Suara.com - Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara mengklaim Ketahanan Ekonomi Indonesia masih sangat kuat setelah 2,5 tahun menghadapi Pandemi Covid-19 dan di tengah berbagai gejolak dan ketidakpastian yang muncul dari global.
Pernyataan tersebut disampaikan Wamenkeu secara daring dalam Forum Dialog Webinar 'Sinarmas 100 Tahun Eka Tjipta Widjaja: Economic Outlook 2023' pada Senin (17/10/2022).
"Ketahanan ekonomi Indonesia saya rasa masih sangat kuat. Kuartal II kita tumbuh 5,4 persen. Tahun 2022 ini kami yakin di atas 5 persen, mungkin sekitar 5,2 persen pertumbuhan ekonomi Indonesia di seluruh tahun," katanya.
Suahasil meyakini, Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada tahun 2023 akan berada di sekitar 5,3 persen dengan inflasi yang relatif terjaga saat ini 5,95 persen, di tengah kebijakan penyesuaian harga BBM.
"Kita melihat perekonomian Indonesia ke depan adalah optimis dan waspada," ujarnya.
Menurutnya, optimisme ini dapat dilihat dari kemampuan Indonesia dalam menangani pandemi sehingga kegiatan ekonomi dapat kembali pulih.
Namun demikian, Indonesia masih perlu waspada karena pandemi meninggalkan scarring effect terhadap perekonomian di sisi supply.
Sisi produksi tidak bisa langsung cepat merespon permintaan sehingga menyebabkan terjadinya inflasi yang harus disikapi oleh otoritas moneter.
"Inflasi yang disebabkan karena perbaikan di dalam konteks pandemi itu kemudian bertambah lagi dengan inflasi yang muncul karena adanya perang Rusia dan Ukraina. Kemudian harga-harga komoditas menjadi sangat-sangat naik dan kemudian menciptakan volatilitas yang sangat tinggi," katanya.
Baca Juga: KSP : Tahun 2023 Ekonomi Indonesia Tidak Gelap
Wamenkeu menjelaskan, harga minyak, batubara, harga komoditas-komoditas pangan, seperti jagung, kedelai, CPO, dan berbagai macam komoditas lainnya naik dan turun dengan sangat cepat sehingga menyebabkan inflasi di berbagai negara meningkat.
Untuk itu, APBN akan terus menjadi shock absorber untuk menjaga ketahanan ekonomi Indonesia. APBN juga akan menjadi katalis perekonomian Indonesia supaya tetap tumbuh dengan tetap menjaga inflasi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Stanley Matthews: Peraih Ballon dOr Pertama yang Bermain hingga Usia 50 Tahun
-
Jordi Amat Tak Sabar Bela Timnas Indonesia Hadapi Arab Saudi
-
Hasil BRI Super League: Persib Menang Comeback Atas Arema FC
-
Malaysia Turunin Harga Bensin, Netizen Indonesia Auto Julid: Di Sini yang Turun Hujan Doang!
-
Drama Bilqis dan Enji: Ayu Ting Ting Ungkap Kebenaran yang Selama Ini Disembunyikan
Terkini
-
BGN Bentuk Tim Sendiri Teliti Keracunan MBG: Apa Betul Keracunan atau Alergi?
-
Lagi, LPS Pangkas Tingkat Bunga Penjaminan Bank Jadi 3,5 Persen
-
Laba BSI Tumbuh Tinggi, Dua Bisnis Ini Jadi Kontributor Utama
-
Pemda Kaltim Protes Dana Transfer Daerah Dipotong: Kami Penyumbang Penerimaan Negara!
-
Didorong Keputusan The Fed, Harga Emas Antam Kembali Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Masa
-
Ekonomi Hari Ini: Asing Borong, Saham CDIA dan BUMI Jadi Idola, USD 1 Tembus Rp 16.600
-
Bea Cukai Siap-siap! Menkeu Purbaya Incar Becuk dan e-Commerce "Sweeping" Rokok Ilegal
-
Akui Bunga Kredit Perbankan Lambat Turun, BI Minta Tolong ke Pemerintah dan Pengusaha
-
RS Azra Percayakan Implementasi Host Bridging System Kepada AdMedika Untuk Percepat Layanan Pasien
-
5 Fakta Krisis Singapura: Harga Sewa Melambung hingga Restoran Tutup