Suara.com - Harga emas dunia bergerak datar pada perdagangan hari Kamis, karena lonjakan imbal hasil US Treasury dan kekhawatiran atas kebijakan moneter agresif Federal Reserve menekan bullion, tetapi pelemahan dolar AS mendukung logam mulia itu.
Harga emas di pasar spot sedikit berubah menjadi USD1.659,09 per ounce setelah jatuh lebih dari 1 persen menjadi USD1.640,30 sebelumnya.
Sementara itu, emas berjangka Amerika Serikat menetap 0,1 persen lebih rendah di posisi USD1.668,60 per ounce.
"Dolar yang sedikit lebih lemah hari ini mungkin memberikan sedikit kelegaan untuk emas tetapi kuncinya masih apa yang terjadi dengan imbal hasil, short-end dari kurva tersebut masih meningkat kuat," kata Edward Moya, analis OANDA.
Dolar mundur, membuat emas yang dihargakan dengan greenback lebih murah bagi pembeli yang menggunakan mata uang lain, sementara imbal hasil Treasury naik.
Harga emas merosot setelah data dari Amerika menunjukkan klaim awal untuk tunjangan pengangguran turun menjadi 193.000, dibandingkan ekspektasi 215.000 aplikasi untuk pekan terakhir.
Investor juga mencermati data PDB Amerika turun pada tingkat tahunan 0,6 persen yang tidak direvisi untuk periode kuartal kedua, dibandingkan kontraksi yang jauh lebih besar 1,6 persen pada kuartal pertama.
Beberapa pejabat Fed menegaskan kembali komitmen bank sentral AS untuk menaikkan suku bunga secara agresif guna memerangi lonjakan inflasi.
"Pasar berjangka memperhitungkan potensi suku bunga yang lebih tinggi akan bertahan selama beberapa waktu harga emas masih bisa turun lebih jauh pada tahap berikutnya dari siklus kenaikan tersebut," kata TD Securities.
Baca Juga: Meroket Rp 10.000, Harga Emas Antam Hari Ini Jadi Rp 942.000/Gram
Meski emas dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi, kenaikan suku bunga meredupkan daya tariknya karena meningkatkan opportunity cost memegang aset yang tidak memberikan imbal hasil itu.
"Kita mungkin melihat pasar emas yang masih akan bereaksi terhadap segala sesuatu tentang dolar, segala sesuatu tentang ekspektasi Fed," kata Moya.
Sementara itu, harga perak di pasar spot melorot 1 persen menjadi USD18,71 per ounce. Platinum turun 0,5 persen menjadi USD859,49, sedangkan paladium melambung 2,5 persen menjadi USD2.208.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Viral Peras Pabrik Chandra Asri, Ketua Kadin Cilegon Dituntut 5 Tahun Penjara
-
SBY Minta Masyarakat Sadar, Indonesia Bukan Negeri Kaya Minyak!
-
Catat Laba Bersih Rp389 M, KB Bank Perkuat Struktur Manajemen Lewat Pengangkatan Widodo Suryadi
-
Kementerian ESDM: Etanol Bikin Mesin Kendaraan jadi Lebih Bagus
-
Saham BCA Anjlok saat IHSG Menguat pada Senin Sore
-
Menkeu Purbaya Mendadak Batal Dampingi Prabowo Saat Serahkan Aset Smelter Sitaan, Ada Apa?
-
Mencetak Talenta Virtual Assistant Indonesia Siap Go Global
-
Usai BNI, Menkeu Purbaya Lanjut Sidak Bank Mandiri Pantau Anggaran Rp 200 T
-
Bursa Kripto Global OKX Catat Aset Pengguna Tembus Rp550 Triliun
-
Jadi Duta Mobile JKN di Kupang, Pemuda Ini Bagikan Edukasi Memanfaatkan Aplikasi Layanan Kesehatan