Suara.com - Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mengungkapkan jumlah investor pasar modal terus bertambah. Pada akhir bulan November 2022, jumlah investor saham telah menyentuh 4,38 juta investor atau naik 27% dari 3,45 juta investor di akhir 2021.
Menyikapi hal ini, aplikasi investasi saham Stockbit terus memperkuat berbagai fitur unggulan untuk membantu masyarakat Indonesia, baik investor pemula maupun yang telah berpengalaman, agar bisa berinvestasi secara profesional.
Menurut Head of Product Marketing Stockbit, Vania Valeriana, di samping berbagai upaya edukasi dan literasi untuk meningkatkan partisipasi masyarakat di pasar modal, keberadaan fitur-fitur unggulan menjadi faktor utama mengapa Stockbit menjadi pilihan utama investor saham di Indonesia.
"Selain menjadi forum sosial terbesar bagi para investor dan trader saham di Indonesia untuk saling berdiskusi (Stockbit Stream), di tahun 2022 Stockbit telah memberikan akses kepada seluruh pengguna untuk menggunakan fitur Screener, menghadirkan fitur E-IPO, Broker Summary yang lebih detail, Auto Order, dan tampilan baru di Company Profile dan Chartbit. Ini merupakan bagian dari upaya kami mengajak masyarakat untuk berinvestasi secara profesional," ujar Vania dalam keterangan di Jakarta, Senin (26/12/2022).
Vania menjelaskan, fitur Screener sebelumnya hanya dapat digunakan oleh pengguna yang telah membuka Rekening Dana Nasabah (RDN) di Stockbit. Saat ini, fitur Screener dapat digunakan oleh seluruh pengguna tanpa kecuali.
Menurut para pengguna, fitur Screener sangat membantu mereka untuk mencari saham tertentu sesuai kriteria pribadi atau menggunakan preset Screener yang telah Stockbit sediakan, misalnya berdasarkan aspek Technical, Fundamental, Bandarmology, dan Dividend.
Terkait dengan fitur E-IPO, pengguna dapat memesan saham-saham IPO secara online melalui aplikasi Stockbit tanpa perlu mendaftar secara terpisah. Untuk fitur Broker Summary, sekarang pengguna bisa memperoleh informasi detail mengenai saham-saham apa saja yang sedang dibeli (diakumulasikan) maupun yang dijual (didistribusikan) oleh broker-broker tertentu secara real-time.
Untuk memudahkan pembelian dan penjualan saham, khususnya bagi investor yang sibuk atau memiliki aktivitas lain selama jam perdagangan bursa, Stockbit menghadirkan fitur Auto Order. Dengan Auto Order, pengguna bisa melakukan Auto Buy dan Auto Sell.
Fitur Auto Buy membuat pengguna Stockbit bisa membeli saham dengan harga yang telah mereka tentukan sebelumnya sehingga ketika harga saham bergerak sesuai dengan harga yang diincar, order akan berjalan secara otomatis. Demikian pula dengan Auto Sell, pengguna bisa menjual saham sesuai target harga tertentu, apakah itu untuk take profit ataupun stop loss.
Baca Juga: Awal Pekan IHSG Ditutup Menguat di Level 6.835, Saham-saham Ini Bikin Cuan
Sementara itu, di tahun ini Stockbit juga telah memperbarui tampilan Chartbit dan Company Profile untuk menampilkan informasi yang lebih lengkap. Misalnya, dengan adanya pointer baru, pengguna bisa melihat detail jam, tanggal, dan pergerakan harga saham dengan lebih jelas.
"Kami hadirkan juga haptic vibration yang membuat pengalaman pengguna saat membaca Chart menjadi lebih nyata," pungkas Vania.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
Terkini
-
IHSG Masih Anjlok di Awal Sesi Rabu, Diproyeksi Bergerak Turun
-
Sowan ke Menkeu Purbaya, Asosiasi Garmen dan Tekstil Curhat Importir Ilegal hingga Thrifting
-
Emas Antam Merosot Tajam Rp 26.000, Harganya Jadi Rp 2.260.000 per Gram
-
BI Pastikan Harga Bahan Pokok Tetap Terjaga di Akhir Tahun
-
Hana Bank Ramal Dinamika Ekonomi Dunia Masih Panas di 2026
-
Trend Asia Kritisi Proyek Waste to Energy: Ingatkan Potensi Dampak Lingkungan!
-
Kenapa Proyek Jalan Trans Halmahera Disebut Hanya Untungkan Korporasi Tambang?
-
Bertemu Wapres Gibran, Komite Otsus Papua Minta Tambahan Anggaran Hingga Dana BLT Langsung ke Rakyat
-
Sambut Bryan Adams Live in Jakarta 2026, BRI Sediakan Tiket Eksklusif Lewat BRImo
-
Kuartal Panas Crypto 2025: Lonjakan Volume, Arus Institusional dan Minat Baru Investor