Suara.com - Presiden Joko Widodo meminta semua pihak untuk tetap optimis dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal ini ia sampaikan karena tiga alasan, salah satunya pertumbuhan ekonomi Indonesia yang masih positif.
"Di tengah-tengah krisis, di tengah-tengah resesi, Indonesia di kuartal II masih tumbuh 5,44 persen. Ini wajib kita syukuri. Kita termasuk negara yang memiliki growth/pertumbuhan ekonomi yang paling tinggi di antara negara-negara G20 maupun negara-negara lainnya," kata Jokowi, saat membuka Trade Expo Indonesia ke-37 tahun 2022 di ICE, BSD City, Tangerang, Banten, Rabu (19/10/2022).
Alasan kedua, inflasi yang relatif masih bisa dikendalikan di level 4,9 persen pada kuartal II/2022, bahkan hanya menjadi 5,9 persen setelah kebijakan kenaikan harga bahan bakar minyak.
"Tolong nanti dibandingkan inflasi kita dengan negara-negara lain, pertumbuhan/growth kita dengan pertumbuhan ekonomi negara-negara lain," ujar Jokowi.
Untuk alasan ketiga, menurut Jokowi, neraca perdagangan Indonesia yang surplus sepanjang tahun 2022 bahkan setidaknya satu tahun sebelumnya, yakni hingga selama 29 bulan terakhir.
"Sudah 29 bulan kita terus surplus neraca dagang kita. Tadi sudah disampaikan oleh Pak Zul (Zulkifli Hasan -red) Menteri Perdagangan dari Januari sampai September surplus kita mencapai 39,8 miliar USD. Ini jumlah yang tidak sedikit. Ini juga berkat kerja keras bapak ibu sekalian," ujar Presiden.
Sehingga, Jokowi meminta segenap pihak tetap bersikap optimistis menatap situasi yang ada, termasuk berbagai perkiraan lembaga-lembaga internasional yang ada.
"Lembaga-lembaga internasional menyampaikan bahwa tahun ini sulit, tahun depan akan gelap, silakan negara-negara lain. Negara kita harus tetap optimistis," kata Jokowi.
Namun demikian, Jokowi mengingatkan sikap optimistis itu harus tetap dibarengi dengan penuh kewaspadaan.
Baca Juga: Menyoal Ancaman Resesi 2023, Jokowi: Kita Harus Tetap Optimistis
"Harus hati-hati, karena badainya itu sulit dihitung, sulit diprediksi, sulit dikalkulasi akan menyebar sampai ke mana, imbasnya ke kita seperti apa," tuturnya.
Jokowi juga mendukung harapan Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan yang menyampaikan Trade Expo Indonesia 2022 menargetkan nilai perdagangan sebesar 10 miliar dolar AS selama penyelenggaraan.
"Semoga nanti apa yang tadi ditargetkan oleh Menteri Perdagangan lebih dari dari 10 miliar USD itu betul-betul bisa kita capai, dan diharapkan itu bisa mendorong surplus neraca perdagangan kita di masa-masa mendatang," ujar Presiden.
Dalam kesempatan lebih awal, Mendag melaporkan bahwa sebelum Presiden melakukan pembukaan secara resmi, sudah ada kesepakatan kontrak sebesar 1,5 miliar dolar AS.
"Pagi ini belum buka pameran sudah ada kontrak 1,5 miliar dolar. Oleh karena itu kami dari Kementerian Perdagangan yakin selesai pameran ini mudah-mudahan kita bisa dapat kontrak, dari hasil ekspor ini, mudah-mudahan kita bisa mencapai 10 miliar US Dollar," ujar Zulkifli.
Trade Expo Indonesia 2022 digelar selama 19-23 Oktober disemarakkan dengan Jakarta Muslim Fashion Week yang dilangsungkan 20-22 Oktober.
Berita Terkait
-
Stadion Kanjuruhan akan Dibangun Ulang Sesuai Standar FIFA, Jokowi: Upaya Menjamin Keselamatan Pemain dan Suporter
-
CEK FAKTA: Benarkah Bambang Tri Dipanggil ke Istana, Tolak Segudang Tawaran dari Jokowi?
-
Heboh Soal Isu Ijazah Palsu Presiden Jokowi, Eko Kuntadhi: Ikan Lele Hanya Bisa Hidup dalam Lumpur Kotor
-
Ingatkan Jajaran Soal Arahan Jokowi, Kapolri: Kalau Tak Bisa, Keluar!
-
Menyoal Ancaman Resesi 2023, Jokowi: Kita Harus Tetap Optimistis
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Bukan Sekadar Bantuan, Pemberdayaan Ultra Mikro Jadi Langkah Nyata Entaskan Kemiskinan
-
BEI Rilis Liquidity Provider Saham, Phintraco Sekuritas Jadi AB yang Pertama Dapat Lisensi
-
Ekonomi RI Melambat, Apindo Ingatkan Pemerintah Genjot Belanja dan Daya Beli
-
Pakar: Peningkatan Lifting Minyak Harus Dibarengi Pengembangan Energi Terbarukan
-
Pertamina Tunjuk Muhammad Baron Jadi Juru Bicara
-
Dua Platform E-commerce Raksasa Catat Lonjakan Transaksi di Indonesia Timur, Begini Datanya
-
KB Bank Catat Laba Bersih Rp265 Miliar di Kuartal III 2025, Optimistis Kredit Tumbuh 15 Persen
-
Ekspor Batu Bara RI Diproyeksi Turun, ESDM: Bukan Nggak Laku!
-
IHSG Berhasil Rebound Hari Ini, Penyebabnya Saham-saham Teknologi dan Finansial
-
Pengusaha Muda BRILiaN 2025: Langkah BRI Majukan UMKM Daerah