Suara.com - Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) Royke Tumilaar mengatakan, BNI menyiapkan infrastruktur untuk mendukung implementasi peraturan baru terkait perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) dalam hal risiko pasar sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
"Kami selalu berkolaborasi dengan otoritas. BNI telah melakukan simulasi. Pada tahun depan, kami akan siap menghadapi peraturan baru ini. Kenaikan ATMR kami dari sebelumnya kurang dari 10 persen, sehingga dampaknya sangat minim," kata Royke, dikutip dari Antara pada Jumat (11/8/2023).
Saat ini, OJK tengah memantau implementasi dari Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 27 Tahun 2022 tentang Perubahan Kedua atas POJK Nomor 11/POJK.03/2016 mengenai Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) bagi Bank Umum.
Dalam peraturan tersebut, ATMR untuk risiko pasar akan digunakan dalam menghitung Rasio Kecukupan Modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) mulai dari Januari 2024.
Secara khusus, Royke mencatat bahwa BNI telah melaporkan hasil dari pengujian ATMR untuk risiko pasar sesuai dengan peraturan POJK 27/2022 untuk posisi Juni 2023.
Lebih lanjut, hasil perhitungan ATMR untuk risiko pasar pada BNI mengalami kenaikan yang tidak begitu signifikan dan masih berada di bawah 10 persen. Hal ini disebabkan oleh karakteristik portofolio dan transaksi BNI hingga Juni 2023 yang relatif sederhana.
Royke melanjutkan bahwa BNI terus menjaga Rasio Kecukupan Modal atau CAR pada tingkat yang kuat, yakni 21,6 persen pada Juni 2023. Angka ini meningkat dari 18,4 persen pada periode yang sama tahun sebelumnya dan jauh melampaui persyaratan minimum sebesar 13,8 persen.
Dalam kesempatan ini, Royke mengapresiasi inisiatif OJK dalam mengeluarkan peraturan baru ini, yang akan memberikan dampak positif bagi industri perbankan agar lebih hati-hati dalam memilih investasi.
Selain itu, peraturan ini juga akan mendorong sektor perbankan untuk tidak terlalu terfokus pada penerbitan surat berharga.
Baca Juga: OJK Kumpulkan Uang Rp26 Miliar dari Pelanggar Aturan Pasar Modal
Royke menyatakan, "Ini adalah aturan yang sangat baik untuk mendorong bank agar lebih hati-hati dalam memilih investasi. Selain itu, pada dasarnya, bank adalah lembaga kredit, sehingga portofolionya seharusnya lebih banyak terdiri dari kredit daripada surat berharga."
Sebagai informasi tambahan, BNI mencatat pertumbuhan laba bersih sebesar 17 persen year on year (yoy) mencapai Rp10,3 triliun pada paruh pertama tahun 2023.
Selain itu, portofolio kredit BNI pada paruh pertama tahun 2023 mencapai Rp650,8 triliun. Pertumbuhan ini didukung oleh segmen korporasi swasta Blue Chip yang tumbuh 17 persen (yoy) dan segmen konsumer yang tumbuh 12 persen (yoy).
Berita Terkait
- 
            
              OJK Targetkan Pasar Modal Bisa Himpun Dana Hingga Rp200 Triliun
 - 
            
              BEI Bersiap jadi Bursa Karbon
 - 
            
              Bank BUMN Kena Getah Imbas Utang Puluhan Triliun Waskita Cs, Berpotensi Macet?
 - 
            
              OJK Kumpulkan Uang Rp26 Miliar dari Pelanggar Aturan Pasar Modal
 - 
            
              Resmi! Anggota Dewan Komisioner OJK Bertambah Dua Urus Kripto dan Modal Ventura, Ini Daftarnya
 
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 - 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
 - 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
 
Pilihan
- 
            
              Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
 - 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 
Terkini
- 
            
              Didesak Pensiun, Ini Daftar 20 PLTU Paling Berbahaya di Indonesia
 - 
            
              IHSG Berakhir Merosot Dipicu Aksi Jual Bersih Asing
 - 
            
              Riset: Penundaan Suntik Mati PLTU Justru Bahayakan 156 Ribu Jiwa dan Rugikan Negara Rp 1,822 T
 - 
            
              Rupiah Terkapar Lemah di Penutupan Hari Ini ke Level Rp 16.700 per USD
 - 
            
              Emiten Milik Sandiaga Uno SRTG Tekor Rp 2,43 Triliun di Kuartal III-2025
 - 
            
              Inflasi YoY Oktober 2,86 Persen, Mendagri: Masih Aman & Menyenangkan Produsen maupun Konsumen
 - 
            
              BSU Rp600 Ribu Cair November 2025? Cek Informasi Terbaru dan Syarat Penerima
 - 
            
              Jadi Piutang, WIKA Masih Tunggu Pembayaran Klaim Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung Rp 5,01 T
 - 
            
              Negara Tanggung Jawab Siap Lunasi Utang Kereta Cepat Jakarta Bandung Rp 119,35 Triliun
 - 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport