Suara.com - Viral di media sosial Twitter, akun Anggota DPR dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Iskan Qolba Lubis memprotes menu sarapan yang disediakan untuk jemaah haji asal Indonesia.
Melalui akun miliknya, yaitu @IskanQL, pada Minggu (18/6/2023) kemarin, ia membagikan foto menu sarapan untuk jemaah haji, yang terdiri dari nasi kuning dengan ikan asin dan kacang. Terdapat juga sebotol air mineral.
Pada wadah makanan tersebut tertera label "Makanan Pagi" dan logo Kementerian Agama Republik Indonesia (RI). Terdapat juga pesan yang mengimbau agar makanan tersebut dikonsumsi sebelum pukul 09.00.
Iskan menulis, "Jemaah Haji Kloter 17 KNO di Allow Tower 904 mengeluhkan porsi makanan yang terlalu kecil dan apakah sesuai dengan standar gizi yang telah disepakati dengan @Kemenag_RI."
"Nasinya terlalu sedikit untuk jemaah yang sebagian besar adalah petani dan nelayan. Tidak cukup memuaskan @Kemenag_RI @PKSejahtera @FPKSDPRRI @republikaonline," ujarnya lagi.
Unggahan tersebut lantas memicu berbagai respon dari warganet. Pasalnya, Komisi II DPR justru yang sebelumnya mengusulkan agar sarapan jemaah haji ditiadakan.
"Bukannya DPR sendiri yang minta ditiadakan? Bapak gak ikut rapat atau gimana?" tulis salah seorang warganet.
Meski demikian, Kemenag sebelumnya sudah memastikan bahwa jemaah haji tahun 1444 H/2023 M akan mendapatkan tiga kali makan sehari dengan menggunakan bahan makanan dan cita rasa Indonesia. Rencana awal untuk hanya menyediakan makan siang dan makan malam saja telah dibatalkan karena alasan anggaran.
Faisal, Inspektur Jenderal Kementerian Agama, menjelaskan bahwa untuk mempertahankan layanan sarapan, Kementerian Agama melakukan upaya penghematan biaya, seperti negosiasi harga hotel untuk mengalokasikan lebih banyak dana untuk sarapan.
Baca Juga: Erick Thohir Murka Soal Pekerja Lempar Anjing Jadi Santapan Buaya
Hal ini dilakukan karena Kementerian Agama memahami pentingnya sarapan bagi jemaah haji Indonesia agar mereka dapat menjalankan aktivitas ibadah dengan baik, meskipun dengan menu yang lebih sederhana.
Tahun ini, Indonesia mengirimkan 221 ribu jemaah haji, dan sebanyak 25 juta kotak makanan akan disediakan untuk jemaah reguler yang berjumlah 203.320 orang.
Faisal juga mengingatkan kepada staf, khususnya yang bertanggung jawab dalam pelayanan katering, untuk memperhatikan hal-hal terkait katering karena memiliki risiko tinggi, seperti makanan yang tidak segar atau tidak memenuhi standar. Aspek-aspek ini berkontribusi signifikan terhadap kepuasan jemaah.
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Marwan Dasopang, dalam kesempatan sebelumnya mengusulkan untuk menghilangkan sarapan bagi jemaah haji karena dianggap pemborosan.
Menurutnya, jemaah haji cenderung menghabiskan waktu pagi mereka untuk beribadah, dan durasi di tempat ibadah lebih lama daripada kembali ke penginapan. Oleh karena itu, ia berpendapat bahwa menyediakan sarapan pagi terlihat tidak efektif.
Marwan menjelaskan bahwa pada prinsipnya, sarapan pagi sebenarnya tidak disediakan. Namun, pada tahun 2022, sarapan pagi diberikan karena situasi pandemi COVID-19.
Marwan menambahkan bahwa biaya konsumsi jemaah haji masih dapat dinegosiasikan. Harga makanan per unit akan berbeda jika dibeli dalam jumlah besar.
Sebagai solusinya, Marwan berpendapat bahwa harga yang ditawarkan masih bisa dinegosiasikan menjadi lebih rendah. Oleh karena itu, ia meminta pemerintah untuk melakukan negosiasi terkait harga tersebut.
Berita Terkait
-
Viral Penampakan Stadion Terbengkalai, Bikin Bulu Kuduk Bergidik: Cocok untuk Lokasi Uji Nyali?
-
Bikin Ngakak! Ngamuk Tak Diutangi Tetangga, Ibu-Ibu Ini Curhat ke Facebook hingga Viral
-
Viral PSI Usul Sistem Kepesertaan BPJS Kesehatan Dihapus: Ini 10 Poinnya, Jadi Trending!
-
Viral Banyak Artis Pakai Filter AI Ubah Wajah Jadi Artis Korea, Begini Cara Buatnya
-
Erick Thohir Murka Soal Pekerja Lempar Anjing Jadi Santapan Buaya
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Nama Pegawai BRI Selalu Dalam Doa, Meski Wajahnya Telah Lupa
-
Pemerintah Siapkan 'Karpet Merah' untuk Pulangkan Dolar WNI yang Parkir di Luar Negeri
-
Kartu Debit Jago Syariah Kian Populer di Luar Negeri, Transaksi Terus Tumbuh
-
BRI Dukung JJC Rumah Jahit, UMKM Perempuan dengan Omzet Miliaran Rupiah
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Bahlil 'Sentil' Pertamina: Pelayanan dan Kualitas BBM Harus Di-upgrade, Jangan Kalah dari Swasta!
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Program AND untuk 71 SLB, Bantuan Telkom Dalam Memperkuat Akses Digitalisasi Pendidikan
-
Dari Anak Tukang Becak, KUR BRI Bantu Slamet Bangun Usaha Gilingan hingga Bisa Beli Tanah dan Mobil
-
OJK Turun Tangan: Klaim Asuransi Kesehatan Dipangkas Jadi 5 Persen, Ini Aturannya