Suara.com - Pemerintah terus putar otak untuk meramaikan Bandara Kertajati agar tidak lagi 'mati suri'. Salah satunya dengan meningkatkan pelayanan penerbangan umrah yang akan melalui bandara dengan nilai investasi Rp 4,9 triliun tersebut.
Operator Bandara Kertajati PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II saat ini pun sedang merumuskan kebijakan yang akan merampingkan bandara berstatus internasional untuk hub umrah dan haji dari 6 bandara menjadi 3 bandara saja.
Direktur Utama AP II, Muhammad Awaluddin mengatakan, perampingan status bandara hub umrah dan haji demi efisiensi.
"Jadi kami sedang menata ulang, bandara yang punya status internasional supaya lebih efisien. Kami pun membuat konsep hub umrah dan haji di Bandara AP II menjadi 3, yakni Kualanamu, Kertajati, dan Soetta," kata Awaluddin saat ditemui di kawasan Senayan, Jakarta, Jumat (25/11/2022).
Dia bilang sebelumnya bandara hub umrah dan haji berada di lima bandara yakni Bandara Selatan Iskandar Muda di Aceh, Bandara Sultan Mahmud Badarudin di Palembang, Bandara Internasional Minangkabau di Padang, Bandara Kualanamu di Medan, dan terakhir adalah Bandara Soekarno-Hatta di Jakarta.
Dengan berfokus kepada tiga bandara tersebut, Awaluddin berharap pada haji tahun depan, Bandara Kertajati paling tidak dapat dimanfaatkan sebagai bandara embarkasi dari provinsi Jawa Barat.
"Pada 2019 saja Bandara Soetta melayani umrah ini kan sekitar 400 ribuan. Nah beban ini yang akan kami kurangi dengan Kertajati, sehingga masyarakat sekitar Jawa Barat yang ingin umrah ini tidak lagi datang dulu ke Jakarta, kan engga efisien," katanya.
Tak hanya itu, saat ini kata Awaluddin beban Bandara Soekarno-Hatta sudah terlampau tinggi untuk melayani penerbangan umrah, karena setiap tahunnya rata-rata mencapai 450 ribu orang.
"Karena tingginya beban handling di Soetta, bukan tanpa risiko misal keterlambatan, belum lagi ketidak nyamanan karena begitu padatnya," jelasnya.
Baca Juga: AP II Terima Pembiayaan Rp500 Miliar dari Bank Muamalat untuk Proyek Terminal 2 Soetta
Awaluddin pun berjanji untuk menjadikan Bandara Kertajati menjadi hub umrah dan haji, AP II akan memberikan sejumlah fasilitas insentif baik dari sisi harga avtur hingga bebas biaya parkir pesawat.
"Insentif itu harus, misalkan harga avtur yang kompetitif dari sisi bandara bisa memberikan landing fee gratis atau parkir gratis, misalkan," katanya.
Selain itu yang terpenting kata dia adalah kolaborasi disemua lini baik dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, maskapai hingga agen travel umrah agar Bandara Kertajati ini bisa menjadi hub umrah dan haji.
"Ini tentunya kita perlu berkolaborasi dengan semua pihak, pemerintah daerah misalkan bisa kasih apa, ini menjadi penting," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
IWIP Gelontorkan Pendanaan Rp900 Juta untuk Korban Bencana di Sumatera
-
AKGTK 2025 Akhir Desember: Jadwal Lengkap dan Persiapan Bagi Guru Madrasah
-
Dasco Ketuk Palu Sahkan Pansus RUU Desain Industri, Ini Urgensinya
-
ASPEBINDO: Rantai Pasok Energi Bukan Sekadar Komoditas, Tapi Instrumen Kedaulatan Negara
-
Nilai Tukar Rupiah Melemah pada Akhir Pekan, Ini Penyebabnya
-
Serikat Buruh Kecewa dengan Rumus UMP 2026, Dinilai Tak Bikin Sejahtera
-
Kuota Mulai Dihitung, Bahlil Beri Peringatan ke SPBU Swasta Soal Impor BBM
-
Pemerintah Susun Standar Nasional Baru Pelatihan UMKM dan Ekraf
-
Stok Di Atas Rata-rata, Bahlil Jamin Tak Ada Kelangkaan BBM Selama Nataru
-
Kadin Minta Menkeu Purbaya Beri Insentif Industri Furnitur