Suara.com - Dua maskapai Indonesia yaitu Lion Air dan Wings Air masuk dalam daftar maskapai dengan kinerja operasional terburuk di dunia. Daftar itu dikeluarkan oleh platform layanan perjalanan, Bounce.
Mengutip dari laman resmi Bounce, dua maskapai Lion Group itu menduduki peringkat teratas maskapai terburuk di dunia. Pada peringkat pertama ditempati Lion Air dengan skor 0,72 dari angka 10.
Menurut catatan Bounce, buruknya kinerja Lion Air dilihat dari tingkat ketepatan waktu penerbangan sebesar 42,27%. Kemudian, tingkat pembatalan penerbangan juga tinggi yaitu sebesar 34,43%.
Selain itu, Lion Air juga mendapatkan penilaian 1 banding 5 untuk layanan makanan dan hiburan di dalam pesawat. Lalu, maskapai berlogo singa merah ini mendapatkan nilai 2 banding 5 untuk kenyamanan kursi dan layanan awak pesawat.
Selanjutnya, Bounce menempatkan Wings Air tepat di bawah Lion Air alias posisi kedua. Sama dengan Lion Air, Wings Air juga mendapat penilaian tingkat kedatangan dan pembatalan tepat waktu yang buruk dengan nilai masing-masing sebesar 49,78% dan 20,63%.
Tidak hanya itu, Wings Air juga menerima penilaian 1 banding 5 untuk makanan dan hiburan, serta penilaian 2 banding 5 untuk kenyamanan tempat duduk dan layanan awak pesawat.
"Lion Air dan Wings Air mengucapkan terima kasih atas saran, kritik/ masukan, berupa data, catatan serta bentuk lainnya dari berbagai pihak sebagai salah satu rekomendasi dalam mendukung perbaikan layanan dan operasional penerbangan," kata Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro.
Danang mengklaim, Lion Air dan Wings Air berusaha memperbaiki, mempertahankan tingkat ketepatan waktu (on time performance/ OTP) serta mempersiapkan ke level ketepatan waktu operasional.
Data OTP diperhitungkan dan dikelola secara bersamaan dan tepat waktu (real time) untuk dianalisis internal serta dilaporkan kepada pihak berwenang (dalam hal ini salah satunya adalah regulator yaitu Kementerian Perhubungan Republik Indonesia).
Baca Juga: Maskapai Garuda Indonesia dan Lion Air Akan Berangkatkan Jamaah Umrah Dari Bandara Kertajati
Penghitungan berdasarkan pergerakan pesawat saat keberangkatan (departure) dan kedatangan (arrival) pada waktu kurang 15 menit dari jadwal yang ditentukan di bandar udara skala besar dan menengah.
Dalam langkah yang ditentukan untuk memperbaiki tingkat ketepatan waktu, Lion Air dan Wings Air melaksanakan koordinasi dan komunikasi intensif yang mengikuti standar operasional prosedur (SOP) bersama pihak terkait.
"Faktor-faktor yang mempengaruhi penundaan penerbangan, pembatalan, pengalihan dan pemulihan (recovery) seperti cuaca, teknis serta lainnya selalu dilakukan analisis dan evaluasi (pengkajian operasional," imbuh Danang.
Lion Air dan Wings Air mengoptimalkan pesawat udara dengan mengelola/ mengatur rotasi (pergerakan pesawat) disesuaikan jarak pada rute, infrastruktur dan peralatan pendukung, konektivitas rute penerbangan melalui berbagai bandar udara (multi hub) dan lainnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Harga Emas Hari Ini Naik! Logam Mulia di Pegadaian Mulai Tarik Minat Pembeli
-
Gurita Bisnis Victor Hartono, Pemimpin Grup Djarum: Usaha dan Saham
-
RI Targetkan 16 Juta Turis Asing, Ekspansi Hotel Mewah Makin Meriah
-
Pemerintah Akan Tata Ulang Legalitas IKN Setelah MK Batalkan HGU 190 Tahun
-
BI Serap Rp290 Miliar dari Lelang Obligasi PT Sarana Multigriya Finansial, Apa Untungnya?
-
Pemerintah Optimistis Negosiasi Tarif dengan AS Rampung Sebelum 2025 Berakhir
-
Mendag Temukan Harga Cabai Naik Jelang Nataru
-
Bos Djarum Victor Hartono Terseret Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty, Purbaya: Bukan Zaman Sekarang!
-
Intip Gaji dan Tunjangan Ken Dwijugiasteadi, Eks Dirjen Pajak
-
Kejagung Ungkap Status Victor Hartono, Anak Orang Terkaya Indonesia yang Dicekal dalam Kasus Korupsi