Suara.com - Indonesia telah melakukan ekspor sarang burung walet ke berbagai negara, salah satunya China. Ekspor tersebut agar dapat semakin meningkat, diperlukan langkah-langkah untuk menggarapnya secara maksimal.
Untuk itu, Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin meminta China untuk dapat membuka akses pasar bagi ekspor produk Indonesia. Salah satunya sarang burung walet, melalui penanggulangan hambatan-hambatan yang terjadi di lapangan.
"Saya harapkan dukungan Bapak, adanya langkah konkret untuk dapat mengatasi hambatan-hambatan agar ekspor produk sarang burung walet Indonesia ke Tiongkok dapat meningkat," ujae Wapres saat menerima kunjungan Secretary of The CPC Fujian Provincial Committee, Zhou Zuyi, di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (9/5/2023).
Wapres melanjutkan, dengan meningkatnya ekspor ini, maka akan berkontribusi dalam menambah nilai perdagangan bilateral antarkedua negara, yang pada saat ini telah menunjukkan tren positif.
"Nilai perdagangan Indonesia-RRT terus menunjukkan perkembangan positif. Tahun lalu, nilai perdagangan bilateral mencapai USD 133.64 miliar. Sebuah rekor baru," jelas dia.
Wapres juga meminta kepada para pelaku industri agar menginventarisasi masalah-masalah hambatan ekspor yang ada secara detail, agar ke depannya ekspor sarang burung walet dapat berjalan dengan baik.
"Kita akan mencoba mencari jalan bagaimana agar bisa menembus (pasar Tiongkok). Dahulu bisa, tetapi belakangan tidak bisa (lagi). Yang penting pemerintah punya kemajuan dalam pengelolaannya dan kendala-kendala akan kita carikan jalan keluarnya," tegas dia.
Wapres juga menyatakan keterbukaan Indonesia untuk menjalin kerja sama dengan negara sahabat, termasuk China, untuk berinvestasi dan bermitra di Indonesia..
Dengan kerja sama yang luas ini, Wapres berharap, dampak baik dapat terus dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat di kedua negara.
Baca Juga: Pertamina Gelar Aviation Global Summit Untuk Hadapi Tren Bisnis Aviasi Pasca Pandemi
"Semoga kunjungan ini akan membawa angin segar untuk kerjasama kedua negara yang lebih adil, seimbang, dan bermanfaat bagi masyarakat, lingkungan, dan negara," imbuh Wapres.
Selain Zhou Zuyi, hadir dalam pertemuan ini, Duta Besar Tiongkok untuk Indonesia Lu Kang, Deputy Secretary General of The CPC Fujian Provincial Committee Zhou Kuanfen, Director General of The Foreign Affairs Office of Fujian Provincial People’s Government Li Lin, Director General of The Overseas Chinese Affairs Office of Fujian Provincial People’s Government Huang Jinfa, dan Director General of Fujian Provincial Department of Commerce Huang Heming.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
Terkini
-
Telkomsat - Kemenkes Kerja Sama Mendorong Pemerataan dan Digitalisasi Layanan Kesehatan Berbasis AI
-
Pegadaian Kembali Hadirkan Program Gadai Bebas Bunga
-
Menkeu Purbaya Tegas Sikat Impor Ilegal di Pelabuhan: Saya Nggak Akan ke Pasar
-
Emiten INET Sebentar Lagi Jadi Pemegang Saham Pengendali Perusahaan Outsourcing PADA
-
Dari Jalan Cepat hingga Fashion Show, Begini Cara Seru Peserta BPJS Jaga Kesehatan
-
Sektor Produksi Jadi Penopang, BRI Salurkan KUR Rp130,2 Triliun hingga September 2025
-
Sama dengan Indonesia, Malaysia Kantongi Tarif 19 Persen dari Amerika Serikat
-
BPJS Kesehatan Luncurkan Gerak Sehat Prolanis: Dorong Masyarakat Aktif Cegah Penyakit Kronis
-
ASEAN dan China Upgrade FTA Versi 3.0, Hapus Hambatan Non-Tarif dan Buka Akses UMKM
-
Potensi EBT Melimpah, Pemerintah Sinkronisasi Aturan Soal Transisi Energi