan nyaman,” tutupnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Keuangan WIKA 'Berlumur Darah' Imbas Whoosh, Bosnya Pasrah Merugi
-
Respons Berkelas Dean James usai Bikin Gol Spektakuler ke Gawang Feyenoord
-
Pahitnya Niat Baik: Guru Dipecat Karena Kumpulkan Rp20 Ribu untuk Gaji Honorer
-
Pemerintah Mau 'Bebaskan' Reynhard Sinaga, Predator Seksual Terkejam di Sejarah Inggris
-
Bahlil soal Izin Tambang di Raja Ampat : Barang Ini Ada, Sebelum Saya Ada di Muka Bumi!
Terkini
-
BI: Waspadai Inflasi Akhir Tahun, Harga Pangan Mulai Melonjak
-
OJK Temukan 8 Pindar Belum Memenuhi Ekuitas Minum Rp 12,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Siapkan 'Hadiah' Rp300 Miliar untuk Daerah yang Sukses Tangani Stunting
-
KPK Bidik Proyek Whoosh, Menteri ATR/BPN Beberkan Proses Pembebasan Lahan untuk Infrastruktur
-
Kemenperin: Penyeragaman Kemasan Jadi Celah Peredaran Rokok Ilegal
-
Emiten TOBA Siapkan Dana Rp 10 Triliun untuk Fokus Bisnis Energi Terbarukan
-
10 Aplikasi Beli Saham Terbaik untuk Investor Pemula, Biaya Transaksi Murah
-
Keuangan WIKA 'Berlumur Darah' Imbas Whoosh, Bosnya Pasrah Merugi
-
Mau Tinggalkan Batu Bara, Emiten TOBA Fokus Bisnis Energi Terbarukan
-
KOWANI Gandeng SheTrades: Rahasia UMKM Perempuan Naik Kelas ke Pasar Global!