Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan merasa heran dengan lembaga yang meminta mengubah kebijakan Indonesia. Salah satunya, Dana Moneter Indonesia (IMF) yang meminta Indonesia melonggarkan kebijakan larangan ekspor nikel.
Luhut mempertanyakan, permintaan IMF tersebut. Padahal, kebijakan itu untuk membuat Indonesia lebih sehat dan untuk menolong Indonesia menjadi negara maju.
"Saya mau bilang sama dia (IMF), apa sih salah kami buat? Apakah kami salah untuk membuat diri kami sehat dulu baru ke orang lain? Ngapain kami nolong-nolong negara maju, wong kalian sudah maju kok. Kami kan menolong diri kami," ujarnya seperti dikutip dalam acara Economic Update CNBC Indonesia, Senin (10/7/2023).
Dalam hal ini, Mantan Kepala Staf Kepresidenan ini ingin bertemu dengan Direktur IMF Kristalina Georgieva. Dalam pertemuan itu, Luhut akan membeberkan, sejelas-jelasnya alasan Indonesia melarang ekspor nikel.
"Ya nggak apa-apa, saya janji mau ketemu sama Kristalina nanti di Washington, saya mau jelasin sama dia dan sudah pernah saya jelasin juga dulu," imbuh dia.
Sebelumnya, Luhut membuktikan bahwa kebijakan hilirisasi Indonesia dikagumi negara lain. Salah satunya, Australia yang memuji langkah pemerintah melakukan hilirisasi bahan baku seperti nikel.
Hal ini dinyatakannya seusai melakukan kunjungan kerja ke Australia yang mendampingi Presiden Joko Widodo yang diunggah ke akun Instagram pribadinya @luhut.pandjaitan.
Menurutnya, dengan kebijakan hilirisasi tersebut, Indonesia dengan Australia sepakat untuk mengolah bahan baku di Indonesia.
"Australia mengakui kalau hilirisasi itu bagus, sehingga mereka juga sepakat bahwa bahwa 60 ribu lithium mereka yang mereka ekspor ke Indonesia itu juga diproses di Morowali. Jadi kita punya lithium sekarang. Tapi saya bilang boleh nggak sekarang kita tambah lagi 60 ribu ton lagi, dan mereka ikut equity participation dalam project itu, sehingga kita lakukan jointly dan mereka setuju dengan itu. Saya kira belum pernah kejadian semacam ini," ujar Luhut yang dikutip, Senin (10/7/2023).
Baca Juga: 'Perang' dengan IMF, Jokowi Perintahkan Bahlil: Lawan!
"Mereka melihat mengakui, prime ministernya dan menteri perindustrian kemaren kita temuin, Indonesia sudah sangat maju di sini, dan itu yang membuat ekonomi indonesia salah satu yang kuat sekarang ini, itu saya satu hal satu hal," tambah dia.
Luhut melanjutkan, kebijakan hilirisasi Indonesia juga memberi manfaat negara lain seperti Australia. Karena, negara lain bisa menurunkan biaya memproduksi kendaraan listrik.
"Dan cost australia kan 4x lipat lebih mahal dari kita kalau membuat processing mobil listriknya, kalau di Indonesia costnya lebih turun," imbuh dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Viral Murid SD Kompak Tolak Makan Gratis, Anak-Anak Jujur Masalahnya di Menu?
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Usai Ratas dengan Prabowo, Menkeu Purbaya: Ekonomi Akan Tumbuh Lebih Cepat
-
Cek Fakta: Benarkah Ada PHK Massal di PT Gudang Garam?
-
Saham Perbankan Rontok Setelah Sri Mulyani Dicopot, OJK Minta Investor Tidak Panik
-
Rahasia Saldo DANA Kaget untuk Kamu, Klaim 3 Link Aktif Ini Sebelum Kehabisan
-
Gaji DPR Turun Drastis, Dasco: Beban Negara Berkurang, Legislator Bekerja Lebih Baik
-
Pelaksana Ketua LPS Segera Diumumkan, Gantikan Purbaya Yudhi Sadewa
-
Apa Itu Scalper? Strategi Andalan Yudo Sadewo Anak Menkeu di Dunia Kripto, Punya Kesan Negatif
-
Adu Aset Properti Menkeu Purbaya vs Sri Mulyani, Keduanya Tersebar di Berbagai Kota
-
Apa Itu NJOP? Pengertian, Fungsi dan Cara Menghitungnya
-
IHSG Merosot 1,78 Persen, Reshuffle Kabinet Bikin Investor Waspada