Suara.com - Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan dengan tegas menolak adanya pemimpin baru yang akan melakukan perubahan di segala lini. Bahkan, Menko Luhut meminta presiden terpilih bisa melanjutkan program yang sudah ada.
Menanggapi hal tersebut, Juru bicara capres Koalisi Perubahan Anies Baswedan, Surya Tjandra menilai, narasi penolakan Menko Luhut itu tak perlu diulang di setiap kesempatan.
Dia memastikan, tidak benar jika Anies Baswedan menjadi presiden, maka akan mengubah program dan kebijakan yang ada.
"Setiap pergantian pemerintahan pasti akan ada kerja dan program yang harus berlanjut, dan Anies membuktikan itu di DKI Jakarta. Perubahan dibutuhkan karena faktanya, bahkan dari berbagai program 'yang harus dilanjutkan' versi LBP itu bukan tanpa masalah," ujarnya yang dikutip Rabu (26/7/2023).
Surya Tjandra memberi contoh, program yang dilanjutkan Anies Baswedan saat menjabat Gubernur DKI Jakarta yaitu Digitalisasi. Menurut dia, hampir pelayanan publik di DKI Jakarta berbasi digital.
Apalagi, saat dirinya menjadi Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (Wamen ATR/BPN), Surya dengan Anies juga melakukan terobosan dengan menggabungkan data pembangunan berbagai dinas Pemprov DKI Jakarta dengan data ATR/BPN.
"Ini adalah terobosan penting dari kebijakan satu peta, yang sesungguhnya dicanangkan Pemerintah sejak awal Presiden Jokowi berkuasa, tetapi tidak juga terlaksana sampai sekarang. Baru DKI di bawah Anies yang melaksanakannya secara konkret, dan menjadi model
untuk daerah lain," tutur dia.
Selain itu, Surya melanjutkan, perubahan yang berhasil dilakukan dari kebijakan sebelumnya yaitu program pembangunan berbagai RPTRA (ruang publik terpadu ramah anak).
Dia menerangkan bahwa, sebenarnya program RPTRA itu berasal dari Jokowi saat menjadi Gubernur, tetapi Anies justru berinovasi agar RPTRA bisa mengatasi banjir di Jakarta.
Baca Juga: Tegas! Menko Luhut Tak Setuju Ada Bakal Capres yang Mau Buat Perubahan
"Setelah banjir surut ia pun kembali ke fungsi awalnya. Ini bisa dilihat di RPTRA Tebet Eco Park, misalnya, yang belum lama ini juga menang penghargaan dari Presiden Singapura untuk desainnya. Ini hanya contoh keberlanjutan program pemerintah sebelumnya yang diperbaiki dengan serius oleh Anies Baswedan," kata dia.
Kemudian, Surya Tjandra menuturkan, Anies juga kerap bercerita dalam suatu kesempatan terkait utang BUMN yang mulai menggunung kekinian. Anies, bilang dia, selalu menyoroti hal tersebut, di mana tidak seharusnya tidak menggarap semua infrastruktu pemerintah.
"BUMN perlu didudukkan kembali ke perannya sebagai 'agent of development', tidak bekerja berbasis utang yang membebani rakyat, yang juga rawan bancakan," cetusnya.
Atas hal ini, Surya menegaskan, Anies Baswedan juga memiliki pemikiran yang sama dengan Luhut, di mana program yang baik buat masyarakat harus dilanjutkan.
"Pak Anies percaya pentingnya pemisahan antara pengambil kebijakan dengan pengusahanya, ini penting untuk mencegah konflik kepentingan yang berlarut seperti sekarang. Ini juga penting agar negeri ini tidak diurus a la mafia, di mana ketika Anda terperosok ke dalam masalah, Anda ada di dalamnya, dan tidak ada lagi jalan keluar," tutup Surya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- Jelajah Rasa! Ini Daftar Kota di Jawa Tengah yang Jadi Surganya Pecinta Kuliner
Pilihan
-
Jordi Amat Tak Sabar Bela Timnas Indonesia Hadapi Arab Saudi
-
Hasil BRI Super League: Persib Menang Comeback Atas Arema FC
-
Malaysia Turunin Harga Bensin, Netizen Indonesia Auto Julid: Di Sini yang Turun Hujan Doang!
-
Drama Bilqis dan Enji: Ayu Ting Ting Ungkap Kebenaran yang Selama Ini Disembunyikan
-
Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle
Terkini
-
Ekonomi Hari Ini: Asing Borong, Saham CDIA dan BUMI Jadi Idola, USD 1 Tembus Rp 16.600
-
Bea Cukai Siap-siap! Menkeu Purbaya Incar Becuk dan e-Commerce "Sweeping" Rokok Ilegal
-
Akui Bunga Kredit Perbankan Lambat Turun, BI Minta Tolong ke Pemerintah dan Pengusaha
-
RS Azra Percayakan Implementasi Host Bridging System Kepada AdMedika Untuk Percepat Layanan Pasien
-
5 Fakta Krisis Singapura: Harga Sewa Melambung hingga Restoran Tutup
-
Lowongan Kerja Kemenko PM September 2025: dari Videografer sampai Social Media Specialist
-
IHSG Loyo Didorong Pelemahan Rupiah
-
Menkeu Purbaya Bisa Andalkan Sektor Migas untuk Kejar Target Ekonomi Tumbuh 6 Persen
-
Merasa Terlindungi, Guru di Sukabumi Ceritakan Pengalaman Positif dengan JKN
-
Rupiah Terkapar Tak Berdaya Lawan Dolar AS Hari ini ke Level Rp 16.600