Suara.com - Neti (49) dan sekitar belasan ibu-ibu lainnya mulai merasakan barokah atau keuntungan setelah apa yang mereka lakukan sejak 3 tahun belakangan ini. Mereka adalah anggota kelompok Hidroponik Barokah yang telah dibina Pertamina EP Asset 1 Jambi Field (PEP Jambi).
Di lokasi kebun Hidroponik Gerai Energi, Kelurahan Kenali Asam Atas, Kecamatan Kota Baru, Kota Jambi, Neti bercerita, Senin (6/11/2022) bahwa sebelum adanya kebun hidroponik ini mereka hanyalah para ibu-ibu PKK yang biasa dibilang tanpa kegiatan rutin.
"Kami ini ibu-ibu PKK, memang sebelum ini ada kegiatan tapi tak banyak, namun mendengar ada mau binaan soal perkebunan hidroponik yang dilakukan Pertamina kami antusias dan ingin ikut," papar Neti.
Neti pun mengatakan hasil panen perkebunan hidroponik ini mendapat antusiasme yang luar biasa besar dari masyarakat karena tak diduga-diga permintaannya yang cukup tinggi.
"Pertama kali panen luar biasa permintaannya sangat tinggi, awal kami takut juga karena nantinya tidak ada yang mau membeli," ceritanya.
Neti mengatakan saat jumlah jenis sayuran yang ditanam sekitar 10 jenis mulai dari pokcoy, kangkung, sawi, salada air, bayam brazil, kale, hingga pagoda.
Tanaman ini dibudidayakan dengan cara hidroponik, tanpa menggunakan media tanah. Air selalu mengalir ke akar tanaman itu sehingga sayuran-sayuran yang tumbuh di sana selalu tampak segar.
"Bisa dibilang ini jenis sayuran yang sangat sehat karena tanpa pestisida dan ditanam di areal tertutup," katanya.
Neti pun menjelaskan setiap bulannya kelompok Hidroponik Barokah bisa melakukan panen dalam 1 bulan sekali dengan keuntungan rata-rata yang didapat satu anggota kelompok mencapai Rp1 juta.
Baca Juga: PHM Dorong Peningkatan Produksi Migas WK Mahakam demi Dukung Kebutuhan Energi Nasional
Dengan harga jual beragam dari Rp30 ribu per kg seperti kangkung dan bayam, ada juga pokcoy dijual Rp35 ribu per kg, Selada Rp40ribu per kg serta Bayam Brazil Rp50 ribu per kg, tak heran kata dia kegiatan ini seperti mendapat barokah ditengah pandemi Covid-19.
"Apalagi waktu itu Covid-19, banyak orang yang ingin membeli jenis sayuran sehat. Ini kan termasuk sayuran menengah keatas," katanya.
Sementara itu Ketua Kelompok Hidroponik Barokah Lindo Sitompul menambahkan bahwa aktivitas yang dilakukan dalam kebun Hidroponik Gerai Energi ini menggunakan energi yang ramah lingkungan karena sumber listriknya adalah energi baru terbarukan dengan panel surya.
"Waktu itu pakai listrik biasa, tapi ini karena sistem airnya harus mengalir terus jadinya listriknya harus 24 jam, untuk mensiasati itu kita pakai panel surya akhirnya," cerita Lindo.
Dia bilang metode tanam hidroponik memang susah-susah gampang. Kuncinya selain ketersediaan air juga pengawasan secara ketat dan berkelanjutan untuk itu sistem kerja, operasional kebun di Kebun Hidroponik terletak di dalam greenhouse berukuran 20×11 meter dengan 5.000 lubang tanam itu diatur dengan sistem shift. Untuk pagi dimulai pukul 09.00 hingga 12.00 dan shift sore pukul 16.00 hingga 18.00.
Lindo menjelaskan selain melakukan penjualan di masyarakat umum, kelompok ini juga mengincar target pasar ke toko modern seperti toko swalayan terkemuka di pusat kota Jambi.
"Kita jual juga ini di m-blok (mall-nya Jambi dan toko-modern lainnya," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Nama Pegawai BRI Selalu Dalam Doa, Meski Wajahnya Telah Lupa
-
Pemerintah Siapkan 'Karpet Merah' untuk Pulangkan Dolar WNI yang Parkir di Luar Negeri
-
Kartu Debit Jago Syariah Kian Populer di Luar Negeri, Transaksi Terus Tumbuh
-
BRI Dukung JJC Rumah Jahit, UMKM Perempuan dengan Omzet Miliaran Rupiah
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Bahlil 'Sentil' Pertamina: Pelayanan dan Kualitas BBM Harus Di-upgrade, Jangan Kalah dari Swasta!
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Program AND untuk 71 SLB, Bantuan Telkom Dalam Memperkuat Akses Digitalisasi Pendidikan
-
Dari Anak Tukang Becak, KUR BRI Bantu Slamet Bangun Usaha Gilingan hingga Bisa Beli Tanah dan Mobil
-
OJK Turun Tangan: Klaim Asuransi Kesehatan Dipangkas Jadi 5 Persen, Ini Aturannya