Suara.com - Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia meminta semua pihak untuk berhati-hati lantaran bisa saja Indonesia ikut antri untuk menjadi pasien International Monetary Fund (IMF).
Hal tersebut dikatakan Bahlil dalam Konferensi Pers Virtual Capaian Investasi Kuartal III secara virtual, Kamis (10/9/2022).
"Hati-hati, saya sedikit beda pendapat dengan sebagian orang bahwa ekonomi Indonesia akan baik-baik saja," Celetuk Bahlil.
Bahlil mengungkapkan meskipun hingga saat ini ekonomi Indonesia dalam tren cukup kuat dan solid, tapi ancaman pelemahan ekonomi global sangat tinggi.
"Saya jujur aja, pertumbuhan ekonomi kita 5,72 persen tapi kita jangan terbuai," kata Bahlil.
Bahlil pun berani bertaruh bahwa kondisi ekonomi global pada tahun depan akan jauh lebih buruk, jika kondisi stabilitas saat ini tidak bisa diselesaikan.
Kondisi stabilitas yang dimaksud adalah perang yang terjadi antara Rusia-Ukraina.
"2023 saya berani taruhan ekonomi global tidak akan sebaik 2022 kalau tidak mampu memastikan stabilitas," katanya.
Menurut dia ekonomi 2023 akan membaik kalau ada jaminan stabilitas, politik, keamanan, maupun stabilitas kebijakan yang bersifat terus-menerus.
Baca Juga: Konsep Investasi Tanah dengan Ternak Domba Jadi Passive Income yang Cocok untuk Pensiunan
Apalagi kata dia Indonesia pada tahun depan akan masuk tahun politik, sehingga dikhawatirkan akan mengganggu stabilitas politik dalam negeri.
"Kalau tidak mampu kelola dengan baik, bukan berarti tidak mungkin kita menjadi salah satu bagian yang antre pada fase menjadi pasien," ucapnya.
Adapun, Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi kuartal III-2022 mencapai Rp307,8 triliun.
Secara kumulatif sepanjang Januari-September 2022, realisasi investasi sebesar Rp892,4 triliun atau 74,4 persen dari target 2022 yang sebesar Rp1.200 triliun.
Bahlil merasa optimistis bahwa target Rp1.200 triliun bisa tercapai meski tahun 2022 sudah tidak kurang dari dua bulan lagi.
"Dan Alhamdulillah sudah mencapai Rp 892,4 triliun, atau mencapai 74,4 persen. Ini adalah angka yang insyaallah saya janjikan tercapai Rp1.200 triliun," kata Bahlil.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
Terkini
-
Menkeu Purbaya: Mana Pemain Saham Gorengan yang Sudah Ditangkap?
-
Harga Bitcoin Terus Merosot Hingga di Bawah USD 90.000, Begini Prospeknya
-
Masyarakat Bisa Pinjam Dana ke Danantara untuk Bangun Dapur MBG, Gimana Caranya?
-
Purbaya Heran BTN Minta Tambah Anggaran Padahal Penyerapan Minim: Aneh Juga Dia
-
Saham Bank BUMN Rontok Serempak, Investor Cuek usai Menkeu Purbaya Suntik Rp76 T
-
Neraca Pembayaran Masih Alami Defisit 6,4 Miliar Dolar AS, Bagaimana Kondisi Cadangan Devisa?
-
Ekonom : Sikat Gudang Penyelundup Thrifting tapi Beri Napas Pedagang Eceran!
-
Danantara Tentukan 4 Kota Jadi Pilot Project Waste to Energy
-
Purbaya: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,04% Q3 2025, Belanja Pemerintah Ikut Ngegas
-
Pinjaman KUR BRI di Bawah Rp100 Juta Tidak Wajib Pakai Agunan? Ini Penjelasannya