Suara.com - Kredivo, platform kredit digital, berkomitmen terus meningkat inklusi keuangan di masyarakat. Tak hanya inklusi, Kredivo juga ikut mencegah stunting di Indonesia.
Caranya, Kredivo telah konsisten bekerja sama dengan 1000 Days Fund untuk fokus melakukan edukasi kesehatan mendasar dan krusial, termasuk pentingnya pencegahan stunting.
Selama 2022, lebih dari 300 ribu titik menjadi fokus edukasi Kredivo bersama 1000 Days Fund terkait pencegahan stunting dan hasilnya sebanyak 7 dari 10 orang tua telah mengubah pola pengasuhan anak guna menghindari stunting.
Selain melalui inovasi Poster Pintar, edukasi juga dilakukan secara strategis dengan menggandeng lebih dari 2 ribu bidan dan 40 ribu kader Posyandu.
VP Marketing & Communications Kredivo, Indina Andamari mengatakan, kredivo percaya pada pentingnya akses yang inklusif bagi semua kalangan, baik layanan keuangan, seperti yang Kredivo terus upayakan, maupun layanan kesehatan agar anak-anak Indonesia terbebas dari stunting, seperti yang diupayakan 1000 Days Fund.
"Kolaborasi ini merupakan bentuk langkah proaktif kami dalam mencegah konsekuensi jangka panjang dari kurang gizi, dan memastikan setiap anak dapat berkembang dengan potensi penuh agar menjadi generasi yang sehat dan dapat berkontribusi terhadap masa depan negara," ujarnya di Jakarta yang dikutip, Jumat (26/5/2023).
Guna memperluas jangkauan edukasi, inovasi Poster Pintar yang berisi materi edukasi terkait pentingnya 1.000 Hari Pertama Kehidupan dan cara pencegahan stunting, juga telah disalurkan melalui program kolaborasi dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Kementerian Kesehatan RI, dan pemerintah setempat.
Kolaborasi Kredivo dan 1000 Days Fund sepanjang tahun 2022 sendiri memiliki beberapa highlight menarik, di antaranya, sebanyak 2.552 bidan desa yang tersebar di 4 provinsi, yakni Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur menjadi garda terdepan pencegahan stunting setelah mengikuti berbagai pelatihan dari 1000 Days Fund.
Kemudian, adanya transfer knowledge terkait pencegahan stunting dari para bidan desa ke 40.704 kader Posyandu, lalu setidaknya 7 dari 10 orang tua telah mengubah pola-pola pengasuhan anak, seperti pemberian ASI eksklusif dan peningkatan konsumsi protein hewani bagi anak untuk mendukung upaya pencegahan stunting. Dan 73% keluarga memahami apa itu stunting pada anak, bahaya stunting, serta cara pencegahannya.
Baca Juga: Jateng Ditargetkan Zero Stunting di 2024
"Saat ini, Poster Pintar adalah satu-satunya alat edukasi pencegahan stunting yang ada di rumah keluarga Indonesia. Kami optimis, langkah ini akan terus memberi dampak positif hingga bertahun-tahun ke depan bagi masyarakat Indonesia," imbuh Theresia V Sihombing, Chief Financial Officer 1000 Days Fund.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Rupiah Dibuka Demam Lawan Dolar Pada Perdagangan Hari Ini, Sentuh Level Rp 16.591
-
IHSG Dibuka Menghijau, Tiga Saham Bank Ini Malah Berwarna Merah
-
PLTS Terapung di Waduk Saguling Mulai Dibangun, Bisa Suplai Listrik 50 Ribu Rumah
-
OPEC+ Ngotot Tambah Produksi 137 Ribu BPH, Pasar Panik!
-
Ekonom Sarankan Pemerintah Beri Diskon Tarif Listrik Lagi Demi Daya Beli
-
IHSG Dibuka Hijau, Investor Pantau Data Ekonomi Domestik Penting.
-
Awali Pekan Ini, Harga Emas Antam Melompat ke Rekor Tertinggi Jadi Rp 2.250.000 per Gram
-
Gubernur Bank Indonesia : 94 Persen Bank Syariah Main di Pasar Uang
-
Siap Sambut QRIS di Arab Saudi 2026, Fintech RI Mulai Sediakan Dompet Digital
-
Kemenperin Beberkan Dampak Kebijakan Kemasan Rokok Polos Terhadap Industri