Suara.com - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) buka suara terkait dengan foto citra satelit yang beredar di masyarakat. Foto citra itu memperlihatkan bahwa pengaruh emisi PLTU terhadap tingginya polusi udara.
Direktur Pengendalian Pencemaran Udara Ditjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) KLHK Luckmi Purwandari membantah, bahwa foto citra satelit itu memperlihatkan bahwa PLTU sebagai penyebab polusi udara. Menurutnya, ada pihak yang ingin mengambil keuntungan di tengah isu polusi udara di ibu kota.
"Memang foto itu sudah beredar dan kami sebenarnya sudah melakukan kajian. Kalau dilihat di website copernicus sentinel-5p satellite menunjukkan bagaimana nitrogen dioksida di udara itu seperti apa," ujarnya dalam sebuah diskusi dengan tema Solusi Polusi Jakarta yang dikutip, Rabu (16/8/2023).
Luckmi mengungkapkan, data pada laman tersebut menunjukkan arah angin bukan ke Jakarta, berbeda dengan gambar simulasi yang tersebar di masyarakat.
Saat ini, tutur dia, sektor transportasi dan manufaktur masih menjadi masalah utama pencemaran udara di DKI Jakarta yang harus segera dikendalikan agar publik bisa menikmati udara ibu kota yang lebih baik.
Luckmi bilang, pengendalian polusi udara harus segera dilakukan menyusul banyaknya faktor penyebab, baik alami maupun tidak alami.
"Yang bisa kita kendalikan ini berasal dari aktivitas manusia seperti sektor transportasi, industri, kegiatan rumah tangga hingga pembakaran sampah. Nah Kalau penyebab yang tidak bisa kita kendalikan seperti musim, arah dan kecepatan angin, lanskap kota Jakarta dan lain-lain," imbuh dia.
Luckmi menyebut hasil rapat terbatas (ratas) terakhir memaparkan sektor transportasi menjadi penyebab utama. "Berdasarkan inventarisasi emisi dari berbagai riset beberapa tahun terakhir, pembuangan emisi dari sektor transportasi memang menjadi penyebab utama polusi di Jakarta, disusul industri," jelas dia.
Atas dasar itu, dirinya berharap sangat berharap agar publik secara luas mampu mengendalikan penggunaan transportasi pribadi agar tidak memperparah situasi polusi di Jakarta. "Ini penting bagi kesehatan masyarakat semua," tutup dia.
Baca Juga: Jakarta Garden City Raih Penghargaan di Golden Property Awards 2023
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Profil Cucu Eka Tjipta Widjaja yang Akusisi PT BPR Berkat Artha Meimpah
-
Kementerian ESDM Tata Kelola Sumur Rakyat, Warga Bisa Menambang Tanpa Takut
-
KA Purwojaya Alami Anjlok, Perjalanan Kereta Api Jarak Jauh Terganggu
-
Update Harga Emas Antam 24 Karat 25 Oktober: Turun Tipis, Inikah Saat Tepat untuk Beli?
-
Perempuan Berdaya, Masyarakat Maju: FEB UI Selenggarakan Pelatihan di RW 11 Manggarai
-
BRI Perkuat Desa BRILiaN Lewat Bantuan Infrastruktur dan UMKM
-
Setelah 5 Kereta Sempat Berhenti Mendadak, Operasional LRT Jabodebek Kembali Normal
-
Selama Sepekan Harga Emas Antam Anjlok Rp 78.000 per Gram
-
IFG Life Pastikan Klaim Polis Nasabah Tak Dipungut Biaya
-
IHSG Ngebut di Pekan Ini Naik 4,50 Persen, Kapitalisasi pasar Tembus Rp 15.234 Triliun