Suara.com - Sebanyak 91,3 juta orang Indonesia tidak memiliki rekening bank, menurut Deputi Gubernur Bank Indonesia Doni P Joewono dalam keterangannya pada Februari tahun ini.
Penelitian Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS), sebuah survei rutin di bawah naungan Badan Pusat Statistik (BPS) juga melaporkan bahwa hanya 80,27 juta orang Indonesia yang memiliki rekening bank di seluruh lembaga perbankan di tanah air ini.
Fakta ini menjadi perhatian khusus Presiden Joko Widodo, yang sebelumnya telah menetapkan target keuangan inklusif mencapai 90% pada tahun 2024.
Permintaan Akses Layanan Keuangan dari Pengusaha-Pengusaha Tradisional
Bank dan penyedia layanan keuangan konvensional lainnya menghadapi sejumlah tantangan dalam memperluas cakupan pinjaman modalnya karena catatan keuangan yang minim atau skor kredit yang kurang baik dari usaha mikro kecil menengah (UMKM), dan individu-individu yang tidak memiliki rekening bank.
Inilah yang membuat institusi-institusi keuangan ini ragu untuk mencairkan dana pinjaman bagi para pelaku usaha tradisional tersebut.
Penggunaan AI dan teknologi analisis data di seluruh bank, lembaga layanan keuangan, dan entitas e-commerce akan menjadi stimulan besar yang menggabungkan kemajuan teknologi digital ke dalam institusi-institusi tersebut.
Integrasi ini tidak hanya efektif dalam hal akuisisi pelanggan dan berjalannya operasional secara internal, tetapi secara khusus membantu institusi-institusi tersebut dalam memitigasi risiko.
Strategi selanjutnya adalah memanfaatkan AI dan sains data untuk memandu bank-bank dan lembaga-lembaga jasa keuangan dalam memberi penjaminan pinjaman, dan mendorong institusi-institusi tersebut untuk lebih berani menembus kelompok nasabah-nasabah baru, termasuk UMKM dan pebisnis tradisional, yang sebelumnya dihindari karena dinamika risiko-keuntungannya tidak pasti.
Baca Juga: Menyeimbangkan Inovasi dan Risiko di Tengah Booming Pascapandemi Dalam Layanan Keuangan Digital
Selain menggunakan AI dan big data, bank dan lembaga jasa keuangan dapat memprediksi peminjam yang dapat dipercaya maupun yang beresiko. Dengan menggunakan teknologi tersebut sebagai alat prediksi yang akurat, bank, lembaga jasa keuangan, dan perusahaan e-commerce dapat lebih leluasa menyalurkan pinjaman modal kerja dan kredit.
Tindak Keamanan yang Lebih Tinggi untuk Analisa Skor Pinjaman yang Lebih Akurat
Solusi penilaian kredit alternatif diperlukan untuk meyakinkan individu-individu yang tidak memiliki rekening bank untuk beralih ke lembaga-lembaga perbankan dan layanan-layanan keuangan yang lebih transparan dan diregulasi oleh pemerintah.
Sejumlah bank, lembaga keuangan, dan perusahaan e-commerce di Indonesia meningkatkan sistem keamanan mereka dengan dukungan ADVANCE.AI (AAI) – sebuah perusahaan teknologi Artificial Intelligence dengan reputasi yang baik.
“Meningkatnya gelombang kewirausahaan dan UMKM di Indonesia membutuhkan solusi bisnis yang lebih simpel namun handal. Indonesia sedang menatap potensi besar di mana bank, lembaga keuangan, dan perusahaan e-commerce dapat memperoleh manfaat, dengan menyalurkan pinjaman modal kerja kepada pengusaha-pengusaha yang lebih tradisional. Solusi penilaian kredit alternatif diperlukan, dan penggunaan AI dan sains data untuk membedakan pemohon pinjaman yang aman dan berisiko berpotensi menjadi solusi untuk prosedur manajemen risiko yang lebih mulus dan akurat,” jelas ADVANCE AI Business Development Director untuk Indonesia, Ronald Molenaar.
AAI membantu mitra-mitranya menjalani prosedur KYC (Know Your Customer) dengan menggunakan deteksi biometrik sederhana, seperti saat proses akuisisi pelanggan individu. Perusahaan ini juga menyediakan mekanisme pengamanan yang komprehensif bagi bank untuk mencegah individu yang tidak berwenang dalam mengakses dan mencairkan dana nasabah.
Salah satu teknologi KYC AAI adalah sistem optical character recognition (OCR) yang terhubung dengan fitur liveness detection agar memastikan profil individu yang akan melakukan transaksi sama dengan identitas yang telah didaftarkan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- Biodata dan Pendidikan Gus Elham Yahya yang Viral Cium Anak Kecil
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
YES 2025: Berbagi Tips Investasi Bagi Generasi Muda Termasuk Sandwich Generation
-
Youth Economic Summit 2025 : Pentingnya Manfaat Dana Darurat untuk Generasi Muda
-
Kapan Bansos BPNT Cair? Penyaluran Tahap Akhir Bulan November 2025, Ini Cara Ceknya
-
Youth Economic Summit 2025: Ekonomi Hijau Perlu Diperkuat untuk Buka Investasi di Indonesia
-
Apa Itu Opsen Pajak? Begini Perhitungannya
-
Youth Economic Summit 2025: Peluang Industri Manufaktur Bisa Jadi Penggerak Motor Ekonomi Indonesia
-
Kapan Kenaikan Gaji Pensiunan PNS 2025 Cair? Ini Kata Kemenkeu dan Realitanya
-
Youth Economic Summit (2025) : Indonesia Diminta Hati-hati Kelola Utang
-
BRI Terus Berkomitmen Majukan UMKM Sebagai Pilar Ekonomi Nasional
-
Adakah Pinjaman Tanpa BI Checking? Jangan Mudah Tergiur, Cek Dulu Hal Penting Ini!