Suara.com - Schneider Electric perusahan teknologi energi kembali dipercaya untuk membangun data center ramah lingkungan. Kali ini, Schneider Electric ditunjuk oleh PT Dunia Virtual Online untuk mendukung pembangunan infrastruktur data centernya yang baru yang diberi nama AREA31 berlokasi di Cimanggis, Jawa Barat.
Konsep green data center semakin menjadi fokus dari para pelaku industri data center sebagai upaya dekarbonisasi dari kegiatan operasionalnya yang mencakup dua aspek utama yaitu efisiensi konsumsi listrik yang terukur dan peralihan ke sumber energi terbarukan, serta upaya-upaya pengurangan dampak lingkungan langsung dari fasilitas dan teknologi data center.
Studi internal Schneider Electric memperkirakan pada tahun 2025, penggunaan energi oleh industri TIK akan membengkak menjadi 20,9% dari total global, dan menyumbang 5,5% dari emisi gas rumah kaca global. Sementara itu salah satu konsumsi listrik terbesar di industri TI berasal dari data center.
"Sistem pendinginan mengonsumsi listrik paling besar di dalam fasilitas data center hingga mencapai lebih dari 37% dari total konsumsi listrik, dan membutuhkan sumber daya air dalam jumlah yang besar. Oleh karena itu, dibutuhkan sistem pemantauan yang real time untuk mengukur efektivitas operasional fasilitas data center dalam penggunaan listrik, air, dan sumber daya lainnya," ujar Business Vice President Secure Power Schneider Electric Indonesia Yana Achmad Haikal di Jakarta, Selasa (14/2/2023).
"Tidak hanya itu, pemilihan solusi dan teknologi data center yang mengusung konsep ramah lingkungan dan dapat mengoptimalkan siklus hidup data center juga sangat penting dalam mendukung ketahanan dan keberlanjutan operasional suatu data center," tambah dia.
Dalam mendukung infrastruktur AREA31 menjadi green data center, pondasi dasar adalah memiliki visibilitas menyeluruh terhadap perjalanan aksinya termasuk konsumsi energi, memiliki kemampuan untuk memproses dan menganalisa data secara akurat dan real time untuk pengambilan keputusan yang lebih tepat sasaran.
Schneider Electric mendukung hal tersebut melalui berbagai solusi mulai dari perangkat terhubung (connected product) antara lain LV switchgear, dan MV switchgear, hingga perangkat lunak seperti DCIM untuk memantau kinerja infrastruktur data center secara real time, dan uniflair room cooling sistem pendinginan (cooling system) yang akan meningkatkan efisiensi konsumsi energi, mengontrol kelembaban, dan menjaga stabilitas suhu udara di ruangan cooling.
Michael Alifen, President Director AREA31 mengatakan, proyek data center itu mengusung konsep Purpose-Built Data Center yang menyediakan tidak hanya solusi data center, namun juga satelit teleport.
AREA31 memiliki kapasitas hingga 25 MegaWatt yang nantinya akan tersedia 8 Data Hall yang mengakomodir hingga 1.200 rack.
Baca Juga: Menteri Bahlil Bakal Tolak Mentah-mentah Proyek Smelter yang Tak Ramah Lingkungan
"Kami memiliki visi misi untuk menjadikan AREA31 sebagai green & sustainable data center. Oleh karena itu, kami memilih mitra digital yang memiliki solusi dan rekam jejak mumpuni dalam sustainability. Hal ini yang menjadi pertimbangan kami memilih Schneider Electric sebagai mitra untuk mendukung infrastruktur AREA31 agar lebih efisien, lincah, andal dan sustainable," imbuh dia.
Adapun AREA31 merupakan penyedia Hyperscale Data Center berkonsep ‘military bunker’ dengan 8 High-Security Layers, dan menawarkan area rooftop seluas 3.500 meter persegi sebagai fasilitas Telecommunication Port (Teleport).
Fasilitas ini diperuntukkan bagi Satellite Communication Provider untuk colocation Stasiun Bumi dengan kapasitas hingga 14 unit antena stasiun bumi berdiameter 9 meter. AREA31 telah tersertifikasi RATED 3 oleh ANSI TIA 942.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Bukan Sekadar Bazaar, PNM Hadirkan Ruang Tumbuh dan Silaturahmi UMKM di PFL 2025
-
Perkuat Sport Tourism dan Ekonomi Lokal, BRI Dukung Indonesia Mendunia Melalui MotoGP Mandalika 2025
-
BRI Dorong UMKM Kuliner Padang Perkuat Branding dan Tembus Pasar Global Lewat Program Pengusaha Muda
-
Pertumbuhan Perbankan Syariah di Indonesia Masih Stagnan, BSI Genjot Digitalisasi
-
Bank Mega Syariah Bidik Target Penjualan Wakaf Investasi Senilai Rp 15 Miliar
-
Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
-
Saham Bank Lapis Dua Kompak Rontok, Maybank Indonesia Ambles Paling Dalam
-
OJK Minta Generasi Muda Jangan Awali Investasi Saham dari Utang
-
Daftar Harga Emas Antam Hari Ini, Naik Apa Turun?
-
Aliran Modal Asing yang Hengkang dari Pasar Keuangan Indonesia Tembus Rp 9,76 Triliun