Suara.com - Gebrakan baru PLN Indonesia Power (PLN IP) PLTU Ombilin dalam manfaatkan Fly Ash Bottom Ash (FABA). Setelah sebelumnya berhasil manfaatkan FABA yang dihasilkannya untuk Netralisasi Asam Tambang, kini PLTU Ombilin menggebrak kembali dengan inovasi baru pemanfaatan FABA sebagai Pupuk Silika.
Berlokasi di Kota Sawahlunto Sumatera Barat, PLN IP PLTU Ombilin berhasil membuat Pupuk Silika untuk tanaman padi, jagung, bawang, dan cabai yang dimanfaatkan masyarakat sekitar pembangkit.
Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Balitbangtan Sumatera Barat, Chandra Indrawanto mengapresiasi terobosan PLN IP PLTU Ombilin dan mengatakan pupuk silika yang terbuat dari FABA ini sangat bermanfaat untuk petani terutama di sekitar pembangkit.
"Silika berbahan FABA bermanfaat bagi tanaman agar batangnya lebih tegak dan membantu proses fotosintesis," terang Chandra ditulis Selasa (1/8/2023).
Sementara itu Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra mengatakan hal ini merupakan upaya PLN IP yang terus melakukan inovasi di semua lini, salah satunya pada sisi CSR atau Tanggungjawab Sosial dan Lingkungan dengan menciptaan CSV bagi korporasi maupun masyarakat sehingga mampu berkontribusi dalam peningkatan ekonomi, sosial, Kesehatan dan lingkungan.
“PLN hadir melalui program TJSL PLN Peduli yang dijalankan oleh PLN Indonesia Power, apa yang kami lakukan di Ombilin diharapkan dapat menciptakan Creating Shared Value (CSV), sehingga dapat berkontribusi dalam pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, seperti pupuk silika PLTU Ombilin yang dimanfaatkan masyarakat sekitar pembangkit yang berprofesi sebagai petani, kedepan akan terus kami tingkatkan, karena selain untuk kesejahteraan masyarakat hal ini merupakan wujud implementasi PLN terkait aspek Environmental, Social & Governance (ESG),” ujar Edwin.
Pupuk Silika produk PLTU Ombilin ini telah memenuhi standar mutu SiO2 minimal 6% berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian tentang Persyaratan Teknis Minimal Pupuk An-Organik.
Untuk Izin Edarnya sendiri juga telah didapatkan dengan merek Ombilin dari Menteri Pertanian Republik Indonesia dengan nomor Pendaftaran 01.03.2023.1282 pada tanggal 8 Mei 2023. Dengan terdaftarnya Pupuk Ombilin, maka Pupuk Silika dati PLTU Ombilin ini terbukti aman untuk tanaman dan dapat beredar di pasaran.
Baca Juga: Pupuk Indonesia Gelar Akhlak Culture Festival dan Konvensi Inovasi 2023
Berita Terkait
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
Terkini
-
Sempat ke Level Tertinggi, IHSG Terus Meroket Hingga Akhir Perdagangan Gara-gara Indeks MSCI
-
RI Kedatangan BBM Ramah Lingkungan Baru Bobibos dengan RON 98
-
Hyundai 'Kebelet' Garap Mobil Nasional Prabowo, Menperin Agus: Tunggu Dulu!
-
Pemerintah Akui Kesejahteraan Petani Dibanding Nelayan-Peternak Masih Jomplang
-
Menkeu Sebut Investasi Reksadana Bisa Bikin Cepat Kaya, Begini Panduannya untuk Pemula
-
Tantangan Sektor Pangan Kian Kompleks, Dirut PT Pupuk Indonesia: Inovasi Jadi Kunci
-
Harga Pupuk Subsidi Turun, Zulhas: Pupuk Indonesia Bisa Bangun Satu Pabrik Setiap Tahun
-
Rupiah Akhirnya Perkasa Hari Ini Setelah 3 Hari Meloyo
-
Pabrik New Ethylene Project Diresmikan, Bahlil : Kita Tak Perlu Lagi Impor!
-
Pemerintah Bongkar Penyelundupan Turunan CPO di Priok, Kerugian Negara Capai Miliaran Rupiah