Suara.com - Yamitema Laoly, yang merupakan anak Menkumham Yasonna Laoly saat ini sedang menjadi sorotan publik. Pasalnya, Yamitema Laoly disebut-sebut terlibat dalam bisnis di lingkungan rutan dan lapas.
Isu tersebut berawal dari pernyataan aktor senior yaitu Tio Pakusadewo pada saat menjadi bintang tamu di Youtube Uya Kuya yang menyinggung anak menteri hingga soal bisnis di dalam lapas.
Akun Twitter @PartaiSocMed lantas menjelaskan bahwa anak menteri yang dimaksud oleh Tio Pakusadewo yaitu Yamitema Laoly, Chairman dan Co-Founder Jeera Foundation.
"Yang dimaksud Tio Pakusadewo pada bagian akhir video ini adalah Jeera Foundation dgn perusahaannya PT Natur Palas Indonesia yg memonopoli bisnis koperasi dan kantin di beberapa lapas besar, dimana anak Yasonna Laoly jadi Chairman dan Co Founder", tulis akun @PartaiSocmed.
Atas tuduhan yang ramai diberitakan, Wakil Menteri Hukum dan HAM Edward Omar Sharif Hiariej membantahnya. Menurutnya, ada banyak yayasan yang membuka bisnis katering dan koperasi dalam LP. Oleh sebab itu, Edward menegaskan bahwa Jeera Foundation tidak memonopoli bisnis penjara. Sementara itu, Yasonna Laoly juga turut angkat bicara terkait dugaan tersebut, di mana Yasonna membantah anaknya terlibat dalam bisnis Jeera Foundation.
Lantas, banyak yang penasaran dengan profil dan kepemilikan Jeera Foundation.
Profil dan Kepemilikan Jeera Foundation
Sebagaimana dilansir dari akun Instagram @jeerafoundation, Jeera Foundation adalah sebuah organisasi nirlaba yang bekerja sama dengan Lapas dan menyediakan program bagi WBP. Tujuannya yakni untuk agar warga binaan mampu berkarya secara kreatif dan produktif.
Jeera Foundation berdiri sejak tanggal 23 juni 2016 dan memproduksi banyak hal seperti kopi, pelatihan fotografi, musik, kerajinan kulit khas Indonesia, aksesoris tas, desain baju, gelang, lukisan, dan lainnya. Kemudian nantinya, produk-produk itu akan dipasarkan ke masyarakat luas.
Baca Juga: Mengenal Jeera Foundation Milik Anak Yasonna Laoly, Disebut Memonopoli Bisnis di Lapas
Tujuan pendirian organisasi ini adalah supaya para warga binaan siap saat kembali ke masyarakat dengan program rehabilitasi yang ada. Program itu dikenal dengan program rehabilitas 8C yaitu change, chance, commitment, coaching, certainty, continuity, community, dan collaboration.
Sementara itu, tujuan berkelanjutan dari program yang disediakan adalah supaya dapat mengurangi tingkat residivis atau pengulangan tindak pidana. Jeera Foundation didirikan oleh warga binaan beserta tiga orang pengamat dan juga kolaborator.
Diketahui, perusahaan Jeera sudah terdaftar di Data Kekayaan Intelektual pada situs Kementerian Hukum dan HAM, di mana perusahaan ini beralamat di kawasan Medan Selayang, Medan, Sumatera Utara.
Perusahaan ini juga bergerak di bidang pendidikan, penyediaan latihan, hiburan, kegiatan olahraga, dan kesenian di mana Yamitema Laoly tercatat sebagai pemilik perusahaan tersebut.
Kontributor : Rishna Maulina Pratama
Berita Terkait
-
Tanggapi Dugaan Anak Menteri Terlibat Monopoli Bisnis Lapas, Mahfud MD: Masalah Sederhana Saya Tak Perlu Turun Tangan
-
Sang Anak Diduga Terlibat Bisnis Haram di Lapas, Instagram Menkumham Yasonna Laoly Diserang Netizen
-
Anak Yasonna Laoly Dituding Berbisnis di Dalam Lapas, Wakil Menkumham: Itu Baru Rumor
-
Bongkar Bisnis Monopoli di Penjara, Tio Pakusadewo Bikin Anak Menkumham Yasona Laoly Viral
-
Mengenal Jeera Foundation Milik Anak Yasonna Laoly, Disebut Memonopoli Bisnis di Lapas
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Fakta-fakta Gangguan MRT Kamis Pagi dan Update Penanganan Terkini
-
5 Mobil Bekas Pintu Geser Ramah Keluarga: Aman, Nyaman untuk Anak dan Lansia
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
Terkini
-
Penggunaan Dompet Digital Makin Luas, Tak Hanya Buat Bayar Makanan dan Belanja
-
Cara Refund Tiket MRT: KMT dan Tiket Digital
-
Harga Minyak Dunia Kembali Mendidih, Gegara Aksi AS Mau Akhir Perang Rusia-Ukraina
-
Riset: Perempuan Berisiko Dua Kali Lebih Besar Kehilangan Pekerjaan Akibat AI
-
GoFood Digitalisasi Ratusan UMKM Kuliner Dalam 5 Menit dengan Aplikasi GoFood Merchant
-
Diburu Purbaya, Pedagang Thrifting Pasar Senen Tuding China Perusak Pasar Produk Lokal
-
Marak Penipuan Online, Trading Kripto Kini Makin Ketat lewat Verifikasi Wajah
-
Dampak BI Rate Terhadap Pergerakan Pasar Saham Hari Ini
-
Pertumbuhan Kredit Perbankan Lesu, Ini Biang Keroknya
-
Keponakan Luhut Sebut RI Bakal Dibanjiri Investor Asing pada 2026, China Mendominasi