Suara.com - Nilai saham PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO), naik signifikan dalam perdagangan sesi I Jumat (11/8/2023) hingga berada di angka Rp975 pada penutupan sesi I.
Sebelumnya, emiten yang merupakan anak perusahaan dari PT Pertamina (Persero) itu sempat naik 9,34% mencapai harga Rp 995 per saham. Saham PGEO selama sesi I hari ini bergerak dalam kisaran harga Rp 900 hingga Rp1.000 per saham.
Saham PGEO telah diperdagangkan sebanyak 3.712 kali dengan total volume mencapai 29,23 juta lembar saham, dan nilai transaksi telah mencapai Rp 27,97 miliar. Kapitalisasi pasar perusahaan ini pada sesi perdagangan awal mencapai Rp 41,19 triliun.
Kenaikan harga saham PGEO terjadi seiring rencana peluncuran bursa karbon yang direncanakan pada bulan September mendatang. Bursa Efek Indonesia (BEI) telah menyatakan kesiapannya untuk menjadi penyelenggara Bursa Karbon.
Melalui keterangan resminya pada kamis (10/8/2023) lalu, Direktur Utama BEI, Iman Rachman menyampaikan rasa bangganya atas peluang menjadi penyelenggara Bursa Karbon Indonesia.
"Kami selalu ditanya mengenai bursa karbon. Kami merasa bangga jika bisa menjadi penyelenggara bursa karbon di Indonesia dan kami telah siap untuk itu," kata dia, dalam keterangan resminya.
Namun, Iman menjelaskan bahwa BEI tentu masih menunggu keluarnya Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) yang akan diumumkan oleh OJK mengenai Bursa Karbon.
Hingga kini, BEI masih mendalami POJK terkait bursa karbon. POJK tersebut mencakup ketentuan umum mengenai bursa karbon, jenis unit karbon yang diperdagangkan, serta ketentuan mengenai unit karbon yang dianggap sebagai efek. POJK juga menjelaskan prosedur perizinan perdagangan bursa karbon.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, menjelaskan bahwa penerapan bursa karbon menjadi komitmen pemerintah untuk mengurangi emisi gas hingga 30 persen pada tahun 2030.
Baca Juga: 276 Saham Rontok, IHSG Longsor ke 6.868 Sore Ini
"Kami berencana untuk meluncurkan bursa karbon pada bulan September 2023 sebagai bagian dari upaya mempercepat peralihan ke energi terbarukan dan nol emisi pada tahun 2060 mendatang," ucapnya.
Di masa depan, hanya perusahaan atau badan usaha yang beroperasi di Indonesia yang dapat berpartisipasi dalam perdagangan karbon di pasar sekunder.
Luhut juga memperkirakan bahwa aktivitas perdagangan karbon di dalam negeri, baik melalui perdagangan primer antara perusahaan maupun perdagangan sekunder melalui bursa yang diawasi oleh OJK, bisa mencapai US$ 1 miliar hingga US$ 15 miliar per tahun, setara dengan sekitar Rp 225,21 triliun (asumsi kurs Rp 15.014 per dolar AS).
Berita Terkait
-
IHSG Ditutup 'Ngegas" Lagi Sore Ini ke Level 6.893
-
Ditengah Ancaman Pailit, Saham Waskita Karya Bakal Dicaplok Hutama Karya
-
Investor Restui Bank Neo Terbitkan Saham Baru Sebanyak 5 Miliar Lembar
-
Betah di Zona Hijau, IHSG Ditutup Menguat ke Level 6.875
-
276 Saham Rontok, IHSG Longsor ke 6.868 Sore Ini
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
Terkini
-
Diresmikan Prabowo, Jembatan Ini Habiskan 10 Ribu Ton Semen
-
Akhir Tahun jadi Berkah Buat Industri Logistik
-
IHSG Turun Dibayangi The Fed, Ini Analisis Rekomendasi Saham Trading Jumat 12 Desember
-
CPNS 2026 Diutamakan untuk Fresh Graduate, Menpan-RB Ungkap Alasannya
-
Ancam Rumahkan 16 Ribu Pegawai Bea Cukai, Purbaya Sebut Perintah dari 'Bos Atas'
-
SHIP Tambah 1 Armada VLGC Perluas Pasar Pelayaran Migas Internasional
-
Mentan Amran Pastikan Pemerintah Tangani Penuh Pemulihan Lahan Pertanian Puso Akibat Bencana
-
Strategi Asabri Hindari Fraud dalam Pengelolaan Dana Pensiun
-
Bisnis Properti di Negara Tetangga Tertekan, Fenomena Pajak Bisa Jadi Pelajaran
-
Manuver Purbaya Tarik Bea Keluar Emas, Ini Efeknya Versi Ekonom UI