Suara.com - Tingkat kepuasan terhadap kinerja Presiden (presidential approval rating) Joko Widodo atau Jokowi ternyata berkolerasi terhadap elektabilitas bakal calon presiden 2024, terutama bagi pasangan Ganjar Pranowo - Erick Thohir yang unggul dalam 4 model simulasi Pilpres 2024 yang dibuat oleh lembaga survei Indikator Politik Indonesia (IPI).
Hal itu disampaikan oleh Direktur IPI Burhanuddin Muhtadi saat merilis hasil survei secara virtual di Jakarta.
Temuan lembaganya, kata Burhanuddin, 71,3 persen warga Indonesia puas atas kinerja pemerintah Jokowi. Sementara yang tidak puas 27,1 persen. Sisa 1,6 persen tidak tahu/tidak menjawab.
"Mereka yang puas karena (Jokowi) memberi bantuan untuk rakyat kecil, membangun infrastruktur jalan, dan kinerjanya sudah bagus. Sementara yang tidak puas, sebagian besar karena menganggap harga kebutuhan pokok meningkat dan bantuan tidak merata," kata Burhanuddin.
Survei ini dilakukan pada periode 1-6 Desember 2022 dengan total 1.220 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode multistage random sampling.
Responden itu diwawancarai dengan tatap muka. Toleransi kesalahan (margin of error) survei ini sekitar +/- 2,92% dengan tingkat kepercayaan 95%.
Menariknya, kata Burhanuddin, tingkat kepuasan atas kinerja Presiden Jokowi memiliki korelasi positif terhadap Ganjar Pranowo.
Dalam survei itu, IPI melakukan 4 model simulasi pasangan calon yang masuk dalam 5 besar untuk posisi Capres dan Cawapres. Hasilnya, pasangan Ganjar - Erick Thohir menduduki posisi teratas.
Model pertama, pasangan Ganjar - Erick dipilih oleh 38,6 persen responden. Disusul
Anies-AHY (30,4%), dan Prabowo Puan sebanyak 19,8%. Sisanya yang tidak tahu/tidak menjawab sebesar 11,2 persen.
Baca Juga: Jadi Menteri Andalan, Erick Thohir Dipamerkan Presiden Jokowi di Riau
Pada model kedua, Ganjar-Erick mendulans suara 38,0%, Anies-AHY 30,8% dan Prabowo-Bahlil 20,0%. Sisa 11,1 persen tidak tahu/tidak menjawab.
Pada model ketiga, Ganjar-Erick 39,7%, Anies-Khofifah 27,4%, Prabowo-Bahlil 20,4% dan 12,6 persen tidak menjawab.
Dalam model keempat, Ganjar-Erick mendulang 37,4%, Anies-AHY 29,6% Prabowo-Khofifah 22,2% dan sisa 10,8% tidak tahu/tidak menjawab.
"Elektabilitas Ganjar naik di bulan Desember, begitu juga ketika dipasangkan dengan Erick Thohir. Elektabilitas Anies turun di bulan Desember, pasangan Anies-AHY juga turun," kata Burhanuddin.
"Basis dukungan terhadap Ganjar-Erick berasal dari publik yang puas terhadap kinerja pemerintah saat ini, terutama dari basis PDI Perjuangan,” tambahnya.
Dalam sejumlah kesempatan, Presiden Jokowi dketahui kerap memberi penugasan khusus kepada Ganjar-Erick, antara lain untuk mendatangkan investor di Kawasan Industri Terpadu Batang, Jawa Tengah. Mereka juga diminta mendampingi masyarakat dalam pemanfaatan lahan perhutanan sosial.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
Terkini
-
Pemerintah Kembali Beri Diskon Gila-gilaan Tarif Angkutan untuk Libur Nataru
-
Kampanye ESG Dimulai dari Lingkungan Kantor, Telkom Gelar Tenant Day
-
SPBU Swasta Kompak Naikkan Harga Per 1 Oktober
-
PPPK Paruh Waktu Berstatus ASN? Ini Skema Gaji, Tunjangan, dan Jenjang Karir
-
Permata Bank Rombak Jajaran Direksi: Eks CIO HSBC India Jadi Amunisi Baru!
-
Harga BBM Vivo, Shell, dan BP Naik: Update Harga BBM Semua SPBU Hari Ini
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Momen Menkeu Sindir Subsidi BBM Tidak Tepat: Sudah Ada DTSEN, Kenapa Tidak Dipakai?
-
Rupiah Anjlok Rp 16.800, Menko Airlangga Akui Belum Bertemu Gubernur BI! Ada Apa?
-
Aduh, Rupiah Sakit Lagi Lawan Dolar Amerika di Awal Bulan Oktober