Suara.com - Menteri Keuangan Amerika Serikat, Janet Yallen, membuat pernyataan publik yang cukup mengejutkan jika negaranya terancam default atau gagal bayar utang tahun ini.
Meski tak menyebut secara rinci jumlahnya, banyak pihak mempertanyakan efek gagal bayar utang AS terhadap Indonesia, utamanya di sektor perekonomian.
Sebagai gambaran, di Negeri Paman Sam tersebut, jika gagal bayar utang benar-benar terjadi, akan berdampak pada melonjaknya angka pengangguran dan suku bunga yang melejit sehingga nominal cicilan akan makin meningkat.
Hal ini akan berdampak besar kepada warga yang tengah memiliki cicilan KPR, barang elektronik, maupun kendaraan. Di samping itu, kemungkinan pembayaran uang jaminan sosial dan pesangon jika terjadi pemutusan hubungan kerja juga akan tersendat.
"Kegagalan kami akan menimbulkan bencana ekonomi dan keuangan. Hal itu akan menaikkan biaya kredit selamanya, investasi masa depan akan lebih mahal," kata dia dikutip Reuters, Rabu (26/4/2023).
Untuk meminimalkan dampak-dampak tersebut, Dewan Perwakilan Rakyat akan segera mengambil langkah. Pimpinan Dewan Amerika Serikat, Kevin McCharty berencana memangkas pengeluaran lembaga hingga USD 4,5 triliun dengan kenaikan batas utang USD 1,5 triliun.
Jika AS Benar-Benar Gagal Bayar Utang
Jika ekonomi Amerika Serikat kolaps, banyak negara berkembang bakal kena dampak, salah satunya Indonesia. Macetnya industri teknologi, termasuk di antaranya start up yang gulung tikar adalah salah satu dampak dari pemodalan barat yang mandek.
Kendati demikian, narasi Amerika Serikat gagal bayar utang bukanlah perkara baru. Untuk mengatasinya, pemerintah Amerika Serikat biasanya akan meneken kebijakan menaikan debt ceiling atau plafon utang, langkah yang sudah puluhan kali diambil oleh Amerika Serikat. Debt ceiling merupakan batas jumlah dana yang bisa dipinjam pemerintah Amerika Serikat untuk memenuhi kebutuhan fiskalnya.
Baca Juga: Amalan Dahsyat Pelunas Utang dan Mudah Dihafal, Buya Yahya: Doa Nabi Muhammad SAW
Debt ceiling ini pula yang akan digunakan pemerintah Amerika Serikat untuk memenuhi kewajiban terhadap masyarakatnya, seperti membayar jaminan sosial, biaya pendidikan, dan biaya kesehatan.
Dengan demikian, urusan ekonomi negara akan tetap berjalan di tengah isu kebangkrutan. Pasalnya, jika tidak demikian, banyak investor akan kehilangan terhadap dolar dan akan berpengaruh pada kredibilitas pemerintah.
Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni
Berita Terkait
-
Kereta Api Angkut Batu Bara Sumbang Polusi di Perkotaan
-
PGEO Berencana Terbitkan Surat Utang, Investor Perlu Hati-hati
-
Heboh! Pesta Makan Malam Tanpa Busana Bareng 40 Orang Asing, Segini Tarifnya
-
Jalan Terjal PGEO Terbitkan Surat Utang, Kini Disoalkan Rating Obligasi
-
Amalan Dahsyat Pelunas Utang dan Mudah Dihafal, Buya Yahya: Doa Nabi Muhammad SAW
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
RI Targetkan 16 Juta Turis Asing, Ekspansi Hotel Mewah Makin Meriah
-
Pemerintah Akan Tata Ulang Legalitas IKN Setelah MK Batalkan HGU 190 Tahun
-
BI Serap Rp290 Miliar dari Lelang Obligasi PT Sarana Multigriya Finansial, Apa Untungnya?
-
Pemerintah Optimistis Negosiasi Tarif dengan AS Rampung Sebelum 2025 Berakhir
-
Mendag Temukan Harga Cabai Naik Jelang Nataru
-
Bos Djarum Victor Hartono Terseret Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty, Purbaya: Bukan Zaman Sekarang!
-
Intip Gaji dan Tunjangan Ken Dwijugiasteadi, Eks Dirjen Pajak
-
Kejagung Ungkap Status Victor Hartono, Anak Orang Terkaya Indonesia yang Dicekal dalam Kasus Korupsi
-
Mulai Malam Ini Pemerintah Resmi Kasih Diskon Tiket Kereta hingga Pesawat Besar-besaran
-
Pertamina Mulai Bersiap Produksi Massal Avtur dari Minyak Jelantah