Suara.com - International Monetary Funding, atau IMF, mengajukan permintaan pada pemerintah Indonesia terkait dengan kebijakan hilirisasi yang dilakukan. Ada beberapa alasan IMF minta Indonesia hentikan hilirisasi, dan beberapa akan dibahas di artikel singkat ini.
Kebijakan hilirisasi sendiri telah diberlakukan sejak 2020 lalu, dan membawa dampak nyata pada peningkatan komoditas yang termasuk dalam kebijakan ini. Namun ternyata IMF memiliki pandangan yang berbeda, terkait dengan stabilitas perekonomian internasional.
Alasan IMF Minta Indonesia Stop Hilirisasi
Beberapa alasan diajukan oleh IMF terkait permintaan ini. Diantaranya adalah sebagai berikut.
- Kebijakan hilirisasi perlu mempertimbangkan masalah analisis biaya dan manfaat, sebab mungkin saja menimbulkan rambatan negatif bagi negara lain
- Perlu dilakukan analisis rutin mengenai biaya dan manfaat dari hilirisasi, terkait dengan perlu tidaknya perluasan hilirisasi
- Hilirisasi sebaiknya dipertimbangkan dengan matang, sehingga dapat mencapai tujuannya dalam meningkatkan nilai tambah produksi
Namun demikian, Presiden RI Joko Widodo telah secara tegas akan menjadikan hilirisasi sebagai salah satu program unggulan dan prioritas. Hal ini demi meningkatkan nilai tambah komoditas yang dapat dirasakan oleh masyarakat luas.
Kesuksesan Hilirisasi Nikel
Hilirisasi sendiri telah diberlakukan untuk nikel, dan terbukti berhasil memberikan nilai tambah yang signifikan. Keberhasilan ini yang menjadi acuan mengapa pemerintah akan melakukan perluasan hilirisasi di komoditas lain, seperti bauksit, tembaga, dan emas dalam waktu dekat.
Sumber daya alam idealnya dimanfaatkan maksimal untuk kesejahteraan rakyat Indonesia. Berasal dari dalam negeri dan harus membawa manfaat bagi masyarakat di setiap daerah, kebijakan ini sepertinya hanya tinggal menunggu waktu pengumuman saja.
Intervensi IMF
Baca Juga: Jokowi Minta Tidak Ada Lagi Aduan Masyarakat ke Polri terkait Ketidakberkeadilan
IMF sejatinya bukan hanya sekali ini saja melakukan respon pada kebijakan nasional yang diambil pemerintah RI. Jika melihat sejarah, IMF pernah pula melakukan ‘intervensi’ pada kebijakan dan inovasi yang dilakukan pemerintah.
Hal ini terkait dengan pengembangan industri penerbangan nasional. Proyek N250 harus berhenti di tengah jalan saat telah mencapai tahap akhir uji terbang, karena IMF meminta proyek ini distop.
Krisis moneter yang melanda Indonesia pada tahun 1997 lalu ‘memaksa’ pemerintah Indonesia menerima bantuan IMF, dengan syarat pemerintah harus menghentikan subsidi proyek IPTN tersebut.
Kontributor : I Made Rendika Ardian
Berita Terkait
-
Prabowo Subianto Ungkap Rasa Terima Kasihnya ke Presiden Jokowi: Saya Belajar Banyak!
-
Sebut Kaesang Nekat jika Maju Cawalkot Depok, Farhat Abbas: Ngalahin Nyali Tommy Soeharto!
-
Jika Gagal Lagi di Pilpres 2024, Ini Pekerjaan yang Akan Dipilih Prabowo Subianto
-
Prabowo Yakin Bisa Menang di Pilpres 2024: Saya Sudah Belajar Politik dari Jokowi
-
Jokowi Minta Tidak Ada Lagi Aduan Masyarakat ke Polri terkait Ketidakberkeadilan
Terpopuler
- Karawang di Ujung Tanduk Sengketa Tanah: Pemerintah-BPN Turun Gunung Bahas Solusi Cepat
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 6 Oktober 2025, Banjir Ribuan Gems dan Kesempatan Klaim Ballon d'Or
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga Mulai Rp6 Jutaan, Ramah Lingkungan dan Aman Digunakan saat Hujan
Pilihan
-
Waketum PSI Dapat Tugas dari Jokowi Usai Laporkan Penyelewengan Dana PIP
-
Ole Romeny Diragukan, Siapa Penyerang Timnas Indonesia vs Arab Saudi?
-
Wasapada! Trio Mematikan Arab Saudi Siap Uji Ketangguhan Timnas Indonesia
-
Panjatkan Doa Khusus Menghadap Kabah, Gus Miftah Berharap Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia
-
Profil PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP): Emiten Resmi Dicaplok ASII
Terkini
-
Dirut BSI Tunggu Menkeu Purbaya untuk Jelaskan Penyerapan Dana Titipan Pemerintah
-
Investasi Makin Mudah, BNI Tawarkan ORI028 Lewat wondr by BNI
-
Atasi Konflik Tambang, Menkop Usul IUP Timah Dikelola Koperasi Merah Putih
-
Pembiayaan Iklim Jadi Tantangan, Indonesia Butuh USD 28 Miliar untuk Transisi Hijau
-
Pertamina Pastikan Pertalite Tidak Mengandung Etanol
-
Kandungan Etanol di BBM Pertamina Bikin Heboh, Ternyata Sudah jadi Tren Global
-
Setelah Izin Dibekukan, Sejumlah Perusahaan Tambang Mulai Bayar Reklamasi
-
Rosan: Butuh Investasi Rp 13 Triliun Agar Ekonomi Tumbuh 8 Persen di 2029
-
Investor Banyak Lakukan Aksi Jual Untung Picu IHSG Anjlok Hari Ini
-
Kartika Wirjoatmodjo Alias Tiko Berhenti Jadi Wamen BUMN