Suara.com - Pembangunan rumah layak huni melalui Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) terus dilaksanakan pemerintah untuk membantu masyarakat kurang mampu yang tinggal di rumah tidak layak huni (RTLH) di Provinsi Jambi.
Sebanyak 1.300 RTLH milik masyarakat kini telah dibedah menjadi layak huni melalui Program BSPS, dengan melibatkan masyarakat untuk berswadaya membangun rumahnya dengan bantuan stimulan dari pemerintah.
“Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) atau bedah rumah ini, kami salurkan untuk membantu masyarakat untuk meningkatkan kualitas RTLH menjadi rumah yang layak huni. Jadi pemerintah menyalurkan bantuan stimulan dan masyarakat juga ikut berswadaya dengan dana dan tenaga yang ada, untuk membangun rumahnya, dengan didampingi tenaga fasilitator lapangan (TFL) Program BSPS,” ujar Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Iwan Suprijanto di Jakarta, Selasa (28/3/2023).
Di bulan Ramadan ini, imbuh Iwan, keberadaan rumah yang layak huni tentunya akan sangat membantu masyarakat, khususnya mereka yang berpenghasilan rendah. Dengan tinggal di rumah layak huni, mereka bersama keluarga setidaknya bisa menjalankan ibadah Ramadan dengan tenang dan khusyuk karena atap, lantai dan dinding rumahnya telah dibangun dengan baik.
Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (BP2P) Sumatera IV Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Tambat Yulis menyatakan, pada 2022, pihaknya telah menyelesaikan peningkatkan kualitas rumah masyarakat melalui Program BSPS sebanyak 1.300 unit rumah. Lokasinya tersebar di 10 kabupaten/ kota, 46 kecamatan dan 79 kelurahan atau desa.
Dari data yang dihimpun dari Balai P2P Sumatera IV, sebaran lokasi Program BSPS di Provinsi Jambi berada di Kabupaten Batanghari (176 unit), Kabupaten Bungo (123 unit), Kabupaten Kerinci (30 unit), Kabupaten Merangin (35 unit), Kabupaten Muaro Jambi (163 unit). Selanjutnya Kabupaten Sarolangun (44 unit), Kabupaten Tanjung Jabung Barat (257 unit), Kabupaten Tanjung Jabung Timur (146 unit), Kabupaten Tebo (190 unit0 dan Kota Jambi (36 unit).
“Setiap unit rumah mendapatkan bantuan stimulan Rp20 juta, yang dapat digunakan untuk membeli bahan bangunan Rp17,5 juta dan Rp2,5 juta untuk upah tukang. Masyarakat juga harus berswadaya dengan mengalokasikan dananya serta membuat kelompok dalam proses pembangunannya,” katanya.
Menurut salah seorang penerima bantuan bedah rumah dari Desa Terentang Baru, Kecamatan Batin XXXIV, Kabupaten Batanghari, Wahidin mengungkapkan, ia sangat terbantu dengan Program BSPS ini. Ia mengatakan, sebelum mendapat bantuan Program BSPS, rumahnya terbuat dari kayu dan atapnya sering bocor.
Setelah mendapatkan Program BSPS, kini rumahnya sudah berubah menjadi layak huni karena dindingnya sudah dari bata dan atapnya juga tidak bocor lagi. Hal itu membuatnya bersama keluarga bisa tinggal dengan nyaman dan siap menjalankan ibadah Ramadan di rumah yang layak.
Baca Juga: Tingkatkan Pemulihan Ekonomi Nasional, Kementerian PUPR Dukung Penghargaan Journalist Media Network
“Selain menerima dana stimulan Rp20 juta dari pemerintah, saya juga mengeluarkan dana swadaya sebesar Rp36 juta untuk proses pembangunnya. Terimakasih Kementerian PUPR yang telah membuat rumah saya menjadi lebih baik dan nyaman,” katanya.
Berita Terkait
-
Serahkan Kunci Rumah Secara Simbolis, Warga Ucapkan Terima Kasih Kepada Wali Kota Medan
-
Wujudkan Rumah Layak Huni Untuk Kota Bogor, Kappas & Kafe Cabin Gelar Konser Amal Krisdayanti
-
Gubernur Syamsuar Resmikan 21 Rumah Layak Huni di Indragiri Hilir
-
Ingin Dapat Bantuan Renovasi Rumah Dari Pemerintah? Coba Ajukan Surat Ini
-
Gubernur Syamsuar Serahkan 12 Rumah Layak Huni di Rokan Hulu
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Bunga Acuan Sudah Turun 5 Kali, BI Minta Perbankan Cepat Turunkan Bunga
-
7 Ide Usaha Modal 1 Juta, Anti Gagal dan Auto Cuan
-
Cara Daftar WiFi Internet Rakyat, Surge Buka Akses Biaya Rp100 Ribu per Bulan
-
Operasikan 108 Kapal, PIS Angkut Energi 127,35 juta KL Sepanjang Tahun 2025
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Kilang Minyak Indonesia Tetap Relevan di Tengah Pergeseran ke EBT
-
Blockchain Dianggap Mampu Merevolusi Pengelolaan Data Nasional, Benarkah?
-
Dukung Kemajuan Industri Sawit, BRI Fasilitasi Sindikasi Pembiayaan Rp5,2 Triliun bagi PT SSMS
-
Perlukah BBM Bobibos Lakukan Pengujian Sebelum Dijual, Begini Kata Pakar
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi