Suara.com - Total penyaluran kredit yang dilakukan Bank DKI selama tahun 2022 mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2021. Besaran kredit yang dilakukan Bank Pembangunan Daerah (BPD) Jakarta itu mencapai Rp 48,37 triliun.
Direktur Utama Bank DKI, Fidri Arnaldy mengatakan angka ini mengalami peningkatan 23,53 persen dibandingkan 2021. Hal ini diketahui berdasarkan laporan keuangan Bank DKI 2022.
Ia menyebut pertumbuhan kredit initerjadi karena kualitas aset yang baik. Indikator rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL) juga sudah di angka 1,75 persen pada Desember 2022 dari 2,98 persen pada Desember 2021.
Selain itu, capaian ini juga didapatkan melalui strategi ekspansi yang kuat serta sinergi dan kolaborasi dengan berbagai pihak termasuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), dan perusahaan-perusahaan swasta terkemuka.
"Bersamaan dengan momentum pertumbuhan ekonomi, Bank DKI melakukan Transformasi 5.0 secara menyeluruh dengan akselerasi kinerja penyaluran kredit dan ekspansi bisnis secara berkelanjutan, sebagai komitmen mendorong pemulihan ekonomi Indonesia meskipun masih ada tantangan ketidakpastian global," kata ujar Fidry kepada wartawan, Jumat (10/2/2023).
Faktor pendorong lainnya adalah tumbuhnya seluruh segmen kredit yang agresif secara year-on-year (yoy). Kredit mikro mengalami kenaikan 54,22 persen menjadi Rp 2,56 triliun pada 2022 dari Rp 1,66 triliun di 2021.
Untuk segmen kredit ritel mengalami peningkatan 40,30 persen menjadi Rp 1,29 triliun pada 2022 dari Rp 922,44 miliar di periode tahun sebelumnya. Sementara itu, segmen kredit konsumer tumbuh 13,61 persen menjadi Rp 19,81 triliun pada Desember 2022 dari Rp 17,43 triliun di Desember 2021.
Kredit dengan skala lebih besar pun tumbuh sangat baik, seperti kredit sindikasi tumbuh secara signifikan sebesar 70,29 persen dari Rp 3,71 triliun menjadi Rp 6,31 triliun di Desember 2022.
Lalu kredit komersial tumbuh 15,4 persen menjadi Rp 16,51 triliun pada tahun 2022 dari Rp 14,30 triliun di tahun sebelumnya. Sedangkan, kredit menengah tumbuh 67,28 persen dari Rp 1,13 triliun menjadi Rp 1,89 triliun di Desember 2022.
Baca Juga: Tertinggi Sejak Perseroan Berdiri, Bank DKI Catat Laba Bersih Rp939 M pada Tahun 2022
"Bank DKI terus memperluas inklusi keuangan, salah satunya melalui digitalisasi pasar, dengan implementasi aplikasi JakOne Abank sebagai layanan perbankan inklusif, QRIS sebagai sistem pembayaran, dan fasilitas digital lainnya dalam ekosistem pasar," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Tertinggi Sejak Perseroan Berdiri, Bank DKI Catat Laba Bersih Rp939 M pada Tahun 2022
-
Laba Bank DKI Melesat Naik 29,11 Persen di 2022
-
Bank DKI Komitmen Lakukan Pengembangan, Inovasi dan Peningkatan Layanan Berbasis Digital
-
Hadapi Tantangan 2023, Bank DKI Bakal Gandeng BUMD Lain
-
Tingkatkan Kinerja Perusahaan, Bank DKI Berkomitmen untuk Terus Berinovasi dan Kolaborasi
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Kenapa Proyek Jalan Trans Halmahera Disebut Hanya Untungkan Korporasi Tambang?
-
Bertemu Wapres Gibran, Komite Otsus Papua Minta Tambahan Anggaran Hingga Dana BLT Langsung ke Rakyat
-
Sambut Bryan Adams Live in Jakarta 2026, BRI Sediakan Tiket Eksklusif Lewat BRImo
-
Proyek Waste to Energy Jangan Hanya Akal-akalan dan Timbulkan Masalah Baru
-
Geger Fraud Rp30 Miliar di Maybank Hingga Nasabah Meninggal Dunia, OJK: Kejadian Serius!
-
Laba PT Timah Anjlok 33 Persen di Kuartal III 2025
-
Kala Purbaya Ingin Rakyat Kaya
-
Didesak Pensiun, Ini Daftar 20 PLTU Paling Berbahaya di Indonesia
-
IHSG Berakhir Merosot Dipicu Aksi Jual Bersih Asing
-
Riset: Penundaan Suntik Mati PLTU Justru Bahayakan 156 Ribu Jiwa dan Rugikan Negara Rp 1,822 T