Suara.com - Aruna hadir sebagai pembicara dalam ASEAN-Indo-Pacific Forum (AIPF): Implementation of the ASEAN Outlook on the Indo-Pacific pada 5-6 September 2023.
AIPF merupakan rangkaian flagship event dari KTT ASEAN ke-43 yang dihadiri langsung oleh Presiden Republik Indonesia dan para delegasi dari negara-negara ASEAN.
Bertempat di Hotel Mulia, Jakarta, AIPF membahas tiga bidang yang menjadi fokus saat ini, yaitu infrastruktur hijau dan rantai pasok yang tangguh, transformasi digital dan ekonomi kreatif, serta pembiayaan yang berkelanjutan dan inovatif.
Dinilai memberikan dampak bagi transformasi digital dan ekonomi kreatif, Aruna terpilih menjadi peserta panel diskusi yang diwakili langsung oleh Utari Octavianty, Co-Founder & Chief Sustainability Officer Aruna.
Aruna sebagai integrated fisheries commerce asal Indonesia telah berhasil menghubungkan nelayan Indonesia ke pasar global. Inilah yang kemudian menjadi salah satu alasan Aruna hadir sebagai pembicara di AIPF 2023.
Adapun topik bahasan dalam sesi panel ini membahas tentang implementasi dan adaptasi teknologi yang diinisiasi oleh masing-masing perusahaan, yang tentunya berdampak signifikan bagi multi stakeholders.
“Pada sesi panel diskusi ini, Aruna diberi kesempatan untuk unjuk gigi--menunjukkan bahwa kami betul-betul berkomitmen dan serius untuk menyejahterakan nelayan Indonesia dengan inovasi teknologi yang kami kembangkan. Teknologi kami hanya accessible untuk stakeholder yang berkepentingan saja, di mana teknologi tersebut hadir untuk memudahkan dan mendekatkan nelayan dengan market yang lebih luas," tegas Utari ditulis Jumat (8/9/2023).
Dalam kesempatan tersebut, Utari juga menyatakan bahwa terdapat beberapa teknologi yang Aruna kembangkan. Beberapa di antaranya adalah dashboard yang biasa digunakan untuk mencatat transaksi Nelayan Aruna, yakni Aruna Heroes App.
Ada pula Nelayan Aruna App, di mana profil dan program penghargaan apabila Nelayan Aruna berhasil mencapai satu target dalam beberapa periode waktu tertentu dicatat.
Baca Juga: KTT ASEAN di Jakarta Selesai, Polisi: Enggak Ada Rekayasa Lalin Lagi
Aruna berharap, ini menjadi awal yang baik untuk mengenalkan perikanan Indonesia dan peluang membuka kerjasama dengan negara ASEAN tentunya.
Lebih lanjut, Utari menjelaskan bahwa transformasi teknologi yang diterapkan pada ekosistem bisnis Aruna bertujuan untuk merevolusi supply chain industri perikanan Indonesia bukan merubah atau memotong sistem yang sudah ada.
Aruna menghadirkan teknologi dengan tujuan untuk menghubungkan nelayan dengan market yang pasti dan adil. Nelayan adalah DNA Aruna dan kini lebih dari 40.0000 Nelayan Aruna yang tersebar di 31 provinsi Indonesia telah menikmati dampak dari kehadiran Aruna.
Salah satunya adalah peningkatan pemasukan minimal 3 hingga 12 kali dari semula. Selain itu, Nelayan Aruna juga telah difasilitasi berbagai fasilitas, seperti KUSUKA, BPJS Ketenagakerjaan, serta akses finansial lainnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 - 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
 - 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
 
Pilihan
- 
            
              Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
 - 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 
Terkini
- 
            
              Kala Purbaya Ingin Rakyat Kaya
 - 
            
              Didesak Pensiun, Ini Daftar 20 PLTU Paling Berbahaya di Indonesia
 - 
            
              IHSG Berakhir Merosot Dipicu Aksi Jual Bersih Asing
 - 
            
              Riset: Penundaan Suntik Mati PLTU Justru Bahayakan 156 Ribu Jiwa dan Rugikan Negara Rp 1,822 T
 - 
            
              Rupiah Terkapar Lemah di Penutupan Hari Ini ke Level Rp 16.700 per USD
 - 
            
              Emiten Milik Sandiaga Uno SRTG Tekor Rp 2,43 Triliun di Kuartal III-2025
 - 
            
              Inflasi YoY Oktober 2,86 Persen, Mendagri: Masih Aman & Menyenangkan Produsen maupun Konsumen
 - 
            
              BSU Rp600 Ribu Cair November 2025? Cek Informasi Terbaru dan Syarat Penerima
 - 
            
              Jadi Piutang, WIKA Masih Tunggu Pembayaran Klaim Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung Rp 5,01 T
 - 
            
              Negara Tanggung Jawab Siap Lunasi Utang Kereta Cepat Jakarta Bandung Rp 119,35 Triliun