Suara.com - Otoritas Kesehatan Malaysia menyatakan Indomie varian Ayam Spesial dinyatakan aman untuk dikonsumsi. Hal ini sesuai dengan analisis laboratorium di mana makanan itu sesuai dengan undang-undang makanan di Malaysia.
Sebelumnya mie instan Indomie Ayam Spesial sempat ditarik oleh otoritas karena kekhawatiran karsinogen atau senyawa pemicu kanker.
"Berdasarkan analisis laboratorium yang telah dilakukan pada sampel ... Kementerian Kesehatan menegaskan bahwa produk tersebut memenuhi undang-undang yang ditentukan dan aman untuk dimakan," ujar direktur jenderal kesehatan Malaysia Muhammad Radzi Abu Hassan yang dikutip dari Channel News Asia, Kamis (11/5/2023).
Dia melanjutkan, otoritas menetapkan enam tingkat pemeriksaan terhadap produk makanan impor. Produk impor yang tidak sesuai aturan kandungan otoritas akan ditarik kembali.
"Hanya produk makanan yang memenuhi standar yang dilepas untuk pasar Malaysia," imbuh dia.
Untuk diketahui, Pada 26 April lalu, otoritas kesehatan memerintahkan penarikan Indomie Rasa Ayam Spesial dan Mie Kari Putih Penang Ah Lai dari pasar.
Penarikan tersebut setelah Departemen Kesehatan Taiwan menyebut sejumlah produk mengandung etilen oksida. Temuan itu berdasarkanpemeriksaan mie instan kota di Taipei.
Berdasarkan data di situs web Biro Zat Beracun dan Kimia Taiwan, zar etilen oksida beracun jika dikonsumsi atau dihirup. Selain menyebabkan limfoma dan leukemia, etilen oksida juga dapat menyebabkan iritasi serius pada kulit dan mata orang-orang yang bersentuhan dengan zat tersebut dan bahkan dapat memicu cacat lahir dan keturunan.
Baca Juga: Daerah Ketiban Berkah, Perputaran Ekonomi Saat Mudik Lebaran 2023 Capai Rp 240 Triliun
Berita Terkait
Terpopuler
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- Pembangunan Satu Koperasi Merah Putih Butuh Dana Rp 2,5 Miliar, Dari Mana Sumbernya?
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
-
6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
Terkini
-
Harga Perak: Turun Tipis Dalam Sepekan, Harga Dunia Menguat
-
Gaji Pensiunan ASN, TNI Dan Polri Taspen Naik Tahun 2025: Cek Faktanya
-
AADI Tebar Dividen Interim Rp4,17 Triliun, Potensi Rp 536 per Saham: Cek Jadwalnya
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
Harga Emas Stabil di US$ 4.000, Apakah Bisa Tembus Level US$ 5.000?
-
Prediksi Bitcoin: Ada Proyeksi Anjlok US$ 56.000, Analis Yakin Sudah Capai Harga Bottom
-
Bocoran 13 IPO Saham Terbaru, Mayoritas Perusahaan Besar Sektor Energi
-
MEDC Kini Bagian dari OGMP 2.0, Apa Pengaruhnya
-
Industri Pelayaran Ikut Kontribusi ke Ekonomi RI, Serap Jutaan Tenaga Kerja
-
Emiten CGAS Torehkan Laba Bersih Rp 9,89 Miliar Hingga Kuartal III-2025