Suara.com - Curriculum vitae atau lebih sering disebut dengan CV menjadi dokumen krusial bagi para pencari kerja. CV biasanya berisi pengalaman profesional yang relevan dengan bidang pekerjaan yang ingin digeluti. Namun, tak semua informasi perlu dicantumkan di dalam CV. Berikut ini lima hal-hal yang tidak boleh dicantumkan di CV.
1. Nomor KTP
Nomor KTP adalah hal yang tak perlu dicantumkan di dalam CV. Pasalnya, nomor KTP ini merupakan identitas yang bisa disalahgunakan. Misalnya untuk mengakses data-data lain dari pemilik nomor KTP. Untuk itu, jangan mencantumkan nomor KTP saat melamar pekerjaan di langkah pertama. KTP biasanya akan diminta perusahaan apabila calon karyawan sudah dinyatakan diterima bekerja.
2. Alamat yang Terlalu Lengkap
Saat melamar pekerjaan, beberapa kantor mungkin saja meminta kandidat karyawan berdomisili di kota tertentu. Hal ini untuk mempermudah mobilitas atau menghitung besaran gaji. Kendati demikian, untuk memenuhi syarat ini, calon karyawan tak perlu memberikan alamat secara detail. Alamat yang diberikan cukup kelurahan, kecamatan, dan kabupaten. Alamat detail bisa diberikan setelah calon karyawan tersebut resmi bekerja.
3. Informasi Pribadi
CV biasanya digunakan untuk melamar pekerjaan atau beasiswa ke institusi pendidikan tertentu. Penting sekali menyesuaikan CV dengan kebutuhannya dan jangan mencantumkan informasi yang tidak dibutuhkan. Hal-hal bersifat pribadi biasanya tidak dibutuhkan dalam CV seperti hobi, aktivitas harian, dan jumlah anak apabila sudah berkeluarga.
4. Pengalaman yang Tidak Relevan
Masih sama dengan poin sebelumnya, penyususnan CV digunakan untuk keperluan profesional spesifik. Untuk itu, kamu tidak perlu mencantumkan hal-hal yang tidak relevan dengan tujuan pembuatan CV. Sebagai contoh jika kamu menggerakkan komunitas di bidang pendidikan namun ingin melamar sebagai admin produksi di sebuah pabrik. Maka kamu tak perlu menjelaskan aktivitas belajar-mengajar dalam komunitas tersebut. Jika aktivitas ini tetap ingin dicantumkan, maka carilah hal-hal yang relevan seperti bagaimana memanajemen komunitas dan mengurus administrasinya.
5. Media Sosial yang Tidak Perlu
Banyak perekrut perusahaan yang saat ini meminta kandidatnya mencantumkan media sosial. Jika tak diminta secara spesifik, jangan cantumkan media sosial yang tidak relevan. Biasanya, bagi para profesional, media sosial paling relevan adalah Linkedin. Untuk beberapa profesi yang harus mengerjakan proyek, Github bisa menjadi pilihan.
Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni
Berita Terkait
-
Ditutup 6 Januari, Simak Contoh Surat Pengalaman Kerja untuk Daftar PPPK Tenaga Teknis!
-
5 Daftar Website Buat CV Online Gratis, Template Desain Menarik dan Profesional
-
Apakah Daftar PPPK Tenaga Teknis Harus Punya Pengalaman? Simak Syarat Pendaftarannya di Sini!
-
Tegas! PUPR Prov Bali Denda Rekanan Proyek Pembangunan Wantilan dan Areal Melasti di Padanggalak
-
Halo Pak Koster! Proyek Wantilan dan Tempat Melasti di Padanggalak Molor, Kuda-kuda Beton Belum Dicor
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Lampung Jadi Pusat Energi Bersih? Siap-Siap Gelombang Investasi & Lapangan Kerja Baru
-
Dirut Baru Siap Bawa Smesco ke Masa Kejayaan
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Di Tengah Badai Global, Pasar Obligasi Pemerintah dan Korporasi Masih jadi Buruan
-
Telkomsel, Nuon, dan Bango Kolaborasi Hadirkan Akses Microsoft PC Game Pass dengan Harga Seru
-
Sosok Sara Ferrer Olivella: Resmi Jabat Kepala Perwakilan UNDP Indonesia
-
Wamen BUMN: Nilai Ekonomi Digital RI Capai 109 Miliar Dolar AS, Tapi Banyak Ancaman
-
Netmonk dari PT Telkom Indonesia Berikan Layanan Monitoring Jaringan Mandiri
-
Tantangan Berat Tak Goyahkan PGAS: Catat Laba Bersih Rp2,3 Triliun di Tengah Gejolak Global
-
Menkeu Purbaya Minta Kepala BGN Jelaskan ke Publik soal Rendahnya Serapan Anggaran MBG