“Setelah selama satu semester saya belajar bahasa Inggris secara mandiri, tiba-tiba saja saya menjadi mengerti semua materi yang disampaikan oleh dosen. Semula saya merasa aneh. Tapi, akhirnya saya sadar bahwa rupanya saya sudah mengerti berbahasa Inggris,” tutur Ronald.
Setelah lulus dari Presuniv, Ronald sempat berkarier sebagai profesional. Kini, ia sudah memiliki bisnis sendiri di Vietnam.
Menurut Rektor Presuniv Prof. Dr. Chairy, kemampuan berbahasa Inggris adalah kemampuan paling mendasar yang harus dikuasai oleh setiap mahasiswa yang ingin kuliah di Presuniv.
“Ini karena sejak awal Presuniv sudah mencanangkan diri sebagai international university,” tegas Chairy.
Meski begitu ketika bergabung dengan Presuniv, ungkap Chairy, ada saja mahasiswa asing maupun asal Indonesia yang masih kurang fasih dalam berbahasa Inggris.
“Belajar bahasa Inggris itu persis seperti orang belajar berenang. Cara paling cepat bagi setiap orang yang ingin bisa berenang adalah bukan belajar teori berenang di dalam kelas, tetapi langsung menceburkan diri di kolam renang. Begitulah metode yang kami terapkan untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam berbahasa Inggris.” Papar Chairy.
Maka, sejak semester pertama, semua kegiatan perkuliahan dan kegiatan apa pun di Presuniv langsung menggunakan bahasa Inggris. Materi perkuliahan di kelas, saat mengerjakan tugas, menyampaikan materi presentasi, diskusi kelompok, hingga saat ujian, menyusun tesis, dan saat sidang tesis, semua menggunakan bahasa Inggris. Begitu pula untuk kegiatan non akademik, seperti berbagai lomba, aktivitas klub dan organisasi kemahasiswaan, semua menggunakan bahasa Inggris.
Kemampuan berbahasa Inggris seluruh mahasiswa juga semakin terasah karena pada tahun pertama mereka semua diwajibkan untuk tinggal di asrama. Selama di asrama, akan ada banyak kegiatan yang membuat mahasiswa Indonesia dan mahasiswa asing saling berinteraksi satu sama lain. Dalam kondisi demikian, bahasa yang mereka pakai untuk berdialog adalah bahasa Inggris.
“Jadi, karena lingkungan memaksa seluruh mahasiswa untuk berkomunikasi dengan bahasa Inggris, maka kemampuan mereka pun semakin terasah,” tegas Chairy.
Baca Juga: Ijazah Dipertanyakan, Rekam Jejak Akademis Gibran Rakabuming Raka Ternyata Tak Main-main!
Hadirnya mahasiswa asing bukan hanya meningkatkan kemampuan dalam berbahasa Inggris atau bahasa asing lainnya, tetapi juga menciptakan lingkungan internasional.
“Lingkungan semacam ini penting untuk membentuk karakter mahasiswa agar menjadi lebih terbuka, toleran terhadap beragam perbedaan, mau mengenal dan saling memahami, mau memberi dan menerima. Karakter semacam ini sangat penting bagi siapa pun yang ingin menjadi warga global,” ucap Chairy.
Kemampuan berinteraksi dan terekspos dengan lingkungan internasional juga sangat penting bagi mahasiswa yang ingin berkarier sebagai profesional atau melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi.
“Mahasiswa juga akan lebih mudah berkarier di perusahaan multinasional, bahkan di luar negeri sekalipun, karena sejak kuliah sudah terbiasa dengan lingkungan internasional,” kata Handa S. Abidin, S.H., LL.M., Ph.D., Wakil Rektor Bidang Akademik.
Pengalaman terekspos dengan lingkungan internasional juga terbukti mampu meningkatkan kinerja lulusan saat melanjutkan kuliahnya ke jenjang S2 atau S3 di unversitas-universitas terkemuka di dunia. Contohnya M. Rizki Nugraha Dharma Nagara atau yang akrab disapa Deris Nagara.
Lulusan Program Studi Hubungan Internasional, Presuniv, itu sempat mengikuti program pertukaran mahasiswa dan sekaligus magang di Hogeschool van Arnhem en Nijmegen (HAN) di Arnhem, Belanda.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- Pengamat Pendidikan Sebut Keputusan Gubernur Banten Nonaktifkan Kepsek SMAN 1 Cimarga 'Blunder'
- Biodata dan Pendidikan Gubernur Banten: Nonaktifkan Kepsek SMA 1 Cimarga usai Pukul Siswa Perokok
- Apa Acara Trans7 yang Diduga Lecehkan Pesantren Lirboyo? Berujung Tagar Boikot di Medsos
Pilihan
-
Asus Hadirkan Revolusi Gaming Genggam Lewat ROG Xbox Ally, Sudah Bisa Dibeli Sekarang!
-
IHSG Rebound Fantastis di Sesi Pertama 16 Oktober 2025, Tembus Level 8.125
-
Dipecat PSSI, Ini 3 Pekerjaan Baru yang Cocok untuk Patrick Kluivert
-
4 Fakta Radiasi Cs-137 PT PMT Cikande: Pemilik Diduga WNA Kabur ke Luar Negeri?
-
Harga Emas Melonjak! Antam Tembus Level Rp 2.622.000 di Pegadaian, UBS Ikut Naik
Terkini
-
Danantara Analisa BUMN yang Butuh Direksi WNA
-
IHSG Hari Ini Terdongkrak Proyeksi IMF Soal Pertumbuhan Ekonomi Global
-
Ekonom Beberkan Dampak Kebijakan Legalisasi Sumur Minyak Rakyat
-
Dua WNA Duduki Direksi Garuda, Kepala Danantara Ungkap Alasannya!
-
Danantara Buka Peluang Orang Asing Isi Kursi Direksi BUMN
-
Pertamina Ungkap Kelanjutan Pengembangan Bahan Bakar Avtur dari Minyak Jelantah
-
Rupiah Ditutup Meriang Sore Ini Lawan Dolar Amerika, Sentuh Level Rp 16.581
-
Purbaya soal Dikritik DPR buntut Cawe-cawe Kementerian Lain: Bodo Amat
-
Viral Usai Ditanyakan ke Wapres Gibran: Apa Itu Optimalisasi CPNS?
-
Rayakan 27 Tahun Sinergi Majukan Negeri, Bank Mandiri Resmikan Livin' Fest 2025