Suara.com - Holding Perkebunan Nusantara melalui melalui anak usahanya, yakni PTPN IV, menjalin kemitraan dalam pengembangan Compressed Biomethane Gas (CBG) bersama reNIKOLA SDN BHD, salah satu perusahaan energi terbarukan asal Malaysia.
Kerja sama ini dilakukan dalam rangka mengakselerasi implementasi Environmental, Social, and Governance (ESG) di PTPN Group.
Kemitraan ini tertuang dalam nota kesepahaman bersama atau Memorandum of Understanding (MoU) yang ditandatangani oleh Direktur PTPN IV Sucipto Prayitno dan Direktur reNIKOLA SDN BHD, Lim Beng Guan.
Dalam kerja sama ini, pengembangan CBG dari limbah cair hasil pengolahan kelapa sawit (POME) yang akan dilakukan oleh PTPN IV dan reNIKOLA, berfokus terhadap empat pabrik kelapa sawit (PKS) milik PTPN IV, yakni PKS Tinjowan, PKS Pulu Raja, PKS Dolok Sinumbah dan PKS Pabatu, yang berlokasi di Sumatera Utara.
Direktur PTPN IV Sucipto Prayitno menyampaikan, bahwa kerja sama tersebut merupakan inisiatif PTPN IV sebagai salah satu anak usaha PTPN III (Persero) yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit.
Menurutnya, kerja sama ini selaras dengan roadmap pengurangan Gas Rumah Kaca (GRK) yang dicanangkan PTPN Group untuk melakukan pengurangan emisi dalam Business As Usual (BAU) kegiatan perkebunan.
“Ini juga mendukung program pemerintah terhadap upaya menurunkan emisi GRK 29 persen dari (kemampuan sendiri) atau 41 persen (dengan bantuan internasional) pada 2030 sesuai NDC (Nationally Determined Contribution),” ujar Sucipto, ditulis Kamis (14/9/2023).
Sementara itu, Direktur reNIKOLA SDN BHD Lim Beng Guan, menyampaikan, saat ini pihaknya tengah berkomitmen dalam penurunan emisi karbon dunia (decarbonisasi), dengan salah satu fokusnya adalah melakukan pengembangan CBG melalui pemanfaatan limbah cair pengolahan kelapa sawit (POME) menjadi sesuatu yang lebih bernilai dan dapat dimanfaatkan.
“Kami menargetkan 50 proyek CBG di Indonesia dengan estimasi biaya 300 juta USD, dan berharap dapat berkolaborasi dengan PTPN Group” ungkap Lim.
Sementara itu, Direktur Pemasaran Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), Dwi Sutoro, mengatakan, rencana kerja sama antara PTPN IV dan reNIKOLA sejalan dengan rencana penurunan emisi karbon PTPN Group.
“Kehadiran reNIKOLA sebagai mitra kerja sama pengembangan CBG dengan memanfaatkan limbah cair pengolahan kelapa sawit (POME) menjadi hal yang bernilai ekonomis, khususnya di PTPN IV, adalah sesuatu yang baik. Ini diharapkan dapat memberikan nilai tambah bagi PTPN Group maupun reNIKOLA,” imbuh Dwi.
Dwi berharap, agar ke depan pengembangan EBT di Indonesia mendapatkan dukungan yang lebih dari pemerintah, sehingga dapat menarik minat calon investor untuk mengembangkan EBT di Indonesia.
“Tentunya untuk mewujudkan terpenuhinya kebutuhan energi nasional di masa kini dan nanti,” ucapnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Kemenkeu Klaim Penerimaan Pajak Membaik di November 2025, Negara Kantongi Rp 1.634 Triliun
-
BRI Peduli Siapkan Posko Tanggap Darurat di Sejumlah Titik Bencana Sumatra
-
Kapitalisasi Kripto Global Capai 3 Triliun Dolar AS, Bitcoin Uji Level Kunci
-
Kenaikan Harga Perak Mingguan Lampaui Emas, Jadi Primadona Baru di Akhir 2025
-
Target Mandatori Semester II-2025, ESDM Mulai Uji Coba B50 ke Alat-alat Berat
-
Ritel dan UMKM Soroti Larangan Kawasan Tanpa Rokok, Potensi Rugi Puluhan Triliun
-
Jurus Bahlil Amankan Stok BBM di Wilayah Rawan Bencana Selama Nataru
-
Modal Dedaunan, UMKM Ini Tembus Pasar Eropa dan Rusia dengan Teknik Ecoprint
-
Perubahan Komisaris Bank Mandiri Dinilai Strategis Dukung Ekspansi Bisnis
-
Harga Emas Hari Ini Naik Lagi, UBS dan Galeri24 di Pegadaian Makin Mengkilap