Suara.com - Direktur Bank Pembangunan Asia (ADB) untuk Indonesia Jiro Tominaga berpendapat, ada banyak momentum bagi ekonomi Indonesia selama sisa tahun 2022.
Hal ini ia sampaikan usai ADB menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2022 dari 5 persen pada April 2022 menjadi 5,4 persen pada September 2022. Meski demikian, proyeksi ini turun dari 5,2 persen menjadi 5 persen.
Perkiraan inflasi dalam negeri juga dinaikkan dari 3,6 persen menjadi 4,6 persen di 2022, sedangkan pada 2023, proyeksi inflasi dinaikkan dari 3 persen menjadi 5,1 persen.
Pada transaksi aktif, ADB memperkirakan terjadinya surplus dari nol persen terhadap produk domestik bruto (PDB) menjadi 0,5 persen PDB pada 2022, hingga kemudian dari defisit 0,5 persen PDB menjadi surplus di kisaran nol persen PDB pada 2023.
Bank Indonesia sebelumnya sudah menjelaskan, perekonomian domestik pada triwulan III-2022 terus membaik ditopang oleh peningkatan konsumsi swasta dan investasi nonbangunan, tetap kuatnya ekspor, serta daya beli masyarakat yang masih terjaga di tengah kenaikan inflasi.
Berbagai indikator pada September 2022 dan hasil survei Bank Indonesia terakhir, seperti keyakinan konsumen, penjualan eceran, dan Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur mengindikasikan terus berlangsungnya proses pemulihan ekonomi domestik.
Dari sisi eksternal, kinerja ekspor diprakirakan tetap kuat, khususnya batu bara, CPO, serta besi dan baja seiring dengan permintaan beberapa mitra dagang utama yang masih kuat dan kebijakan Pemerintah untuk mendorong ekspor CPO dan turunannya.
Sementara, Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) memaparkan, ekonomi Indonesia masih akan menguat meski di ada krisis ekonomi secara global dan harga energi naik.
"Secara garis besar dapat dikatakan bahwa Indonesia harus berbangga. Jadi di tengah krisis energi, ekonominya justru terpantau menguat," kata Research & Development ICDX Girta Yoga dalam diskusi daring "Commodity Outlook Q4 2022" pada Selasa (25/10/2022).
Baca Juga: 3 Alasan Jokowi Optimis Ekonomi Indonesia Tumbuh Positif Meski Dihantui Krisis 2023
Yoga menjelaskan, berdasarkan data Bank Dunia, indeks harga energi global pada kuartal III-2022 mengalami penguatan sebesar 2,61 persen dibandingkan kuartal II-2022. Bank Dunia juga mencatat indeks harga energi global pada Juli 2022 berada di level 168,58.
Sementara, secara tahunan (yoy), harga energi mengalami peningkatan sebesar 64,72 persen hingga September 2022, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2021.
Ia menjelaskan, kenaikan harga itu terjadi pada komoditas minyak mentah sebesar 84,6 persen, gas alam sebesar 10,8 persen, dan batubara sebesar 4,7 persen.
Kenaikan harga energi global itu memberikan dampak kepada inflasi tahunan Indonesia yang pada September 2022 tercatat 5,95 persen (yoy), atau naik dari inflasi pada Agustus 2022 yang mencapai 4,69 persen (yoy).
"Meskipun inflasinya menguat drastis, Indonesia juga diimbangi dengan Produk Domestik Bruto (PDB) yang positif, sehingga isu tadi terminimalisir," ujar dia, dikutip dari Antara.
Berita Terkait
-
Pengamat ICDX: Saat Dunia Dilanda Krisis, Ekonomi Indonesia Justru Menguat
-
Optimistis Ekonomi Indonesia Membaik, Franchise & License Expo Indonesia Dihadirkan 2 Kali Tahun Ini
-
Sri Mulyani Sebut Kondisi Ekonomi Tahun 2023 Bikin Ketar-ketir, Tetap Waspada
-
Jokowi Sebut Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Dipuji Dunia
-
3 Alasan Jokowi Optimis Ekonomi Indonesia Tumbuh Positif Meski Dihantui Krisis 2023
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Rekomendasi Bedak Waterproof Terbaik, Anti Luntur Saat Musim Hujan
Pilihan
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
-
Viral Bupati Bireuen Sebut Tanah Banjir Cocok Ditanami Sawit, Tuai Kecaman Publik
Terkini
-
Target 2026: Kementerian ESDM dan Danantara Matangkan Uji Kelayakan 18 Proyek Hilirisasi
-
DEWA Milik Bakrie Terkoreksi, Divestasi Besar Andhesti Tungkas Pratama Penyebabnya?
-
Kementerian ESDM: Listrik di Aceh akan Pulih Kembali Sabtu Besok!
-
BRI Peduli Tanggap Bencana: Cepat Salurkan Paket Bantuan ke Titik Banjir Sumatera
-
BNPB Belum Ajukan Dana Penanganan Bencana Sumatera, Menkeu: Dananya Sudah Siap
-
Low Tuck Kwong hingga Bos BRI: Deretan CEO yang Tangguh Hadapi Guncangan Ekonomi 3 Tahun Terakhir
-
Purbaya Tolak Permintaan Rosan soal Dihapusnya Tagihan Pajak BUMN Sebelum Jadi Danantara
-
Harga COIN Naik: Saham Diborong Investor, Bakal Terus Menguat atau Amblas?
-
Bukan Stok Habis, Kelangkaan BBM di Aceh, Sumut, Sumbar Karena Akses Distribusi
-
Biaya Pergantian Paspor Korban Banjir Sumatera Gratis!