Suara.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada awal pekan ini, Senin (28/11/2022) terpantau dibuka melemah di tengah peningkatan risiko resesi global.
IHSG dibuka melemah 0,79 poin atau 0,01 persen ke posisi 7.052,36. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 0,07 poin atau 0,01 persen ke posisi 1.001,66.
"Untuk hari ini kami memperkirakan IHSG akan melemah, didorong oleh meningkatnya risiko resesi setelah obligasi Jerman mengalami inverting, kenaikan kasus baru di China yang berdampak terhadap lockdown dan demonstrasi, serta melemahnya harga komoditas di hari ini," tulis Tim Riset Panin Sekuritas.
Pada akhir pekan lalu, pasar saham AS ditutup variatif. Dow Jones menguat 0,45 persen, S&P 500 turun 0,03 persen, dan Nasdaq melemah 0,52 persen.
Jika dihitung secara mingguan, performa saham mencatatkan performa yang positif setelah The Fed mengindikasikan akan mengurangi agresivitas kebijakan moneter setelah inflasi mengalami penurunan.
Investor masih akan mencermati saham ritel setelah kemarin Black Friday mencatatkan rekor sebesar 9,12 miliar dolar AS atau sekitar Rp140 triliun, di mana angka itu naik 2,3 persen (yoy) yang didorong oleh penjualan daring yang meningkat 221 persen dibandingkan rata-rata hari Oktober 2022.
Sementara itu, pasar saham Eropa Jumat (25/11) kemarin ditutup bervariasi. DAX naik 0,01 persen, FTSE menguat 0,27 persen, dan STOXX600 melemah 0,02 persen.
Saham Credit Suisse mengalami penurunan 5 persen meskipun kemarin adanya tambahan pendanaan dari investor sebanyak 4 miliar dolar AS.
Investor patut mencermati pernyataan dari Chief Economist Kingswood yang menginformasikan bahwa Inggris saat ini berpotensi menghadapi resesi yang lebih parah dibandingkan Eropa dan AS.
Baca Juga: Investor Milenial Gemar Pakai Teknik Scalping Buat Main Saham, Ternyata Bisa Hasilkan Cuan Gede
Selain itu, obligasi Jerman mengalami inverting yield curve, setelah obligasi 2 dan 10 tahun mengalami crossing. Ekonom melihat bahwa ada potensi ekonomi Jerman akan menghadapi resesi, meskipun kemarin pertumbuhan ekonomi tumbuh 1,3 persen (yoy).
Dari Asia, People Bank of China menginformasikan akan memangkas reserve requirement ratio sebanyak 25 bps ke level 7,8 persen dan akan melakukan suntikan modal sebanyak 500 miliar yuan. Hal itu merespon penurunan pertama industrial profit dalam 10 bulan terakhir, yang turun 3 persen (yoy).
Investor masih mencermati demo di China, setelah masyarakat turun ke jalan dan universitas dan melakukan protes terhadap pemerintah. Demonstran juga meminta Presiden China Xi Jinping untuk turun, dimana hal itu tidak pernah terjadi sejak Xi Jinping memerintah China 10 tahun yang lalu.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei melemah 207,71 atau 0,73 persen ke 28.075,32 indeks Hang Seng turun 590,78 atau 3,36 persen ke 16.982,8, indeks Shanghai terkoreksi 53,68 poin atau 1,73 persen ke 3.048,01, dan indeks Straits Times melemah 19,38 poin atau 0,6 persen ke 3.225,17.
Berita Terkait
-
IHSG Awal Pekan Ini Dibuka Melorot ke Level 7.047, Cek 7 Saham Rekomendasi Ini
-
Akhir Pekan IHSG Ditutup Melemah ke Level 7.053, Ini Saham-saham yang Bikin 'Boncos'
-
Apple Tidak Berniat Beli Manchester United
-
IHSG Dibuka Melemah Jelang Akhir Pekan, Coba Trading di 7 Saham Rekomendasi Ini
-
Investor Milenial Gemar Pakai Teknik Scalping Buat Main Saham, Ternyata Bisa Hasilkan Cuan Gede
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Di Balik Aksi Borong Saham Direktur TPIA, Berapa Duit yang Dihabiskan?
-
Berkat Pemberdayaan BRI, Batik Malessa Ubah Kain Perca hingga Fashion Premium
-
BSU Guru Kemenag Cair! Ini Cara Cek Status dan Pencairan Lewat Rekening
-
Update Harga Sembako: Cabai dan Bawang Merah Putih Turun, Daging Sapi Naik
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
Harga Emas Antam Melonjak Drastis dalam Sepekan
-
Hari Minggu Diwarnai Pelemahan Harga Emas di Pegadaian, Cek Selengkapnya
-
Orang Kaya Ingin Parkir Supercar di Ruang Tamu, Tapi Kelas Menengah Mati-matian Bayar Cicilan Rumah
-
Mampukah Dana Siap Pakai dalam APBN ala Prabowo Bisa Pulihkan Sumatera?
-
Anak Purbaya Betul? Toba Pulp Lestari Tutup Operasional Total, Dituding Dalang Bencana Sumatera