Suara.com - PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) telah menerbitkan Prospektus Penambahan Modal dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) II pada Kamis (15/12/2022).
Dalam dokumen tersebut disebutkan bahwa BTN akan menerbitkan 3,44 miliar saham baru seri B yang setara dengan 24,54% dari modal ditempatkan dan disetor penuh. Harga pelaksanaan (exercise) rights issue sebesar Rp1.200 sehingga total dana yang bisa diraih maksimal Rp4,13 triliun.
Kapan dan bagaimana cara exercise rights? Tenang, nanti akan tiba harinya. Yang penting, catat tanggal tanggal aksi korporasi ini dan pantau terus pelaksanaanya.
Manajemen telah menetapkan tanggal terbaru terkait aksi korporasi yang telah mendapatkan pernyataan efektif sejak 14 Desember 2022. Periode tanggal terakhir perdagangan saham dengan HMETD atau cum-right di pasar reguler dan negosiasi ditetapkan pada 22 Desember, sementara pasar tunai pada 26 Desember 2022.
Bagi pemegang 100 juta saham BBTN yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham (DPS) Perseroan pada tanggal terakhir pencatatan (recording date) yakni 26 Desember 2022 berhak atas 32.525.443 HMETD.
Lalu bagaimana bila tidak memiliki 100 juta lot saham BBTN, apakah bisa mengikuti rights issue? Jawabnya tentu bisa karena seluruh pemegang saham BBTN yang tercatat pada recording date bisa mendapatkan HMETD yang bisa ditukar menjadi saham baru. Jumlah HMETD yang diterima memiliki proporsi yang sama sesuai dengan dengan kepemilikan saham induk.
Misalkan seorang investor ritel memiliki 10.000 unit atau setara dengan 100 lot saham BBTN. Setelah recording date, investor tersebut akan mendapatkan 3.252 HMETD. Seluruh HMETD tersebut bisa ditukar seluruhnya menjadi saham baru BBTN dengan jumlah 3.252 unit.
HMETD akan muncul di akun sekuritas dengan kode BBTN-R pada masa pelaksanaan dan perdagangan HMETD mulai dari 28 Desember 2022 - 5 Januari 2023. Setiap 1 HMETD bisa ditukar menjadi 1 saham baru BBTN dengan harga pelaksanaan Rp1.200/saham.
Jika ingin saham baru tersebut cepat masuk ke portofolio, maka eksekusi lah sejak hari pertama perdagangan rights. Paling lambat dua hari, saham hasil exercise right tersebut sudah masuk ke keranjang investasi dan membentuk harga rata rata baru (average price).
Baca Juga: Realisasi Kredit Online Melalui BTN Properti Melonjak 66%
Standby Buyer
Pemerintah Indonesia sebagai pemegang saham utama akan melaksanakan seluruh HMETD dengan jumlah 2,06 miliar. Pemerintah akan menyuntikan penambahan penyertaan modal negara (PMN) senilai Rp2,48 triliun. Penambahan PMN tersebut telah diteken oleh Presiden Joko Widodo melalui Peraturan Pemerintah 48/2022.
Sementara itu, PT CIMB Niaga Sekuritas (CIMBS) akan bertindak sebagai pembeli siaga dalam aksi korporasi ini.
Analis MNC Sekuritas Tirta Citradi menilai rights issue BBTN menarik karena ada pemanis atau sweetener pada harga pelaksanaan Rp1.200. Bila dibandingkan dengan harga saham BBTN kemarin yang ditutup pada harga Rp1.390, maka selisihnya mencapai Rp190 atau 13,67% lebih murah.
Bila dibandingkan dengan nilai buku (book value) yang mencapai Rp2.039 maka ada potongan Rp839 atau 41,15% lebih rendah. Nilai buku adalah harga riil saham yang dihitung dari hasil pencatatan ekuitas atau modal.
Sebagai informasi dalam setahun terakhir saham BBTN tidak pernah menyentuh level di bawah Rp1.300. Saham emiten spesialis pembiayaan perumahan ini diperdagangkan pada kisaran 1.345 - 1.930 dalam setahun terakhir.
Tag
Berita Terkait
-
Bank BTN Dukung WSBI Digitalisasi dan Inklusi Keuangan Global
-
Laba Bersih BTN Bulan November 2022 Moncer, Dekati Konsensus Laba Akhir Tahun
-
HUT KPR ke-46, BTN Perluas Digital Mortgage Ecosystem
-
Tahun 2023 Bisnis Pembiayaan Rumah Diprediksi Tumbuh Positif, BTN Bidik 5,8 Juta Generasi Milenial
-
BTN Hadirkan Layanan Digital Mortgage Ecosystem
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah untuk Aktivitas Harian Pemula, Biaya Operasional Rendah
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 7 Rekomendasi Bedak Padat Anti Dempul, Makeup Auto Flawless dan Anti Cakey
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 8 Desember 2025, Klaim Skin Langka Winterlands dan Snowboard
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
Fenomena Flying Stock COIN: Adik Prabowo Masuk, Saham Sudah Terbang 3.990 Persen Pasca IPO
-
Dari Industri Kripto untuk Negeri: Kolaborasi Kemanusiaan Bantu Korban Banjir Sumatera
-
Lama Tak Ada Kabar, Sri Mulyani Ternyata Punya Pekerjaan Baru di Luar Negeri
-
Waspada BBM Langka, ESDM Singgung Tambahan Kuota Shell, Vivo, BP-AKR 2026
-
Daftar Pemegang Saham Superbank (SUPA), Ada Raksasa Singapura dan Grup Konglo
-
COIN Siap Perkuat Transparansi dan Tata Kelola Industri Kripto Usai Arsari jadi Investor Strategis
-
Alasan Arsari Group Pegang Saham COIN
-
Survei: Skincare Ditinggalkan, Konsumen Kini Fokus ke Produk Kesehatan
-
IHSG Rebound Balik ke 8.700, Cek Saham-saham yang Cuan
-
Mendag Pastikan Negosiasi Tarif dengan AS Masih Berjalan