Suara.com - Sebagai pengembang kota mandiri yang berkomitmen ingin memberikan kenyamanan dan kepuasan bagi tenant dan calon tenant, PT Jababeka Tbk (Jababeka) terus memperkuat layanan digitalnya, khususnya layanan di Kawasan Industri Jababeka-Cikarang.
Hal itu karena perilaku tenant dan calon tenant telah berubah akibat pandemi di mana membuat mereka mengandalkan teknologi digital dalam bekerja atau beraktivitas.
Banyak upaya yang sudah dilakukan oleh Jababeka dalam memperkuat layanan digitalnya. Terbaru, Jababeka telah merilis sistem pelaporan lingkungan terbarunya, yaitu Monitoring Online Lingkungan Jababeka (MONIJA) pada 21 Februari 2023, di Fablab Jababeka.
MONIJA merupakan Pelaporan Elektronik Bidang LingkunganHhidup Bagi Usaha dan/atau kegiatan berbentuk sistem website yang menggantikan pelaporan cetak. Pelaporan Website MONIJA dapat diakses baik melalui computer maupun smartphone.
Perilisan sistem pelaporan lingkungan berbasis website ini sekaligus dilakukan sosialisasi yang dihadiri lebih dari 80 tenant Kawasan Industri Jababeka Cikarang. Kegiatan sosialisasi berjalan interaktif dan kegiatan sosialisasi ini merupakan batch pertama di mana akan dilakukan secara berkala setiap bulannya hingga bulan Juli 2023.
Vega Violetta selaku General Manager PT Jababeka Infrastruktur, menjelaskan, sistem MONIJA ini merupakan bentuk komitmen pengelola kawasan dalam mewujudkan visi sebagai “Perusahaan pengelola infrastruktur dan township modern berbasis teknologi digital 4.0 dengan manusia yang menuju society 5.0”. Salah satu langkah perubahan yang dilaksanakan adalah perubahan sistem pelaporan hard copy menjadi sistem online.
“Sistem telah di-develop sejak tahun lalu dan mulai hari ini kami sosialisasikan. Diharapkan, mulai pelaporan semester 1/2023 pada bulan Juli nanti, tenant kawasan sudah dapat melaporkan hasil pemantauannya lewat MONIJA, ” kata Vega Violetta dalam sosialisasi sistem tersebut.
“Untuk melakukan pelaporan di sistem MONIJA, tenant wajib mendaftarkan perusahaannya melalui pengelola kawasan untuk mendapatkan akun,” tambah Vega.
Dalam acara tersebut, hadir juga Arnoko Idakto S.T., M.M. selaku Kabid Penegak Hukum Dinas Lingkungan Hidup Kab. Bekasi sebagai pemateri. Ia hadir mendorong tenant Kawasan Industri Jababeka lebih mematuhi peraturan lingkungan dengan materi presentasi “Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup Berdasarkan Undang-Undang Cipta Kerja dan Turunannya”. Dalam kesempatan ini, pengelola kawasan industri jababeka juga mensosalisasikan Perubahan Tata Tertib Kawasan Industri Jababeka.
Baca Juga: Dalam Waktu Dekat Kawasan Industri Kesehatan di Cikarang Bakal Diresmikan
Selain itu, dalam acara tersebut terdapat kegiatan penandatanganan kerja sama terkait pengelolaan limbah B3 di Kawasan Industri Jababeka antara PT Jababeka Infrastruktur yang diwakili oleh Vega Violetta dengan PT PPLI yang diwakili oleh Tetsuya Yumoto.
Tujuan dari kerja sama ini, diharapkan akan membantu mendekatkan fasilitas pengelolaan Limbah B3 kepada tenant kawasan. Mulai dari menyediakan tim administrator, armada pengangkutan dan kemasan Limbah B3 di Kawasan Industri Jababeka, membantu pembuatan akun festronik, memastikan pengelolaan sampai dengan pemusnahan Limbah B3 sesuai regulasi.
Pemaparan dari Imam Zulkarnain selaku Senior Sales Industrial Manager PT. PPLI berjalan menarik. Imam menyampaikan pentingnya mengolah limbah B3 yang dihasilkan karena dapat berdampak pada kesehatan manusia sebagai contoh limbah yang mengandung PCBs (Polychlorinated Biphenyls) dapat memicu penyakit degeneratif, seperti kanker, penurunan daya tahan tubuh, dan peningkatan risiko penyakit jantung.
“Saat ini, PPLI menjadi satu-satunya yang memiliki teknologi pengolahan limbah PCBs di Indonesia,” ungkapnya.
Tak hanya pengelolaan limbah B3, Jababeka juga memperkenalkan unit bisnis baru kepada para tenant kawasan yaitu JAMAGGO. JAMAGGO merupakan program pengelolaan limbah organik yang menggunakan teknologi biokonversi dengan larva Black Soldier Fly (BSF) atau yang biasa disebut Maggot sebagai upaya mengurangi sampah organik yang menumpuk.
Dengan serangkaian acara sosialisasi ini merupakan “Soft Launching dari Sistem MONIJA” yang dilakukan oleh Jababeka. “Bahkan, bisa dikatakan bahwa Jababeka menjadi pengelola kawasan pertama yang menerapkan pelaporan pengelolaan lingkungan online yang berbasis digital 4.0 di Indonesia,” tutup Vega.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Elkan Baggott, Belum Kering Tangis Timnas Indonesia
- Pondok Pesantren Lirboyo Disorot Usai Kasus Trans 7, Ini Deretan Tokoh Jebolannya
- Pengamat Pendidikan Sebut Keputusan Gubernur Banten Nonaktifkan Kepsek SMAN 1 Cimarga 'Blunder'
- Biodata dan Pendidikan Gubernur Banten: Nonaktifkan Kepsek SMA 1 Cimarga usai Pukul Siswa Perokok
- Apa Acara Trans7 yang Diduga Lecehkan Pesantren Lirboyo? Berujung Tagar Boikot di Medsos
Pilihan
-
Asus Hadirkan Revolusi Gaming Genggam Lewat ROG Xbox Ally, Sudah Bisa Dibeli Sekarang!
-
IHSG Rebound Fantastis di Sesi Pertama 16 Oktober 2025, Tembus Level 8.125
-
Dipecat PSSI, Ini 3 Pekerjaan Baru yang Cocok untuk Patrick Kluivert
-
4 Fakta Radiasi Cs-137 PT PMT Cikande: Pemilik Diduga WNA Kabur ke Luar Negeri?
-
Harga Emas Melonjak! Antam Tembus Level Rp 2.622.000 di Pegadaian, UBS Ikut Naik
Terkini
-
PINTU Sambut Delegasi Indonesia Chamber of Commerce in Hong Kong, Bahas Peluang Kolaborasi
-
Danantara Analisa BUMN yang Butuh Direksi WNA
-
IHSG Hari Ini Terdongkrak Proyeksi IMF Soal Pertumbuhan Ekonomi Global
-
Ekonom Beberkan Dampak Kebijakan Legalisasi Sumur Minyak Rakyat
-
Dua WNA Duduki Direksi Garuda, Kepala Danantara Ungkap Alasannya!
-
Danantara Buka Peluang Orang Asing Isi Kursi Direksi BUMN
-
Pertamina Ungkap Kelanjutan Pengembangan Bahan Bakar Avtur dari Minyak Jelantah
-
Rupiah Ditutup Meriang Sore Ini Lawan Dolar Amerika, Sentuh Level Rp 16.581
-
Purbaya soal Dikritik DPR buntut Cawe-cawe Kementerian Lain: Bodo Amat
-
Viral Usai Ditanyakan ke Wapres Gibran: Apa Itu Optimalisasi CPNS?