Suara.com - Bencana batu bara terjadi di China. Pasalnya, negara Asia Timur tersebut memutuskan untuk menghentikan produksi 50 juta ton batu bara pasca-insiden kecelakaan maut pada Februari 2023 lalu.
Pakar investasi Tanah Air, Lo Kheng Hong turut angkat bicara terkait bencana batu bara China. Seperti diketahui, kecelakaan kerja di industri batu bara China meningkat seiring dengan genjotan operasional tambang. Pemerintah setempat menargetkan capaian ketahanan energi dari aktivitas tersebut.
Nahas, di wilayah Mongolia Dalam, tempat penghasil batu bara terbesar kedua di negara tersebut, kecelakaan pekerja justru meningkat. Sedikitnya enam orang tewas dan 47 lainnya dinyatakan hilang akibat tambang terbuka yang runtuh. Kini operasional tambang ditutup dan berpotensi mempengaruhi harga batu bara global bersamaan dengan turunnya produksi.
Menanggapi kondisi ini, Lo Kheng Hong menyebut dia akan mulai berinvestasi batu bara ketika bad time atau waktu yang buruk.
Pasalnya, Lo percaya harga tiap komoditas pasti penuh dengan fluktuasi. Dengan demikian, saat bad time saham batu bara mungkin akan murah, namun dirinya percaya suatu saat harga tersebut pasti akan kembali lagi. Namun demikian, sebelum memutuskan berinvestasi seorang calon investor mesti jeli dalam membaca pasar.
Sosok yang dijuluki sebagai Warren Buffet Indonesia itu juga beberapa kali memberikan saran atau tips membeli saham. Menurut Lo Kheng Hong, strategi value investing merupakan cara yang sangat mudah untuk ditiru oleh banyak orang.
Lo juga menyinggung kisah seorang pemuda berusia 26 tahun yang berhasil mendapatkan uang lebih dari Rp10 miliar. Padahal, tidak ada yang spesial dari pemuda itu. Ia hanya pemuda biasa lulusan SMA yang pernah bekerja sebagai buruh di salah satu pabrik.
Namun, ada satu nilai luar biasa yang ada pada pemuda itu, menurut Lo Kheng Hong, yaitu lantaran dia rutin membaca laporan keuangan. Hal ini yang membuat Lo Kheng Hong takjub atas kegigihan pemuda itu.
“Dan saya lihat keberhasilan dia itu bukan karena feeling, tapi betul-betul dia membaca laporan keuangan dan dia sangat mendalam sekali,” sambungnya.
Baca Juga: Kritik Mobil Listrik di Indonesia Belum Ramah Lingkungan, 70 Persen Masih Pakai Energi Batu Bara
Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni
Berita Terkait
-
5 Rekomendasi Drama China Romance di Youku, Cocok Temani Akhir Pekan
-
Link Nonton Love Between Fairy and Devil Sub Indo HD, Drama Fantasi yang Dibintangi Dylan Wang
-
Link Nonton Go Go Squid! Sub Indo HD Full Episode, Drama China Terpopuler 2019 Klik di Sini!
-
Mulai 17 Mei, Garuda Indonesia Layani Penerbangan Jakarta-Shanghai
-
Kritik Mobil Listrik di Indonesia Belum Ramah Lingkungan, 70 Persen Masih Pakai Energi Batu Bara
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Babak Baru Industri Kripto, DPR Ungkap Revisi UU P2SK Tegaskan Kewenangan OJK
-
Punya Kekayaan Rp76 M, Ini Pekerjaan Ade Kuswara Sebelum Jabat Bupati Bekasi
-
DPR Sebut Revisi UU P2SK Bisa Lindungi Nasabah Kripto
-
Hotel Amankila Bali Mendadak Viral Usai Diduga Muncul di Epstein Files
-
Ekspansi Agresif PIK2, Ada 'Aksi Strategis' saat PANI Caplok Saham CBDK
-
Tak Ada Jeda Waktu, Pembatasan Truk di Tol Berlaku Non-stop Hingga 4 Januari
-
Akses Terputus, Ribuan Liter BBM Tiba di Takengon Aceh Lewat Udara dan Darat
-
Kepemilikan NPWP Jadi Syarat Mutlak Koperasi Jika Ingin Naik Kelas
-
Kemenkeu Salurkan Rp 268 Miliar ke Korban Bencana Sumatra
-
APVI Ingatkan Risiko Ekonomi dan Produk Ilegal dari Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok