Suara.com - India mulai serius garap bisnis kelapa sawit dengan mendorong petani dalam negeri di wilayah Telangana untuk menanam komoditas tersebut di lahan yang sudah disiapkan yakni seluas 2 juta hektar untuk 4 tahun ke depan.
Guna melancarkan misi ini, pemerintah negara tersebut bahkan membangun bendungan dan menyiapkan saluran irigasi hingga impor benih sawit dari berbagai negara lain untuk dikembangkan.
Bahkan, Pemerintah India juga memberikan subsidi dan menawarkan berbagai keuntungan untuk petani yang mau menanam kelapa sawit.
Melansir dari Reuters, salah seorang petani dari wilayah itu, Daravathu mengatakan, kelapa sawit menguntungkan petani 200.000 rupee India (US$2.536) per acre.
Jauh lebih menguntungkan dibandingkan komoditas yang selama ini mereka tanam yaitu beras yang hanya memperoleh keuntungan 40.000 rupee.
“Itupun para petani harus melakukan banyak usaha,” kata Daravathu yang memliki lahan tanam kelapa sawit seluas 5 hektar di Sathupally, timur Hyderabad.
Selain itu, kenaikan harga komoditas sawit belakangan ini juga mendatangkan keuntungan tersendiri bagi mereka.
Melansir Warta Ekonomi, India saat ini memenuhi dua pertiga dari permintaan minyak nabati melalui impor sekitar 14 juta ton per tahun, dimana sekitar 8,5 juta ton merupakan minyak sawit.
Program budidaya kelapa sawit ini diharapkan dapat mengurangi impor kelapa sawit India yang sangat besar dengan nilai mencapai US$18,9 miliar pada 2021.
Baca Juga: Nenek Berusia 55 Tahun Diperkosa Beramai-ramai di Asrama
“Dalam empat tahun ke depan, sebagian besar penanaman sawit akan dilakukan, dan setelah 7-8 tahun Telangana akan mampu memproduksi 4 juta ton minyak sawit,” Direktur Hortikultura di pemerintah negara bagian, L Venkatram Reddy.
Berita Terkait
-
Harga Sawit Riau Naik Lagi, Ini Daftar Lengkap Sepekan ke Depan
-
Klasemen Akhir Runner Up Terbaik Kualifikasi Piala Asia U-20 2023: Thailand Gagal Lolos, Duduki Posisi Enam
-
Kontroversi Berlian Rp2 Triliun Koh-I-Noor di Mahkota Kerajaan Inggris, Tuai Kecaman dari India
-
5 Fakta Isu Larangan Minum Sirup Paracetamol oleh IDAI, Ini Klarifikasinya
-
Nenek Berusia 55 Tahun Diperkosa Beramai-ramai di Asrama
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Inilah PT Tambang Mas Sangihe yang Ditolak Helmud Hontong Sebelum Meninggal Dunia
-
Pilihan Baru BBM Ramah Lingkungan, UltraDex Setara Standar Euro 5
-
Pelanggan Pertamina Kabur ke SPBU Swasta, Kementerian ESDM Masih Hitung Kuota Impor BBM
-
Kementerian ESDM Larang SPBU Swasta Stop Impor Solar di 2026
-
59 Persen Calon Jamaah Haji Telah Melunasi BIPIH Melalui BSI
-
Daftar Lengkap Perusahaan Aset Kripto dan Digital yang Dapat Izin OJK
-
CIMB Niaga Syariah Hadirkan 3 Produk Baru Dorong Korporasi
-
Negara Hadir Lewat Koperasi: SPBUN Nelayan Tukak Sadai Resmi Dibangun
-
Kemenkop dan LPDB Koperasi Perkuat 300 Talenta PMO Kopdes Merah Putih
-
Kantor Cabang Bank QNB Berguguran, OJK Ungkap Kondisi Karyawan yang Kena PHK