Suara.com - Harga emas bergerak melemah pada perdagangan hari Kamis, tertekan penguatan dolar dan imbal hasil Treasury, sementara investor bersiap untuk data ketenagakerjaan Amerika yang dapat memengaruhi lintasan kebijakan moneter Federal Reserve.
Mengutip CNBC, Jumat (7/10/2022) harga emas di pasar spot turun 0,2 persen menjadi USD1.712,19 per ounce pada pukul 24.58 WIB, sementara emas berjangka Amerika Serikat ditutup mendatar di posisi USD1.720,8.
Indeks Dolar (Indeks DXY) melonjak sekitar 1 persen membuat emas yang dihargakan dengan greenback lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya. Imbal hasil US Treasury 10-tahun juga menguat.
"Kita pada dasarnya hanya menahan diri karena kita memiliki laporan ketenagakerjaan penting besok (Jumat waktu setempat) dan kemudian beberapa data inflasi minggu depan itu akan menjadi dua poin data utama untuk menentukan pergerakan selanjutnya di sini bagi emas, menantikan pertemuan Fed berikutnya," kata Ryan McKay, analis TD Securities.
Data nonfarm payrolls Departemen Tenaga Kerja Amerika untuk periode September, Jumat, mengikuti laporan Ketenagakerjaan Nasional ADP yang lebih baik dari perkiraan, Rabu.
"Pukulan lain pada data ketenagakerjaan pada akhirnya akan membebani emas," kata McKay.
Pembacaan PMI non-manufaktur Institute for Supply Management juga sedikit di atas ekspektasi, menunjukkan kekuatan yang mendasari ekonomi meski terjadi kenaikan suku bunga.
Data yang optimistis dan komentar hawkish dari Presiden Federal Reserve San Francisco Mary Daly, Rabu, mendinginkan harapan untuk pembalikan kebijakan.
Emas sensitif terhadap kenaikan suku bunga, karena ini meningkatkan opportunity cost memegang logam kuning yang tidak memberikan imbal hasil.
Baca Juga: Harga Emas Berkilau Lagi, Sentuh Level Tertinggi Tiga Pekan
"Emas perlu melihat perlambatan yang lebih tajam di Amerika dan harga yang lebih lemah agar bullish breakout terbentuk," ujar Edward Moya, analis OANDA.
"Emas tampaknya siap untuk berkonsolidasi antara USD1.680 dan USD1.740 sampai kita mendapatkan laporan NFP dan pembacaan inflasi terbaru." Tambah Edward.
Sementara itu harga perak di pasar spot berkurang 0,6 persen menjadi USD20,57 per ounce, sementara platinum menguat 0,5 persen menjadi USD923,12 dan paladium melonjak 1,1 persen menjadi USD2.272,71.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 7 Mobil Bekas di Bawah Rp50 Juta untuk Anak Muda, Desain Timeless Anti Mati Gaya
- 7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah 50 Juta, Irit dan Bandel untuk Harian
- 5 Mobil Mungil 70 Jutaan untuk Libur Akhir Tahun: Cocok untuk Milenial, Gen-Z dan Keluarga Kecil
- 5 Rekomendasi Cushion Lokal dengan Coverage Terbaik Untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp50 Ribuan
Pilihan
-
Trik Rahasia Belanja Kosmetik di 11.11, Biar Tetap Hemat dan Tetap Glowing
-
4 HP Memori 512 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer dan Konten Kreator
-
3 Rekomendasi HP Infinix 1 Jutaan, Speknya Setara Rp3 Jutaan
-
5 HP Layar AMOLED Paling Murah, Selalu Terang di Bawah Terik Matahari mulai Rp1 Jutaan
-
Harga Emas Naik Setelah Berturut-turut Anjlok, Cek Detail Emas di Pegadaian Hari Ini
Terkini
-
Ekonom Bongkar Strategi Perang Harga China, Rupanya Karena Upah Buruh Murah dan Dumping
-
Sosok Rahmad Pribadi: Dari Harvard Hingga Kini Bos Pupuk Indonesia
-
Laba SIG Tembus Rp114 Miliar di Tengah Lesunya Pasar Domestik
-
Sepekan, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1 Triliun
-
Laba Bank SMBC Indonesia Anjlok Jadi Rp1,74 Triliun
-
Produsen Indomie Kantongi Penjualan Rp90 Triliun
-
OJK Bongkar Maraknya Penipuan Digital, Banyak Pelaku Masih Berusia Muda
-
Bank Mega Syariah Catat Dana Kelolaan Wealth Management Tembus Rp 125 Miliar
-
Pertamina Tindak Lanjuti Keluhan Konsumen, Lemigas Beberkan Hasil Uji Pertalite di Jawa Timur
-
Naik Tips, OCBC Nisp Catat Laba Rp3,82 Triliun