Suara.com - Ekonomi global diprediksi masih berlanjut mendekati kondisi suram di 2023. Bahkan, International Monetary Fund (IMF) memangkas prediksi pertumbuhan ekonomi dunia pada 2023, dari yang semula dapat tumbuh sebesar 3,8%, kini hanya menjadi 2,7%.
Kondisi tersebut terjadi akibat lonjakan inflasi, suku bunga yang tinggi, perlambatan laju pertumbuhan ekonomi, hingga terhambatnya rantai pasok global akibat konflik geopolitik. Rumitnya masalah ekonomi global tersebut berdampak pada ancaman resesi global yang kian nyata.
Walaupun resesi juga dapat berdampak langsung ke masyarakat, fundamental ekonomi Indonesia dinilai akan lebih kuat dibandingkan negara lain. Dampak yang dirasakan masyarakat akan beragam, mulai dari berkurangnya penghasilan, kemungkinan pemutusan hubungan kerja, hingga kenaikan harga kebutuhan pokok secara berkepanjangan. Jadi, masyarakat diminta untuk antisipatif dalam menghadapi kondisi tersebut.
Melihat kondisi ini, Ketua Perhimpunan Waralaba dan Lisensi Indonesia (WALI), Tri Raharjo memberikan gambaran terkait bisnis waralaba apa saja yang bisa bertahan di tengah ancaman resesi global. Menurut Tri, sektor yang paling tahan banting di masa sulit adalah yang berorientasi kepada kebutuhan dasar.
"Misalnya, isi ulang air, minimarket, laundry, dan babershop. Nah kemungkinan, masyarakat bisa datang lagi 1-2 minggu kemudian. Artinya, bisnis yang tingkat kebutuhan masyarakatnya sangat tinggi, dan repeatnya sering, itu akan bertahan di tengah ancaman resesi global 2023," tutur Tri dalam Konferensi Pers di GoWork Plaza Indonesia, Jakarta Pusat, Selasa, (8/11/2022).
Kemudian sektor lainnya yang diprediksi kuat bertahan menghadapi resesi adalah sektor pendidikan. Ia menilai, sektor tersebut tetap bertahan meski ada pembatasan bersosialisasi. Sebab, menurut Tri, masyarakat sadar betul bahwa sektor pendidikan adalah hal yang mendasar.
"Sektor pendidikan kena dampaknya memang luar biasa. Tapi, itu menjadi suatu kebutuhan. Ketika anaknya tidak dikursuskan, itu kerasa banget orangtuanya. Sehingga sektor pendidikan dampaknya tidak terlalu besar. Jadi saya kira, sektor pendidikan juga bisa bertahan dari resesi," katanya.
Sektor usaha yang terakhir adalah makanan dan minuman atau FnB (Food and Beverage). Pasalnya, sektor ini berkaitan dengan kebutuhan dasar sehingga relatif aman terhadap resesi. Tetapi, kata Tri, FnB yang berbasis panganan lokal bisa lebih bertahan dibanding makanan yang konten bahan baku impornya besar. Sebab resesi dapat berimbas pada terhambatnya pasokan komoditas impor.
"Selain itu, yang perlu diwaspadai dari bisnis FnB adalah soal tren. Bagaiman tren dalam 5 tahun ke depannya. Ambil contoh, bisnis crafle yang sempat tumbuh saat pandemi, tapi sekarang bagaimana? Jangan sampai kita ambil peluang bisnis yang sifatnya hanya tren semata," pungkasnya.
Baca Juga: Ancaman Resesi Global di Depan Mata, Apakah Bisnis Franchise Masih Menarik?
Tag
Berita Terkait
-
Kembali Hadir, FLEI Expo 2022 Realisasikan Licensing Pavilion
-
Cara Buka Cabang Mie Gacoan dengan Sistem Waralaba dan Biayanya
-
Mengintip Bisnis Waralaba Para Artis di Ajang Info Franchise & Business Concept 2022
-
Kembali Digelar November 2022, FLEI Expo Usung Tema "Limitless Opportunities"
-
FLEI 2022 Kawal Waralaba Membangun Pemulihan Ekonomi Indonesia
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
IWIP Gelontorkan Pendanaan Rp900 Juta untuk Korban Bencana di Sumatera
-
AKGTK 2025 Akhir Desember: Jadwal Lengkap dan Persiapan Bagi Guru Madrasah
-
Dasco Ketuk Palu Sahkan Pansus RUU Desain Industri, Ini Urgensinya
-
ASPEBINDO: Rantai Pasok Energi Bukan Sekadar Komoditas, Tapi Instrumen Kedaulatan Negara
-
Nilai Tukar Rupiah Melemah pada Akhir Pekan, Ini Penyebabnya
-
Serikat Buruh Kecewa dengan Rumus UMP 2026, Dinilai Tak Bikin Sejahtera
-
Kuota Mulai Dihitung, Bahlil Beri Peringatan ke SPBU Swasta Soal Impor BBM
-
Pemerintah Susun Standar Nasional Baru Pelatihan UMKM dan Ekraf
-
Stok Di Atas Rata-rata, Bahlil Jamin Tak Ada Kelangkaan BBM Selama Nataru
-
Kadin Minta Menkeu Purbaya Beri Insentif Industri Furnitur