Suara.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, melakukan penanaman pohon di lahan kritis yang berada di Desa Nyemoh, Kecamatan Bringin, Kabupaten Semarang. Penanaman pohon juga dilakukan Ganjar untuk mencegah banjir bandang.
Lahan kritis yang ditanami merupakan kawasan yang rawan longsor dan banjir bandang yang mempertemukan aliran Sungai Tuntang dari dua desa, yakni Desa Nyemoh dan Desa Tempuran, Kecamatan Bringin.
"Jadi ada lahan kritis yang mesti kita dorong, sekakigus kita edukasi. Ini kan sekitarnya Sungai Tuntang, kalau di sini gundul, ini pasti dihajar hujan lebat, sedimennya (material longsoran) akan ke sana," kata Ganjar.
Pada kesempatan itu, Ganjar menanam satu pohon alpukat secara simbolis dan 1.500 pohon di Desa Nyemoh yang kemudian diikuti oleh seluruh warga. Penanaman pohon itu juga dilakukan secara serentak se-Jawa Tengah.
Sesuai IPHPS atau Izin Pemanfaatan Hutan Perhutanan Sosial dan Kulin KK (Pengakuan Perlindungan Kemitraan Kehutanan), lahan perbukitan dan pegunungan wajib ditanami 50 persen tanaman keras, 30 persen MPTS (Multy Purpose Tree Species) dan 20 persen tanaman semusim.
Warga juga didorong untuk mengoptimalkan lahan kritis yang ada untuk ditanami pohon kayu-kayuan. Namun, warga juga diminta untuk tetap memperhatikan kondisi lahan yang akan ditanami.
"Sehingga hutannya terlindungi, terjaga, terawat, bisa dikonservasi terus lahan-lahannya ini bisa dimanfaatkan untuk rakyat sehingga mereka bisa mendapatkan manfaat dari program sosial," ujar Ganjar.
Ganjar juga meminta Pemkab Semarang, Perhutani, TNI-Polri dan warga untuk melakukan koordinasi terkait potensi kerawanan longsor dan banjir bandang. Sehingga seluruh pihak ikut gotong royong untuk mencegah bencana.
"Dan kita juga bisa mengurangi gradasi, saya tidak bicara ideal. Kita kurangi agar kemudian bisa kita kendalikan. Keserentakannya harapan kita sebagai wujud apa yang menjadi tugas kita semuanya," jelas Ganjar.
Baca Juga: Longsoran Tebing di Kebumen Nyaris Timpa Rumah Warga
Penanaman pohon yang dilakukan pada Sabtu pagi itu, kata Ganjar, juga dilakukan untuk memperingati rangkaian HUT PDIP ke-50 dan ulang tahun Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang ke-76 beberapa waktu lalu.
Dalam instruksinya, Mega meminta seluruh kader partai, termasuk kader partai tingkat eksekutif dan legislatif untuk melaksanakan gerakan penghijauan di wilayahnya.
"Kita diperintah oleh Ketua Umum Bu Mega, hari ini yang di eksekutif, legislatif dan pengurus partai semua menanam serentak di seluruh Indonesia," ucap Ganjar.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Duet Emiten Aguan-Salim Putar Otak Genjot Penjualan Rukan
-
Isu Deforestasi! Kemenhut Tegaskan HTI untuk Energi Terbarukan Akan Dikelola dengan Aturan Ketat
-
Bukan Cuma Smelter! Industri Nikel RI Kini Kian Fokus Garap Kualitas SDM
-
Pilih Mata Uang Lokal, Negara ASEAN Kompak Kurangi Gunakan Dolar
-
Ada Pemotongan Anggaran, 800 Ribu Buruh hingga Guru Mogok Kerja
-
Pengamat Bicara Nasib ASN Jika Kementerian BUMN Dibubarkan
-
Tak Hanya Sumber Listrik Hijau, Energi Panas Bumi Juga Bisa untuk Ketahanan Pangan
-
Jadi Harta Karun Energi RI, FUTR Kebut Proyek Panas Bumi di Baturaden
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
CORE Indonesia Lontarkan Kritik Pedas, Kebijakan Injeksi Rp200 T Purbaya Hanya Untungkan Orang Kaya