Guru Besar Ekonomi Pertanian Universitas Lampung Bustanul Arifin berharap kinerja NFA ditingkatkan lagi. Untuk meningkatkan efektivitas stabilisasi pasokan dan harga pangan, kata dia, harus dilakukan integrasi antara kebijakan di sisi supply dengan demand. Dari sisi pasokan, antara lain, perlu pembenahani manajemen usahatani, insentif baru berbasis inovasi.
Juga pembangunan infrastruktur perdesaan untuk penguatan rantai nilai pangan. Kemudian didukung teknologi informasi, digitalisasi rantai nilai untuk efisiensi, dan dukungan R&D pertanian, promotif untuk bioteknologi
Dari sisi demand, kata Bustanul, kebijakannya mencakup contract farming, agregator bisnis, dan pembelian langsung dari petani. Lalu, pendalaman industri, proses hilirasi, dan pengolahan produk pangan. Berikutnya, percepatan diversifikasi konsumsi, insentif pangan lokal, industri kuliner, dan peningkatan kualitas gizi masyarakat.
Diakui Bustanul, langkah NFA sejauh ini sudah benar. "Sudah on the track. Akan tetapi, kinerjanya harus terus kita dorong dan bantu. Kita tidak boleh lelah. Karena (NFA) harus terus bergerak. NFA sebagai lembaga baru tiba-tiba mengemban tugas yang strategis dan besar," kata Bustanul.
Dia memahami ada banyak harapan besar ditumpukan pada NFA. Pemda, kata Bustanul, memerlukan arahan dan 'bapak'. NFA juga bisa jadi kepanjangan tangan pemerintah untuk memobilisasi stok dari wilayah surplus ke minus. Namun, kata dia, ini perlu anggaran besar. Tidak bisa hanya dari APBN.
Bisa juga, kata Bustanul, menggerakan BUMN pangan seperti ID Food untuk skema komersial. Sementara untuk tugas pelayanan publik, bisa diserahkan ke Bulog. NFA, kata dia, juga perlu memperjuangkan anggaran Bulog agar tidak sepenuhnya menggunakan kredit perbankan berbunga komersial.
Orkestrasi sudah 'Nyaring'
Orkestrasi kebijakan, jelas Bustanul, perlu dipimpin NFA bersama Kemenko Perekonomian. Bagaimana pembagian kedua institusi ini, kata dia, masih dalam proses. Menurut dia, yang paling penting bisa luwes dijalankan. "Karena ini luar biasa, tidak harus jadi dulu. (Kalau harus menunggu jadi), nanti saling tunggu-tungguan, jadinya tidak kerja," kata dia.
Menanggapi itu, Direktur Ketersediaan Pangan NFA Budi Waryanto mengatakan, orkestrasi yang dilakukan institusinya masih mencari bentuk. Pertemuan-petemuan dengan para pihak masih terbuka untuk menyempurnakan.
Baca Juga: APBN Jateng 2023 Capai Rp 104 Triliun, Ganjar Minta Fokus Kemandirian Pangan dan Energi
"Ada sistem yang sedang kami coba untuk jangka menengah, yakni sistem resi gudang. Kami mengajak bank yang siap terjun untuk mengurusi sampai petani. Harapannya, sistem ini nanti bisa jadi acuan," jelas dia.
Suwardi mengakui, orkestrasi stabilisasi pasokan dan harga pangan oleh NFA perlu dukungan pemain handal, tangguh, dan tahan banting. Ia mengakui, sejauh ini orkestrasi sudah berjalan baik. "Orkestrasi yang didirijeni (NFA) sudah nyaring. Ini perlu dukungan semua, agar orkestrasi ini bisa dirasakan manfaatnya bagi rakyat Indonesia," kata dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- Biodata dan Pendidikan Gus Elham Yahya yang Viral Cium Anak Kecil
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
YES 2025: Berbagi Tips Investasi Bagi Generasi Muda Termasuk Sandwich Generation
-
Youth Economic Summit 2025 : Pentingnya Manfaat Dana Darurat untuk Generasi Muda
-
Kapan Bansos BPNT Cair? Penyaluran Tahap Akhir Bulan November 2025, Ini Cara Ceknya
-
Youth Economic Summit 2025: Ekonomi Hijau Perlu Diperkuat untuk Buka Investasi di Indonesia
-
Apa Itu Opsen Pajak? Begini Perhitungannya
-
Youth Economic Summit 2025: Peluang Industri Manufaktur Bisa Jadi Penggerak Motor Ekonomi Indonesia
-
Kapan Kenaikan Gaji Pensiunan PNS 2025 Cair? Ini Kata Kemenkeu dan Realitanya
-
Youth Economic Summit (2025) : Indonesia Diminta Hati-hati Kelola Utang
-
BRI Terus Berkomitmen Majukan UMKM Sebagai Pilar Ekonomi Nasional
-
Adakah Pinjaman Tanpa BI Checking? Jangan Mudah Tergiur, Cek Dulu Hal Penting Ini!