Suara.com - Schneider Electric membantu perusahaan mengatasi tantangan dasar dalam bertransformasi lewat Sustainability School. Platform digital yang dapat diakses secara gratis ini menyediakan berbagai pelatihan interaktif yang bertujuan untuk membekali perusahaan dan para profesional dengan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk meningkatkan kinerja sustainability mereka.
Hasil penelitian Schneider Electric terhadap C-level executive dan tenaga profesional pada 2022 lalu menunjukkan bahwa sebagian besar organisasi terkemuka di Asia termasuk Indonesia menyadari pentingnya memanifestasikan aspek sustainability dalam strategi bisnis perusahaan. Namun baru 41% yang sudah menerjemahkan strategi sustainability-nya dalam sebuah perencanaan yang jelas dan terukur.
Hampir 70% mengatakan penyebab utama adalah kendala internal seperti pola pikir, pengetahuan dan budaya perusahaan yang belum mendukung transformasi, serta kurangnya data penunjang untuk membuat perencanaan strategis.
"Sustainability School Schneider Electric adalah langkah besar kami selanjutnya untuk membuktikan bahwa perusahaan tidak hanya dapat menjalankan bisnis yang lebih baik untuk planet ini, namun juga dapat meningkatkan kinerja mereka secara fundamental dengan melakukannya," ujar Cluster President Schneider Electric Indonesia & Timor Leste Roberto Rossi yang dikutip, Rabu (6/9/2023).
Pertama kali diluncurkan, Sustainability School diperuntukkan bagi para karyawan Schneider Electric untuk meningkatkan wawasan dan keahliannya dalam hal sustainability agar dapat mendukung ekosistem mitra perusahaan dengan lebih baik.
Sekarang program yang terdiri dari tiga bagian ini tersedia secara eksternal untuk para profesional dan perusahaan dari berbagai skala, memfasilitasi kebutuhan mereka dalam mengambil langkah pertama menuju masa depan yang lebih berkelanjutan.
"Kami dengan bangga memperkenalkan platform pelatihan online terbaru, yang dirancang untuk mengedukasi dan menginspirasi individu dan organisasi untuk mengadopsi praktik-praktik sustainability. Melalui Sustainability School ini, Schneider Electric ingin memberdayakan setiap individu untuk meningkatkan kemampuannya dan menjadi Green Heroes for Life dalam kapasitasnya dan di lingkungan terdekatnya," imbuh Rossi.
Dekarbonisasi ekonomi adalah peluang bisnis
Perjanjian Paris 2015 memicu gerakan di seluruh sektor ekonomi untuk mengurangi atau menghilangkan emisi karbon. Survei Gartner baru-baru ini menemukan bahwa 87% pemimpin bisnis memperkirakan alokasi pengeluaran mereka untuk sustainability akan meningkat dalam dua tahun ke depan.
Namun, terlepas dari komitmen yang terus meningkat terhadap dekarbonisasi, kesenjangan pengetahuan dan keterampilan yang cukup besar masih menjadi penghalang bagi kemajuan sustainability. Selain itu, perusahaan semakin mengandalkan mitra yang memiliki keahlian di bidang sustainability untuk mendukung mereka dalam mendekarbonisasi operasional mereka.
Sebagai Impact Company, Schneider Electric menempatkan sustainability sebagai inti dari bisnisnya untuk mencapai dampak positif dan berkelanjutan bagi planet dan masyarakat. Dengan Electricity 4.0 sebagai inti dari program, Sustainability School melengkapi dan memperkuat komitmen ini, mendukung para mitra dalam mempercepat aksi iklim di tiga pilar utama: Menyusun strategi (Strategize), mendigitalkan (Digitize), dan mendekarbonisasi (Decarbonize).
Berita Terkait
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Akses Terputus, Ribuan Liter BBM Tiba di Takengon Aceh Lewat Udara dan Darat
-
Kepemilikan NPWP Jadi Syarat Mutlak Koperasi Jika Ingin Naik Kelas
-
Kemenkeu Salurkan Rp 268 Miliar ke Korban Bencana Sumatra
-
APVI Ingatkan Risiko Ekonomi dan Produk Ilegal dari Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok
-
Kapasitas PLTP Wayang Windu Bakal Ditingkatkan Jadi 230,5 MW
-
Pembeli Kripto Makin Aman, DPR Revisi UU P2SK Fokus ke Perlindungan Nasabah
-
Realisasi PNBP Tembus Rp 444,9 Triliun per November 2025, Anjlok 14,8%
-
Kemenkeu Ungkap Lebih dari 1 Miliar Batang Rokok Ilegal Beredar di Indonesia
-
Danantara dan BRI Terjun Langsung ke Lokasi Bencana Kab Aceh Tamiang Salurkan Bantuan
-
PLN Sebut Listrik di Aceh Kembali Normal, Akses Rumah Warga Mulai Disalurkan