Suara.com - Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengungkapkan bahwa hampir semua komoditas produk pertambangan yang dikenai bea keluar (BK) pada bulan Juni 2023 mengalami penurunan harga dibandingkan dengan bulan Mei 2023.
Penurunan harga komoditas ini disebabkan oleh menurunnya permintaan di pasar global untuk produk-produk tersebut. Hal ini juga berdampak pada penetapan Harga Patokan Ekspor (HPE) produk pertambangan yang dikenai BK pada bulan Juni 2023.
HPE untuk produk pertambangan yang dikenai BK pada bulan Juni 2023 ditetapkan melalui Keputusan Menteri Perdagangan Nomor 995 Tahun 2023, yang dikeluarkan pada tanggal 23 Mei 2023, mengenai Penetapan Harga Patokan Ekspor atas Produk Pertambangan yang Dikenakan Bea Keluar.
"Diantara komoditas yang mengalami penurunan harga adalah konsentrat tembaga, konsentrat besi, konsentrat besi laterit, konsentrat timbal, konsentrat seng, konsentrat pasir besi, konsentrat ilmenit, dan bauksit yang telah dicuci," kata Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Budi Santoso dalam keterangan tertulis di Jakarta, pada hari Kamis.
Budi menjelaskan bahwa ada beberapa komoditas yang tidak mengalami penurunan harga, seperti konsentrat mangan dan konsentrat rutil. Menurutnya, komoditas-komoditas ini mengalami kenaikan harga dibandingkan dengan periode sebelumnya, sedangkan harga pellet konsentrat pasir besi tetap stabil, tidak mengalami perubahan.
Rata-rata penurunan harga komoditas pertambangan pada bulan Juni 2023 adalah sebagai berikut: konsentrat tembaga (Cu ≥ 15 persen) dengan harga rata-rata 3.320,55/WE dolar AS atau turun sebesar 2,73 persen, konsentrat besi (hematit, magnetit) (Fe ≥ 62 persen dan ≤ 1 persen TiO2) dengan harga rata-rata 92,32/WE dolar AS atau turun 13,23 persen.
Konsentrat besi laterit (gutit, hematit, magnetit) dengan kadar (Fe ≥ 50 persen dan (Al2O3 + SiO2) ≥ 10 persen) dengan harga rata-rata 47,17/WE dolar AS atau turun sebesar 13,23 persen, konsentrat timbal (Pb ≥ 56 persen) dengan harga rata-rata 873,13/WE dolar AS atau turun sebesar 0,99 persen, konsentrat seng (Zn ≥ 51 persen) dengan harga rata-rata 678,22/WE dolar AS atau turun 16,00 persen.
Sementara itu, konsentrat pasir besi (lamela magnetit-ilmenit) (Fe ≥ 56 persen) dengan harga rata-rata 55,12/WE dolar AS atau turun 13,23 persen, konsentrat ilmenit (TiO2 ≥ 45 persen) dengan harga rata-rata 489,03/WE dolar AS atau turun 1,37 persen, dan bauksit yang telah dicuci (washed bauxite) (Al2O3 ≥ 42 persen) dengan harga rata-rata 31,14/WE dolar AS atau turun 0,28 persen.
Selain itu, produk pertambangan yang mengalami kenaikan harga rata-rata pada bulan Juni 2023 adalah konsentrat mangan (Mn ≥ 49 persen) dengan harga rata-rata 229,73/WE dolar AS atau naik 4,32 persen, dan konsentrat rutil (TiO2 ≥ 90 persen) dengan harga rata-rata 1.408,37/WE dolar AS atau naik 0,30 persen.
Baca Juga: Produsen Kendaraan Tambang Asal Tiongkok Bidik Sumsel
Sedangkan, harga komoditas pellet konsentrat pasir besi (lamela magnetit-ilmenit) (Fe ≥ 54 persen) tetap stabil pada harga rata-rata 117,98/WE dolar AS, tidak mengalami perubahan.
Penetapan HPE untuk produk pertambangan pada bulan Juni 2023 dilakukan dengan meminta usulan tertulis terlebih dahulu dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sebagai instansi teknis terkait. Kementerian ESDM memberikan usulan setelah melakukan perhitungan berdasarkan data perkembangan harga dari Asian Metal, Iron Ore Fine Australian, dan London Metal Exchange (LME).
Penetapan HPE kemudian dilakukan setelah dilakukan rapat koordinasi antara Kementerian Perdagangan, Kementerian ESDM, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Kementerian Keuangan, dan Kementerian Perindustrian.
Berita Terkait
-
Harga Batu Bara Anjlok, Harta Orang Kaya RI Low Tuck Kwong Ikutan Ambruk
-
Nahas, Bocah 13 Tahun Tewas di Bekas Galian Tambang Pasir Sungai Bengawan Solo, Bojonegoro
-
Ridwan Kamil Cari Sosok Wanita Berdaster Biru saat Tinjau Proyek Tol Truk Tambang Bogor
-
Jabatan Sebagai Gubernur Jabar Akan Habis, Ridwan Kamil Janji Lagi Soal Jalan Tol Khusus Tambang di Bogor
-
Produsen Kendaraan Tambang Asal Tiongkok Bidik Sumsel
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- 5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
Pilihan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah mulai Rp 1 Jutaan, Cocok untuk Ojol!
-
Saham BBRI Dekati Level 4.000 Usai Rilis Laba Bersih Rp41,23 Triliun
-
Harga Emas Turun Tiga Hari Beruntun: Emas Jadi Cuma 2,3 Jutaan di Pegadaian
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
Terkini
-
Pertalite Dikeluhkan di Jatim, Pertamina Investigas BBM yang Disuplai Terminal Tuban dan Surabaya
-
Kinerja Keuangan BRI Kokoh, CASA Naik dan Likuiditas Terjaga Hingga Q3 2025
-
Tinjau SPBU di Jatim, Kementerian ESDM Lakukan Uji Sampel BBM: Hasilnya Tidak Ada Kandungan Air
-
BRI Cetak Laba Rp41,2 Triliun, Perkuat Peran Strategis Dorong Ekonomi Kerakyatan
-
Lewat "Kapal Literasi Moh. Hatta", Pegadaian Dorong Akses Pendidikan di Timur Indonesia
-
Innovillage 2025 Dorong Mahasiswa Indonesia Hadirkan Inovasi Digital Berdampak Sosial
-
TPG Triwulan 3 Sudah Masuk Rekening: Cek Jadwal Pencairan Sesuai SKTP dan Info GTK
-
Digistar Telkom Ajak Mahasiswa dan Fresh Graduate Akselerasi Pengembangan Skill Digital Talenta Muda
-
Melalui Jalur Yordania, Dompet Dhuafa Kirim Bantuan 5 Truk Bahan Pangan Pokok ke Gaza Palestina
-
Saham BBRI Dekati Level 4.000 Usai Rilis Laba Bersih Rp41,23 Triliun