Untuk menjadi pribadi yang sukses, lanjut Dr. Samsuri, segenap lulusan harus mau bekerja keras. Soal kerja keras tersebut, Dr. Samsuri menyitir ucapan Bung Karno, “Kalau ingin mendapatkan mutiara, kita harus mau menyelam di laut yang dalam.”
Pada wisuda ke-18 Presuniv, baik Prof. Budi Susilo dan Prof. Kim Ki-chan juga menantang segenap lulusan baru untuk berani menjadi entrepreneur.
Kata Prof. Budi Susilo, “Selama kuliah di Presuniv, kalian sudah mendapatkan pengetahuan dan peluang luar biasa melalui program magang. Pengalaman ini sangat tentu berharga bagi masa depan kalian. Itu sebabnya kini saya menantang kalian untuk berani memberikan kembali ke masyakat, yakni kalian tidak hanya mencari kerja, tetapi juga menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat.”
Senada dengan Prof. Budi Susilo, Prof. Kim Ki-chan juga mengajak segenap lulusan untuk berani menjadi pengusaha.
“Entrepreneurship adalah semangat yang memberi harapan bagi dunia, meski dalam kondisi yang paling sulit sekalipun. Seorang entrepreneur selalu melihat peluang dalam kondisi yang sulit. Sementara, orang-orang yang pesimistis selalu melihat kesulitan dalam setiap peluang,” papar Prof. Kim, yang juga Chairman International Council for Small Business (ICSB), sebuah organisasi global yang fokus pada peningkatan kapasitas kewirausahaan dengan jaringan yang tersebar di lebih dari 150 negara.
Kata Prof. Kim, “Senjata terbaik dari seorang entrepreneur adalah mimpi. Entrepreneur adalah orang yang mempunyai mimpi untuk masa depan. Mimpi yang memberi kalian harapan pada masa depan.”
Merujuk pada pengalamannya bergelut dalam dunia entrepreneurship, ungkap Prof. Kim, akan ada banyak tantangan yang bakal dihadapi oleh para pengusaha. “Tapi, jangan khawatir sebab ada strateginya dalam menghadapi tantangan tersebut,” katanya. Strateginya, ungkap dia, adalah dengan menciptakan sekutu dan pengikut.
Bisnis adalah tempat di mana banyak orang datang bersama. Perusahaan-perusahaan besar yang ada sekarang ini, ungkap Prof. Kim, tidak dibangun sendiri, tetapi bersama-sama dengan para sekutu dan pengikut. Mereka saling berbagi misi untuk sama-sama membesarkan perusahaan.
Lalu, bagaimana caranya kita merekrut sekutu dan pengikut? Kata Prof. Kim, “Dengan berbagi mimpi dan empati. Ketika kita berhasil membangun empati mereka, rekan kerja pun akan berubah menjadi sekutu dan pengikut,” tegasnya.
Baca Juga: Mendorong Inovasi Blockchain: D3 Labs Melalui Seaseed, Mengubah Solusi Enterprise
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
BSU Guru Kemenag Cair! Ini Cara Cek Status dan Pencairan Lewat Rekening
-
Update Harga Sembako: Cabai dan Bawang Merah Putih Turun, Daging Sapi Naik
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
Harga Emas Antam Melonjak Drastis dalam Sepekan
-
Hari Minggu Diwarnai Pelemahan Harga Emas di Pegadaian, Cek Selengkapnya
-
Orang Kaya Ingin Parkir Supercar di Ruang Tamu, Tapi Kelas Menengah Mati-matian Bayar Cicilan Rumah
-
Mampukah Dana Siap Pakai dalam APBN ala Prabowo Bisa Pulihkan Sumatera?
-
Anak Purbaya Betul? Toba Pulp Lestari Tutup Operasional Total, Dituding Dalang Bencana Sumatera
-
Percepat Pembangunan Infrastruktur di Sumbar, BRI Dukung Pembiayaan Sindikasi Rp2,2 Triliun
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T