Suara.com - Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan RI, Heru Pambudi menemui para ribuan pendemo yang menolak kenaikan cukai hasil tembakau (CHT) pada 2023 di depan halaman kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (28/11/2022).
Heru Pambudi baru menemui para pendemo setelah sebelumnya menerima perwakilan pengunjuk rasa untuk diajak berdialog di dalam kantornya. Tak kurang sekitar 2 jam pihak Kementerian Keuangan dan perwakilan petani tembakau melakukan negosiasi.
Heru Pambudi mengatakan pihaknya telah mendengar dan mencatat semua aspirasi dari petani tembakau. Tuntutan para unjuk rasa mulai dari meminta kenaikan Cukai Hasil Tembakau (CHT) dibatalkan, membatasi impor tembakau, hingga sulitnya subsidi pupuk untuk petani tembakau.
Ketika sedang memaparkan hasil pertemuannya tersebut dihadapkan para petani tembakau yang berdemo, tiba-tiba Heru Pambudi langsung diam ketika diteriaki oleh salah satu pendemo.
Pendemo tersebut mengatakan dalam bahasa Jawa. "Tukang korupsi koe cocot wae, tukang korupsi petani," teriak salah satu pendemo tersebut.
Sontak teriakan petani tersebut membuat Sekjen Kemenkeu Heru Pambudi langsung diam. Lantas salah satu perwakilan petani yang melakukan pertemuan tersebut mencoba menengahi dengan cara membentak. "Hei-hei tenang-tenang. Kita damai," katanya.
Usai sedikit tenang, Heru Pambudi pun melanjutkan hasil pertemuannya tersebut dengan mengatakan berbagai tuntutan yang disampaikan petani tembakau akan ditindak lanjuti namun perlu melibatkan Kementerian dan Lembaga (K/L) yang lainnya.
Untuk itu, akan dilakukan rapat lanjutan oleh Kantor Staf Presiden (KSP) guna membicarakan aspirasi yang disampaikan hari ini.
"Aspirasi tadi kami catat karena sebagian tanggung jawab Kemenkeu, tetapi sebagian ada tanggung jawab kementerian yang lain. Supaya aspirasi didengarkan secara menyeluruh, akan diundang rapat lanjutan oleh KSP langsung konkret," tuturnya.
Baca Juga: Tarif Cukai Naik, Pendemo: Sri Mulyani Tega, Kami Tambah Kejepit
Sebelumnya, ribuan petani tembakau pagi ini Senin (28/11/2022) berunjuk rasa menuntut Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membatalkan kenaikan tarif cukai rokok yang baru saja dilakukan pemerintah beberapa waktu lalu.
Para petani tembakau yang datang ini merupakan petani yang berasal dari Jawa Barat dan Jawa Tengah. Diperkirakan jumlahnya mencapai 1.300 orang.
Dalam tuntunannya mereka meminta kepada Sri Mulyani untuk segera membatalkan kenaikan tarif cukai ini.
"Ini kebijakan yang gagal, brutal dan menyesengsarakan petani," ucap orator aksi.
Menurut orator aksi tersebut, kebijakan kenaikan tarif cukai ini benar-benar merugikan para petani, karena melanggar undang-undang dan konstitusi karena membuat susah petani tembakau.
"Ini merupakan kebijakan yang melanggar undang-undang. Bikin petani susah," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
Potensi Ekonomi Sektor Obat dan Makanan Tembus Rp6 Ribu T
-
Ojol dan Kurir Dijamin BPJS Ketenagakerjaan Tahun 2026, Ini Ketentuannya
-
Ignasius Jonan 2 Jam Bertemu Prabowo, Bahas Proyek Kereta Cepat Bareng AHY?
-
Jadwal Pembagian Dividen AVIA, Tembus Rp 600 Miliar untuk Pemegang Saham
-
BRI Peduli dan YBM BRILian Salurkan Bantuan Tanggap Darurat Banjir Sukabumi
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Menkeu Purbaya Sebut Krisis China Tak Mungkin, Singgung Sistem Komunis
-
Menkeu Purbaya Optimis Pertumbuhan Ekonomi Kuartal IV Tembus 5,5 Persen
-
Produsen Vaksin Global Bakal Gunakan AI Demi Hadapi Pandemi Berikutnya
-
Suara dari Timur: Mengenang Ajoeba Wartabone dan Api Persatuan Indonesia