Suara.com - Masih terus menjadi solusi pilihan kebutuhan pengiriman uang bagi masyarakat Indonesia, RemitPro perluas jangkauannya dengan menggandeng MoneyGram, salah satu platform pengiriman uang terbesar di dunia, untuk mempermudah Pekerja Migran Indonesia (PMI) mengirimkan uang kepada keluarganya di Indonesia.
RemitPro, yang merupakan salah satu layanan transfer uang berbasis teknologi dari Indonesia, secara konsisten memperhatikan kesulitan keluarga PMI yang umumnya tinggal di kota kecil dan pedesaan untuk mendapatkan uang yang dikirim oleh PMI dari luar negeri.
Kendala infrastruktur seperti lokasi ATM atau kantor cabang bank yang harus ditempuh dan tidak tersedianya kantor pos terdekat untuk melakukan pengambilan tunai membuat RemitPro berusaha untuk memberikan kenyamanan melalui penyediaan jaringan Tempat Penguangan Tunai (TPT) yang tersebar di kota-kota kecil dan pedesaan, khususnya untuk para PMI.
Perusahaan melihat ketergantungan yang besar pada transaksi keuangan di luar negeri dan terbatasnya akses perbankan di sejumlah daerah. Kolaborasi ini direalisasikan sebagai salah satu langkah untuk mempermudah PMI untuk mendatangi lokasi-lokasi MoneyGram di luar negeri untuk mengirimkan uang dari seluruh dunia, sementara RemitPro melengkapi kemudahan tersebut bagi keluarga PMI di Indonesia melalui penyediaan lokasi TPT untuk mengambil uang kiriman tersebut secara tunai.
“Kerjasama dengan MoneyGram tahap pertama meliputi transaksi kiriman tunai-ke tunai (cash-to-cash), dimana keluarga Pekerja Migran Indonesia (PMI) penerima kiriman uang dapat datang ke jaringan lokasi RemitPro terdekat untuk mencairkan dana kiriman PMI yang menggunakan jaringan MoneyGram di luar negeri. Diharapkan kolaborasi ini dapat semakin memberikan kenyamanan dan kemudahan bertransaksi bagi seluruh masyarakat, khususnya keluarga PMI di Indonesia,” kata Presiden Direktur RemitPro, Arman Bhariadi.
Arman menambahkan bahwa saat ini RemitPro telah memiliki lebih dari 500 lokasi TPT yang dilengkapi dengan akses platform RemitPro untuk memungkinkan masyarakat menerima kiriman uang secara tunai sampai dengan Rp 25 juta.
Di beberapa lokasi pencairan bahkan dapat dilakukan dengan nominal mencapai Rp 100 juta. Sebagai platform remitansi kebanggaan Digiasia Bios, RemitPro turut mendukung visi Digiasia Bios dalam mendemokratisasikan layanan keuangan bagi masyarakat Indonesia melalui kolaborasi dengan MoneyGram.
Hal ini dibuktikan dengan terus memperluas jaringan TPT khususnya di lokasi-lokasi yang jauh dari ATM ataupun kantor cabang bank serta kantor pos demi memberikan kemudahan akses layanan keuangan di wilayah Indonesia.
RemitPro juga secara serius menjaga ketersediaan dana tunai untuk pencairan kiriman, yang kemudian ditunjang juga dengan jam operasional TPT yang lebih panjang - buka lebih awal dan tutup lebih akhir.
Baca Juga: 16 Tahun Jadi Budak di Arab Saudi, PMI Lampung Timur Tak Punya Biaya Pulang ke Indonesia
Beberapa TPT juga tetap buka pada hari Sabtu dan Minggu serta hari libur nasional.
“Komitmen inilah yang membuat mitra kami senang dapat berkolaborasi dengan RemitPro. Mitra-mitra kami melihat akses layanan keuangan dan jaringan kemitraan RemitPro yang terus berkembang dan tersebar dari kota hingga desa, untuk menghadirkan layanan transaksi keuangan yang dapat dilakukan dengan lebih nyaman oleh keluarga PMI dimanapun lokasinya,” ungkap Arman.
Arman menjelaskan bahwa strategi yang dijalankan oleh RemitPro menjadi nilai tambah berupa kemudahan dan kenyamanan bertransaksi bagi MoneyGram.
Selanjutnya RemitPro dan MoneyGram juga menjajaki untuk menggarap pasar pengiriman uang secara digital yang diharapkan mampu memberikan kemudahan dan kenyamanan yang lebih baik lagi kepada masyarakat Indonesia baik untuk mengambil maupun mengirimkan uang.
“Melalui kerjasama, inovasi, sarana serta teknologi, kami berharap dapat terus melayani, semakin memudahkan pembayaran lintas batas daerah maupun negara, serta menjadi solusi pilihan bagi kebutuhan pengiriman uang bagi masyarakat Indonesia. Tidak hanya itu, kami juga tentunya tetap pada komitmen kami untuk terus mendukung misi pemerintah dalam mendorong pertumbuhan angka literasi keuangan di Indonesia,” tutup Arman.
Berita Terkait
-
16 Tahun Jadi Budak di Arab Saudi, PMI Lampung Timur Tak Punya Biaya Pulang ke Indonesia
-
Nasib Pilu Sugiyem Kerja di Singapura, Disiksa Majikan Sampai Buta hingga Dipanggil 'Beruk' Saat Tak Sengaja Ngaca
-
16 Tahun Tak Pernah Pulang, Pekerja Migran asal Indramayu Hilang Kontak saat Bekerja di Arab Saudi
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Kemenperin Mau Stop Impor, Dana Belanja Pemerintah Hanya untuk TKDN Tinggi
-
Rendahnya Utilitas vs Banjir Impor: Menperin Ungkap Tantangan Industri Keramik Nasional
-
Kerugian Akibat Bencana di Aceh Timur Capai Rp5,39 Triliun, Berpotensi Bertambah
-
Apa Itu De-Fi atau Decentralized Finance? Ini Penjelasan Lengkapnya
-
IPO SpaceX Ditargetkan 2026, Valuasinya 28 Kali Lebih Besar dari BBCA
-
Di Balik Aksi Borong Saham Direktur TPIA, Berapa Duit yang Dihabiskan?
-
Berkat Pemberdayaan BRI, Batik Malessa Ubah Kain Perca hingga Fashion Premium
-
BSU Guru Kemenag Cair! Ini Cara Cek Status dan Pencairan Lewat Rekening
-
Update Harga Sembako: Cabai dan Bawang Merah Putih Turun, Daging Sapi Naik
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen