Suara.com - Menteri Ketenagakerjaan RI, Ida Fauziyah bersama Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan, Anggoro Eko Cahyo dan Direktur Pelayanan, Roswita Nilakurnia menyerahkan santunan manfaat program jaminan sosial kepada 4 orang ahli waris pekerja di lingkungan Kementerian Ketenagakerjaan. 3 orang diantara merupakan pekerja honorer atau Pegawai Pemerintah Non Pegawai Negeri (PPNPN) yang berprofesi sebagai tenaga administrasi dan pengemudi. Total manfaat yang diberikan kepada seluruh ahli waris mencapai Rp400 juta.
Dalam keterangannya Ida Fauziyah mengucapkan duka yang mendalam kepada para keluarga yang ditinggalkan. Pihaknya juga menegaskan bahwa ini merupakan salah satu bentuk tanggung jawab Kementerian Ketenagakerjaan sebagai pemberi kerja dengan mewajibkan seluruh pekerjanya terdaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan sehingga terlindungi dari segala resiko kecelakaan kerja, kematian, serta memiliki hari tua yang sejahtera.
“Bersyukurnya keluarga PPNPN di Kementerian Ketenagakerjaan ini sudah disertakan program jaminan sosial ketenagakerjaan, sehingga tiga diantaranya itu adalah memang PPNPN yang memang berhak. Kita berharap PPNPN yang ada di Kementerian dan Lembaga juga mengikutsertakan mereka ke dalam program jaminan sosial,”terang Ida.
Senada dengan pernyataan tersebut, Roswita Nilakurnia menjelaskan bahwa BPJS Ketenagakerjaan hadir untuk memberikan pelayanan terbaik agar peserta dan keluarga bisa mendapatkan haknya berupa manfaat dengan maksimal sehingga terbebas dari rasa cemas pasca ditinggalkan tulang punggung keluarga.
"Atas nama keluarga besar BPJS Ketenagakerjaan kami juga turut mengucapkan bela sungkawa. Kami menyadari sebesar apapun manfaat yang diberikan tidak dapat menggantikan kehadiran orang yang dicintai, namun setidaknya manfaat tersebut dapat meringankan beban keluarga dan menjadi semangat untuk melanjutkan kehidupannya dengan layak,"jelas Roswita.
Roswita turut mengapresiasi komitmen Kementerian Ketenagakerjaan yang sekaligus menjadi contoh bagi kementerian lain agar segera mendaftarkan seluruh pekerja honorernya menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan.
Pasalnya Presiden Joko Widodo melalui Inpres nomor 2 tahun 2021 telah memerintahkan kepada 19 Kementerian, 5 lembaga, 34 gubernur dan 514 bupati/walikota untuk melakukan optimalisasi pelaksanaan program jaminan sosial ketenagakerjaan, di dalam ekosistemnya sesuai dengan tugas, fungsi, dan kewenangan masing-masing.
Seperti yang diketahui BPJS Ketenagakerjaan merupakan badan yang secara resmi ditunjuk oleh pemerintah untuk melindungi para pekerja melalui 5 program perlindungan yang terdiri dari Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM), Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Pensiun (JP) serta yang terbaru Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP).
Beragam manfaat yang bisa didapatkan oleh peserta sangatlah lengkap, mulai dari perawatan tanpa batas biaya sesuai indikasi medis hingga sembuh bagi peserta yang mengalami kecelakaan kerja termasuk saat dalam perjalanan menuju dan dari tempat kerja. Jika dalam masa pemulihan, peserta tidak dapat bekerja untuk sementara waktu, BPJS Ketenagakerjaan akan memberikan santunan Sementara Tidak Mampu Bekerja (STMB) sebesar 100% upah yang dilaporkan selama 12 bulan pertama dan 50% untuk bulan selanjutnya hingga sembuh.
Baca Juga: Kemnaker Salurkan Bantuan untuk Korban Gempa Cianjur
Selain itu apabila peserta meninggal dunia karena kecelakaan kerja, maka ahli waris berhak mendapatkan santunan JKK sebesar 48 kali upah terakhir yang dilaporkan. Sedangkan jika meninggal dunia bukan karena kecelakaan kerja maka santunan yang akan diterima adalah sebesar Rp42 juta. Selain itu 2 orang anak dari peserta juga akan mendapatkan beasiswa dari jenjang pendidikan dasar hingga perguruan tinggi maksimal sebesar Rp174 Juta.
Masa pensiun para pekerja juga akan sejahtera dengan adanya manfaat JHT yang selalu memberikan imbal hasil di atas rata-rata bunga deposito bank pemerintah, ditambah manfaat JP yang dapat diterima setiap bulan maupun lumpsum.
Sementra itu Anggoro Eko Cahyo mengatakan bahwa hingga saat ini BPJS Ketenagakerjaan telah membayarkan 3,5 juta klaim dengan total nominal mencapai Rp45,2 triliun.
Pihaknya juga menjelaskan bahwa saat ini BPJS Ketenagakerjaan tengah meningkatkan beragam fitur yang ada di aplikasi Jamsostek Mobile (JMO), salah satunya untuk memudahkan peserta mendapatkan Manfaat Layanan Tambahan (MLT) perumahan pekerja.
"Momentum ini merupakan salah satu bukti hadirnya negara dalam memberikan perlindungan dan kesejahteraan bagi masyarakat, khususnya pekerja. Oleh karena itu kami mengimbau kepada seluruh pemberi kerja untuk memastikan seluruh pekerjanya terdaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan agar mereka dapat bekerja tanpa rasa cemas, sesuai dengan kampanye yang terus kami sosialisasikan yaitu Kerja Keras Bebas Cemas," tutup Anggoro.
Berita Terkait
-
Jumlah Buruh Kena PHK Lebih Besar dari Data Pemerintah, Apindo Ungkap Buktinya
-
Mau Jadi PPPK di Kemnaker, Ini Syarat dan Cara Daftarnya
-
Angka Kecelakaan Kerja Meningkat, RS Ini Siap Kasih Perlindungan Pekerja Rentan
-
Melalui Film Tegar, BPJS Ketenagakerjaan Dukung Perjuangan Disabilitas
-
Pemerintah Kabupaten Tangerang Daftarkan 50 Ribu Pegawai Non ASN dan Pekerja Rentan Menjadi Peserta BPJS Ketenagakerjaan
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Dari Anak Tukang Becak, KUR BRI Bantu Slamet Bangun Usaha Gilingan hingga Bisa Beli Tanah dan Mobil
-
OJK Turun Tangan: Klaim Asuransi Kesehatan Dipangkas Jadi 5 Persen, Ini Aturannya
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Buat Tambahan Duit Perang, Putin Bakal Palak Pajak Buat Orang Kaya
-
Bank Mandiri Akan Salurkan Rp 55 Triliun Dana Pemerintah ke UMKM
-
Investasi Properti di Asia Pasifik Tumbuh, Negara-negara Ini Jadi Incaran
-
kumparan Green Initiative Conference 2025: Visi Ekonomi Hijau, Target Kemandirian Energi Indonesia
-
LHKPN Wali Kota Prabumulih Disorot, Tanah 1 Hektare Lebih Dihargai 40 Jutaan
-
Masyarakat Umum Boleh Ikut Serta, Pegadaian Media Awards Hadirkan Kategori Citizen Journalism
-
Zoomlion Raih Kontrak Rp4,5 Triliun